Mario's Complication Mind and Heart

1.3K 56 158
                                    

Pernahkah kalian dihadapkan dengan sebuah pilihan yang sulit? Semisalnya pernahkah kalian harus memilih diantara seseorang yang kau sukai dengan sahabatmu sendiri?

Pernahkah kalian merasakan bagaimana rasa sakitnya itu? Apalagi saat kalian tau jika sahabatmu juga menyukai seseorang yang kalian suka.

Bagaimana jika kalian dihadapkan dengan kondisi tersebut? Apa yang kalian pilih? Sahabat kalian atau seseorang yang kalian sukai?

Sebagian besar orang akan memilih orang yang kalian sukai bukan? Tapi tidak dengan ku.

Atau apakah kalian akan memilih kabur dari masalah tersebut atau memilih salah satu cara untuk mencari jalan keluar? Atau kalian tidak memilih keduanya sama sekali?

Jika aku bisa memilih keduanya, aku tidak akan melepaskan sahabatku ataupun gadis yang kusukai.

Mengapa? Jawaban nya sangat mudah. Karena mereka adalah bagian dari kepingan kenangan dan memori ku. Jika satu kepingan itu hilang atau ku buang begitu saja atau bahkan ku lepaskan, rasanya kenangan dan memori itu menjadi tak lengkap.

Rasanya ada yang kurang. Kekurangan itu membuat hidupku menjadi menyedihkan. Bahkan amat sangat menyedihkan.

Mereka merupakan sesuatu berharga yang tidak bisa aku lepaskan begitu saja. Mereka lebih berharga dari emas, intan, berlian, maupun yang lainnya. Kemewahan bisa dicari lagi tapi persahabatan maupun kesetiaan terlalu berharga untuk dilepas.

Namun, aku tidak berhak memilih keduanya. Jika aku memilih gadis itu, aku merasa egois. Egois karena aku mengambil apa yang sahabatku juga sukai.

Ya, kami menyukai gadis yang sama. Ironis bukan? Apa karena saking kita mempunyai hubungan yang kuat sampai-sampai kita juga menyukai seseorang yang sama?

Lalu sampai kapan ini akan berlanjut? Apakah kita akan menyukai seseorang yang sama selamanya? Apakah akan terus seperti itu? Apakah salah satu diantara kita tidak bisa bahagia?

Lebih ironis lagi jika mereka berdua saling mencintai dan kau hanyalah parasit yang kehadirannya tidak diharapkan dan bahkan kehadirannya hanya dianggap sebagai penganggu.

Ya, itulah yang terjadi pada diriku.

Bagaimana jika kalian tidak bisa memilih salah satu dari mereka?

Apakah kalian merasa diri kalian egois? Atau sebaliknya kalian justru merasa diri anda sudah membuat keputusan yang benar?

Pernahkah kalian juga merasakan sakitnya tak dianggap?

Pernahkah kalian merasakan perihnya hati?

Pernahkah kalian merasakan pengapnya hati kalian karena menahan sakitnya hati?

Aku sudah sering merasakannya.

Rasa muak itu selalu menghampiriku. Sakit rasanya. Namun lama kelamaan aku mulai terbiasa. Aku hanya bisa tersenyum disaat sakit hati itu mulai menjalari tubuhku. Rasanya nyeri. Namun sebisa mungkin ku tahan.

Apa kalian pernah merasakan otak dan hati kalian tidak sejalan?

Bagaimana rasanya?

Membingungkan? Menyedihkan? Sengsara? Aku merasakan ketiganya sekaligus.

Di satu sisi, aku memilih sahabatku. Yang berarti aku harus melupakan gadis yang kusukai. Dan secara tidak langsung sahabatku dapat maju satu langkah lebih besar dalam mengambil hati gadis itu. Dan yang berarti aku harus menyiapkan tameng untuk hatiku.

Ya, kemungkinan pertama gadis itu dengan sahabatku berakhir bersama. Atau kemungkinan kedua, gadis itu berakhir bersama orang lain.

Mana yang kalian pilih? Opsi pertama atau opsi kedua?

Stay [Completed]Where stories live. Discover now