[30 B]

1.2K 54 551
                                    

Satu detik setelah bel pulang sekolah berbunyi, Alvin dengan cepat langsung menyambar tas sekolahnya, mengeluarkan seragam sekolahnya dari dalam celananya, melepaskan dasinya yang melekat pada lehernya, dan langsung berlari keluar kelas dengan kecepatan penuh, dirinya berlari seperti ninja.

Namun dengan cepat Bu Ami yang sedang mengajar di kelas XI IPA-1 itu menghentikannya, berteriak ke arahnya yang sedang berlari “ALVIN! BERDOA DULU SAMA-SAMA SEBELUM PULANG, NAK!”

Alvin pun menoleh ke belakang sekilas, kemudian ia melambaikan tangannya ke arah Bu Ami lalu menjawab perkataan Bu Ami dengan suara yang lebih keras dibandingkan biasanya “Saya doanya sendiri aja, Bu. Doa di dalam hati sendiri. Saya mau kejar cinta saya dulu, Bu. Doain saya semoga saya berhasil, Bu” kemudian Alvin melayangkan kecupannya dan membentuk sebuah hati besar dengan menggunakan kedua tangannya pada Bu Ami.

Sedangkan Bu Ami saat ini hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil senyum-senyum sendiri melihat tingkah laku salah satu siswa andalan Pelita Kasih ini.

Mungkin Bu Ami baper gara-gara Alvin?

Alvin berlari menuju kelas Maureen, menuruni anak tangga dengan langkah cepat, kemudian semakin cepat seiring berjalannya waktu, rambutnya yang tertiup angin dan juga diiringi dengan langkahnya yang semakin cepat membuat rambutnya sedikit berantakan, deru napasnya semakin cepat dibandingkan biasanya, jantungnya berdegup kencang melebihi disaat dirinya menyatakan cintanya pada Maureen.

Ia membatin ‘Pokoknya gue harus jelasin ini semua ke Maureen. Masalah gue dan dia harus selesai hari ini.

‘Masalah gue dan dia harus diselesaikan baik-baik oleh kita berdua. Ini hubungan kita, ini hidup kita, ini perasaan kita. Hanya kita yang berhak mengaturnya. Mereka gak ada hak sama sekali untuk mengganggu kebahagiaan kita.

‘Terutama kebahagiaan lo, Maureen’

Alvin mengerem tubuhnya, berhenti tepat di depan kelas Maureen. Saat ini pintu kelas Maureen sedang ditutup. Alvin mengernyitkan dahinya bingung ‘Ini kan udah jam pulang sekolah, kenapa pintu kelasnya di tutup? Kan gak mungkin mereka masih belajar secara Bu Ami aja ngajar di kelas gue’

Bu Ami, wali kelas XI IPA-1 sekaligus guru Biologi kelas X, XI IPA, dan XII IPA ini emang suka nambah jam ngajar seenaknya aja. Makanya murid-murid langsung malas ketika Bu Ami ngajar pada saat mau istirahat ataupun pada saat mau pulang sekolah. Ya katanya sih ngabisin materi.

Alvin mengintip ke dalam kelas Maureen melalui ventilasi kelas Maureen, melihat ke dalam kelas kekasihnya. Disana ia melihat Maureen dengan dua orang perempuan yang tak asing bagi Alvin.

Kedua perempuan itu adalah Chelsea dan Tasia.

Maureen berdiri menghadap Chelsea dan Tasia yang saat ini sedang menyilangkan kedua tangannya, dengan dagunya yang di angkat ke atas, mereka menatap Maureen dengan pandangan remeh “Mau lo apa, sih?” tanya Maureen. Terdengar nada kesal dari ucapan Maureen.

Namun sebenarnya Maureen ingin ngompol di rok saking takutnya, tapi sebisa mungkin Maureen memberanikan dirinya, memberanikan diri untuk melawan kedua orang itu yang dengan tiba-tibanya saja mencegah langkahnya keluar dari kelas dengan cara menghalangi dirinya ini.

“Mau gue?” tanya Chelsea sambil menunjuk dirinya. “LO TANYA MAU GUE APA? LO TOLOL APA GIMANA?” ia meninggikan suaranya, berteriak tepat di depan wajah Maureen.

‘Karena yang namanya iblis kalau di takutin bakal semakin menjadi-jadi’

Maureen menghela napasnya malas, kemudian menatap perempuan itu dengan malas, menaikkan sebelah alisnya, memandang perempuan itu dengan tatapan bingungnya “Lo kira gue cenayang?”

Stay [Completed]Where stories live. Discover now