[35 C]

1.1K 47 230
                                    

Hujan diluar sangat deras, Maureen lebih memilih untuk tidak menyalakan pendingin ruangan di kamarnya karena alasan ia takut mati konyol yaitu dengan kedinginan pada saat musim hujan. Ia mulai menyalakan televisinya dengan menggunakan tombol on/off pada bagian bawah televisinya. “Ya ampun, berita. Bosen deh. Mana sih remote TV-nya?”

Maureen mulai mencari-cari dimana remote TV-nya itu. Ia mulai mencari ke bawah kolong ranjang, lemari samping tempat tidurnya, lemari bajunya, sampai ke toilet. Namun hasilnya nihil. Kemudian ia memutuskan untuk menelepon Ibunya, menanyakan keberadaan remotenya itu.

Terdengar nada sambungan beberapa kali sampai akhirnya terdengar suara Ibunya itu. “Halo Maureen? Kenapa, nak? Mama masih di kantor, nih. Kira-kira pulangnya jam 9 malam. Kerjaan Mama sama Papa masih banyak”

Maureen menghela napas nya malas kemudian memutar bola matanya. Siapa yang nanya apakah kerjaan Mama dan Papanya masih banyak atau tidak? Akhirnya ia pun bertanya pada Ibunya dimana keberadaan remote TV-nya itu “Ma, tau gak remote tv dimana? Maureen mau nonton tapi gak ada remotenya nih. Maureen malas nonton berita”

“Aduh.. Maaf, nak. Mama lupa balikkin remote kamu. Remote tv kamu kebawa di dalam tas Mama, nak. Udah dulu ya, Mama masih banyak kerjaan banget nih. Nanti pulang Mama balikkin remote tv kamu. Udah dulu ya sayang. Love you”

Sambungan pun di putuskan begitu saja oleh Ibunya. Maureen pun mengumpat “Begini nih jadinya kalau Mama udah numpang nonton di kamar gara-gara si Papa nonton bola. Ketakutan sih gue pencet dari film Indianya ke kartun gue”

Maureen pun memutuskan untuk duduk di atas ranjangnya tanpa mematikan televisinya dengan alasan supaya gak sepi. Ia mulai memainkan ponselnya tanpa memedulikan apa yang disampaikan oleh si pembawa berita itu.

“Kecelakaan besar terjadi di jalan Makmur Raya pada pukul 18.00 WIB tadi. Kecelakaan antara mobil sedan dengan mobil truk itu terjadi karena jalanan yang licin akibat hujan besar yang melanda” Maureen mengernyitkan dahinya, mulai tertarik dengan isi berita yang dibawakan oleh si pembawa berita itu.

“Makmur Raya? Itu kan dekat sini” gumam Maureen pelan sambil mulai berjalan mendekat ke arah televisinya, menekan tombol + untuk mengencangkan volume suara televisinya sampai ke angka 20.

“Mobil sedan itu melaju dengan kecepatan sedang, sedangkan mobil truk itu melaju dengan kecepatan kencang dari arah yang berlawanan. Kecelakaan yang menimpa korban yaitu sepasang suami istri itu terjadi karena alasan sang sopir truk tidak bisa mengendalikan truknya karena jalanan licin.

“Namun setelah diperiksa oleh kepolisian ternyata di truk sang sopir ada sekaleng minuman keras yang diduga menjadi penyebab sang sopir menjadi oleng dan tidak bisa mengendalikan truknya”

Maureen menggelengkan kepalanya kemudian duduk kembali di atas ranjangnya, mulai berkomentar “Parah banget tuh sopir. Bisa-bisanya dia bawa truk dalam keadaan dibawah pengaruh minuman keras. Gak bisa diterima. Dia harus di hukum seberat-beratnya”

“Sampai saat ini polisi masih menindak lanjuti tentang kecelakaan ini. Kedua korban sudah di bawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapati penanganan lebih lanjut sedangkan sang sopir yang hanya mengalami luka ringan dibawa ke kantor polisi untuk diminta keterangannya mengenai kecelakaan ini. Saya Mawar Rismi. Sekian informasi dari saya, terima kasih”

Maureen menghela napasnya setelah pembawa berita itu selesai membawakan berita itu, kembali berkomentar tentang kejadian itu “Kasihan keluarga dari pasangan suami istri itu. Kasihan juga anaknya. Keterlaluan tuh sopir bisa-bisanya dia bilang cuma karena jalanan licin. Udah salah, gak mau ngaku lagi. Ada aja manusia kayak gitu. Udah gitu-”

Stay [Completed]Where stories live. Discover now