Bab 27. Sialan! Itu First Kiss Gue

161K 16.5K 668
                                    


AMORA melemparkan tubuhnya keatas kasur, matanya menerwang langit-langit kamarnya. Bayangan Adam mulai berirama di sekitar indranya, rasa hangat yang menempel untuk pertama kalinya di bibir Amora membuat cewek itu sepertu kehilangan separuh nyawanya.

"Sialan! Itu first kiss gue," pekik Amora, menggelegar.

Amora diam, menyentuh bibirnya sendiri. Ketika bayangan Adam berkelebat, Amora membelalak dan langsung mengusap bibirnya dengan punggung tangan.

"Sial sial sial! Najis najis najis!" teriak Amora. Mengapa ciuman pertamanya harus jatuh kepada cowok sinting juga menyebalkan itu.

"Amora,"

Mendadak suara Bundanya membuat tubuh Amora kaku. Cewek itu meringis, membalikan tubuhnya mendapati wanita yang paling ia takuti di dunia ini tengah berdiri di ambang pintu dengan kerutan di dahinya.

"Bunda." Amora cengengesan.

Kerutan di dahi Bunda semakin dalam "Kamu kenapa?" tanyanya lagi.

Wanita itu mendekati Amora yang kini meringis, merutuki kebodohannya sendiri di atas tempat tidur. Pasti Bundanya berpikir bahwa anak perempuan satu-satunya ini tidak beres.

"Apa-apaan ini! Kenapa wajah kamu memar gini?" teriak Bunda.

Amora membelalak, aish! Amora lupa bahwa bundanya belum melihat kondisi wajahnya semenjak insiden pemukulan yang terpaksa Amora lakukan itu.

"Kamu berantem lagi, hah? Sama siapa? Jawab Bunda." cecar Bunda.

Amora gelagapan, sial! Semuanya gara-gara Adam, semua masalah yang datang semuanya berasal dari ketua Osis gila itu.

"Anu... ini, Amora jatuh." elaknya.

"Jatuh sampai muka memar? Kamu pikir bisa bodohin Bunda. Setiap hari mukulin samsak dengan entengnya kamu bilang memar di wajah kamu karena jatuh? Sekalipun muka kamu jatuh di atas aspal, lukanya gak memar kayak gini."

Amora meringis, cewek itu menghela napas dan mulai memasang telinganya. Karena setelahnya Bunda ceramah panjang lebar, melarangnya untuk ini dan itu. Memotong uang jajanya sesuai kesepakatan yang sudah di buat jika Amora mengingkari janjinya untuk kembali berkelahi.

Amora mendesah pasrah, ceramahan yang hanya beberapa menit itu berhasil membuat kepalanya berdenyut nyeri. Lagi-lagi bayangan Adam yang melintas di pikiraannya.

"Argh! Kenapa setan itu muncul terus sih," pekik Amora, melambaikan tangannya di atas kepala. Berharap bayangan Adam dan kejadian barusan hilang dari pikirannya.

Drrtt!

Ponselnya bergetar di atas tempat tidur, dengan gerakan malas Amora meraih ponselnya. Dahinya berkerut melihat sebuah pesan masuk dari nomor yang tidak di kenal.

Senengkan, sekarang udah terkenal? Mau lagi?

Hah?

Kedua alis Amora salung bertautan, apa maksudnya pesan ini. Senang? Terkenal? Mau lagi? Amora sama sekali tidak paham dengan isi pesan asing itu.

Siapa lo? Tiba-tiba kirim pesan gak jelas, dasar makhluk astral.

Amora menggeram, mengapa semua orang membuatnya kesal hari ini.

Tidak lama getaran di ponsel Amora mulai terdengar lagi. Amora segera membuka pesan masuk itu, bukan pesan lagi. Melainkan foto yang di kirim orang tidak di kenal berhasil membuat Amora ingin segera membantingkan ponselnya.

 Melainkan foto yang di kirim orang tidak di kenal berhasil membuat Amora ingin segera membantingkan ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bukan Cinderella (Sudah Ada Di Toko Buku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang