Prolog

459K 28.9K 535
                                    

Kalian tahu kisah Cinderella? Putri yang kehilangan sebelah sepatu kacanya saat pesta dansa, dan sang pangeran tampan datang memasangkan sepatu kaca itu kepada sang putri. Dan mereka menikah lalu hidup bahagia.

Tapi dalam cerita Amora berbeda, ia harus kehilangan sebelah sepatu converse hitamnya, karena sebelah sepatunya tertukar dengan sepatu milik orang lain. Sepatu yang ukurannya lebih besar dari ukuran sepatu miliknya itu, entah kepunyaan siapa. Yang jelas, Amora merasa kesal karena sepatu yang baru saja ia beli dengan uang tabungannya harus hilang di pakai orang lain.

Lihat? Bahkan sebelah sepatu yang ukurannya jauh lebih besar dari miliknya terlihat sangat butut. Orang gila mana yang memakai sepatunya yang jelas-jelas sangat jauh berbeda dengan ukuran sepatu yang kini tengah berada di dalam genggaman tangannya.

"Sial! Siapa yang berani tukar sepatu gue sama sepatu butut ke gedean ini." teriakan Amora menggelegar di koridor sekolah.

Amora tidak peduli dengan beberapa pasang mata yang tertuju kepadanya, Amora hanya ingin sebelah sepatu baru miliknya kembali. Amora tidak terima sepatunya di tukar seperti ini.

Sepanjang perjalanan di koridor sekolah, Amora mengeluarkan sumpah sarapan tiada henti. Amora bahkan tidak peduli dengan pandangan aneh yang di lemparkan siswa lain kepadanya. Bagaimana Amora tidak menjadi pusat perhatian, cewek XI IPA7 itu dengan cuek berjalan hanya dengan sebelah sepatu, sementara sebelah sepatu lainnya ia genggam di sebelah tangannya.

Di cerita Cinderella yang kehilangan sebelah sepatu kaca, si pemilik sepatu merasa sedih dan di akhiri dengan bahagia di istana raja. Berbeda jauh dengan Amora yang merasa marah dan kini harus mendekam di ruang BK.

Pasca teriakannya di koridor sekolah, Amora memukul seorang cowok yang sudah mengambil dan memakai sebelah sepatunya, padahal sudah jelas jika sepatunya tidak muat di sebelah kaki cowok itu. Bagaimana Amora bisa tahu? Jelas! Karena Amora menandai sepatunya dengan tinta berwarna merah di ujung sepatu.

Dan yang paling membuat Amora murka, cowok sialan itu memakai sepatunya dengan cara belakang sepatunya di injak seperti memakai sandal. Karena tidak senang, Amora langsung mendaratkan beberapa pukulan ke wajah cowok yang ternyata adalah si ketua Osis, Adam Wijaya.







End Prolog

Jadilah pembaca yang baik !

Sorry di pub-ulang ^^ karena kelamaan hiatus! Dan cerita ini akan segera di lanjut...

Mungkin akan ada kata-kata kasar dan umpatan di setiap cerita, demi kepentingan cerita ini sendiri, mohon untuk di maklumi.

Suka dengan pembukaan prolognya? Jika ingin segera di lanjutkan mohon untuk vote dan komentarnya^^ Yang banyak ya^^

Hargai karya orang lain^^

Salam hangat

DhetiAzmi

Bukan Cinderella (Sudah Ada Di Toko Buku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang