Bab 25. Pemandangan Yang Akan Menjadi Berita

152K 17.5K 1K
                                    

Sebelum baca ke ini cerita, teteh mau buat Dare Challenge buat kalian pembaca cerita Bukan Cinderella.

Hadiahnya update 3x dalam sehari!

Mau?

Or

Enggak?

Kalo ramai yang mau teteh buat di part berikutnya nanti, kalo sepi ya gak jadi buat 😭😭

Oii!! Jangan jadi sider, vote dulu:v

***

KELAS Pembuangan mendadak ramai ketika tahu bell sekolah akan berbunyi sebentar lagi. Mereka tidak sadar bahwa salah satu penghuninya masih belum kembali. Kenan yang asik memikirkan nasib bensin untuk motornya mengkerutkan dahi bingung melihat kursi Amora yang kosong, hanya tasnya saja yang menghuni kursi itu.

"Amora mana, Ka?" tanya Kenan mengaitkan tasnya di bahu kiri.

Eka yang masih down akan acara malam ini hanya bisa menghela napas, lalu mengangkat bahu.

"Tahu." jawabnya malas.

Kerutan di dahi Kenan semakin dalam "Kok lo gak tahu? Lo kan temen sebangku dia."

Kenan tidak sadar bahwa kalimat sederhana itu berhasil membuat Eka marah. Cewek itu beranjak dari duduknya dengan cara menggebrak meja.

"Gue bilang gak tahu ya gak tahu. Emang kenapa kalo gue temen satu bangkunya? Gue harus tahu terus kemana temen gue pergi? Lo kok jadi cowok bawel banget sih, ganti kelamin sana." teriak Eka membuat kelas yang ramai mendadak hening.

Dinda yang asik dengan ponselnya menyikut lengan Kenan "Apain Eka lo sampe dia marah?" tanyanya.

Kenan yang shock dengan kemarahan Eka mengerjap, pria itu menoleh kearah Dinda yang entah sejak kapan sudah berdiri di sampingnya.

"Gak tahu, gue tanya Amora dia malah ngamuk." jawab Kenan.

Satu alis Dinda terangkat "Mungkin Eka lagi PMS, yang sabar ya Ken." hibur Dinda.

Kenan hanya bisa menghela napas, sebenarnya ia tidak ingin menanyakan kemana perginya Amora. Tapi hari ini Bunda Amora menyuruh Kenan untuk membawa pulang anak perempuannya itu ketika sekolah usai.

"Kemana sih perginya si boncel." keluh Kenan.

"Berani bilang boncel di belakang, di depan anaknya woi." celetuk Diki.

Kenan mendelik, memberikan tatapan kesal kerah Diki.

"Nimbrung mulu lo cupu."

Diki berdecih "Gue emang cupu, tapi gue gak bego kayak lo." balasnya cuek.

"Apa lo bilang!?" seru Kenan tidak terima.

Mereka yang melihat perkelihan dua cowok itu hanya bisa menghela napas lelah. Kenan si cowok dengan harga diri selangit walau kenyataannya cowok absurd itu memang bodoh. Dan Diki si pandai yang suka sekali mengoreksi sikap jelek seseorang dengan terang-terangan.

**

Sementara Amora yang tidak mengerti dengan apa yang terjadi, Amora langsung memejamkan matanya ketika wajah Adam mulai mendekat. Ia sendiri tidak tahu, mengapa lebih memilih memejamkan mata ketimbang menendang kaki cowok yang masih menjepit tubuhnya itu.

Usapan lembut terasa di sudut bibir Amora, cewek itu langsung mengerjap dan membuka matanya mendapati wajah Adam yang masih berjarak cukup dekat.

"Ada coklat di bibir lo, ngapin merem? Ngarep gue cium, heh?"

Bukan Cinderella (Sudah Ada Di Toko Buku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang