Bab 25. Pemandangan Yang Akan Menjadi Berita

Start from the beginning
                                    

Amora membelalak, melihat senyum meremehkan terlukis indah di bibir Adam. Dengan cepat Amora menendang tulang kering Adam.

"Gila," pekik Amora.

"Anjir! Sakit bego." Adam meringis, mengusap sebelah kakinya yang terkena tendangan Amora.

"Lo emang sakit sialan! Ngapain lo pake deketin gue, hah? Kalo ada coklat yang mempel tinggal bilang, gue bisa hapus sendiri." kesalnya.

Adam masih mencoba meredakan sakit yang masih terasa berdenyut "Kenapa? Harusnya lo bilang makasih ke gue karena udah hapus coklat itu dari sudut bibir lo." serunya tidak terima.

"Gue gak nyuruh lo buat hapus, lo sendiri yang mau! Ngapain gue bilang makasih?" kesal Amora, mengusap ujung bibirnya yang tadi disentuh Adam dengan punggung tangannya.

Adam mendengkus "Kenapa lo harus semarah itu? Gak terima karena gue gak cium lo?"

Amora mengernyit mendengar kalimat yang keluar dari mulut Adam. Wanita itu menggeram, ingin sekali menghantam kepala Adam dengan besi.

"Lo ngomong apaan? Ngaur! Siapa yang mau dicium sama cowok angkuh kayak lo? Najis!"

Adam melotot, tidak terima dengan kalimat yang keluar dari mulut Amora.

"Maksud lo apaan? Gue? Najis?"

Amora berdecih, berdiri sejajar di hadapan Adam "Iya, kenapa? Gak suka? Kesindir?"

Adam menggeram, tapi cowok itu mencoba menenangkan gejolak amarahnya.

"Kesindir? Kenapa gue harus kesindir. Harusnya lo yang kesindir sama ucapan lo sendiri, masa najis teriak najis." cibirnya.

Amora membelalak "Apa!?"

"Apa?" lanjut Adam lagi, menantang.

Kriinggg~

Bell pulang sekolah sudah mulai terdengar, dua orang yang sedari tadi saling adu tatapan mata mengalihkan fokusnya ketika bunyi bell seperti suara sirine terdengar.

Amora mendengkus, cewek itu menghela napas cukup panjang menyadari kebodohannya sendiri. Untuk apa ia harus berdebat seperti ini dengan cowok sinting yang masih berdiri dengan angkuh di depan matanya.

"Gak ada kerjaan gue debat sama lo. Haish! Gara-gara lo gue gak bisa makan lagi roti yang masih setengah itu." Kesal Amora, membalikan tubuhnya.

Adam berdecih "Tinggal ambil, terus lo makan lagi. Gampang kan? Lagi pula jatuh gak jatuh roti itu masih cocok buat dimakan gelandangan kayak lo."

Mendadak langkah Amora berhenti, ucapan pedas Adam lagi berhasil membuat amarahnya naik. Tidak, Amora tidak boleh menghiraukan ucapan pedas ketos sinting itu. Masih ada aktivitas yang berfaedah dari pada harus membalas kalimat yang keluar dari mulut Adam.

"Terserah lo mau ngomong apapun, gue gak peduli. Sekalipun gue gelandangan, gue gak akan terima makanan dari cowok angkuh kayak lo. Kalo Juna yang kasih, gue mau." seru Amora.

Senyum cewek itu mengembang seiring mulutnya mengatakan nama cowok itu. Amora bahkan tidak sadar bahwa Adam pernah memberikannya sebungkus roti dan air mineral.

Dan kalimat kecil itu berhasil membuat cowok yang sedari tadi berdiri di belakangnya menggeram. Adam mengepalkan tangannya kuat-kuat, mengapa ia begitu kesal ketika Amora mengatakan nama Juna.

Sebelum pergi, Amora masih menyempatkan diri menoleh kebelakang. Memberikan senyum sinis yang cewek itu sendiri tidak sadari bahwa kalimat dan senyumnya berhasil membuat emosi cowok di belakangnya naik ke atas ubun-ubun.

Adam menggeram, cowok itu melangkah dengan kepalan tangan mengikuti langkah kaki Amora di depannya. Dengan cepat satu tangan Adam menarik pergelangan tangan Amora, sementara satu tangan lainnya menarik tengkuk cewek pendek itu.

Detik berikutnya kejadian tidak terduga terjadi, Amora membelalak ketika bibir Adam menempel di atas bibirnya.

Tidak lama terdengar suara jepretan kamera di sekitar mereka. Para murid yang baru saja keluar dari kelas menganga melihat pemandangan di depan mereka. Tidak sedikit dari mereka yang mengabadikan momen itu. Dan mereka tidak tahu, bahwa dua kubu yang tidak pernah akur sedang melihat pemandangan yang berhasil membuat kedua bola mata mereka membulat dengan sempurna.

Anak-anak Osis menganga di tempatnya, begitu juga dengan anak kelas pembuangan yang telihat shock ketika melihat satu temannya tengah membuat pemandangan yang sebentar lagi akan menjadi berita hangat di sekolah mereka.

"KETUA OSIS MENCIUM PACARNYA YANG BERASAL DARI KELAS PEMBUANGAN DI DEPAN UMUM!"

--

TBC!

Akhirnya next lagi, fyuuhhh!!!

Cek kalo ada typo!

SHARE, KOMENTAR DAN VOTE JANGAN LUPA.

Sangkyuu:*

Bukan Cinderella (Sudah Ada Di Toko Buku)Where stories live. Discover now