Bagian 9

6.6K 351 2
                                    

Velo PoV

Jam 6.45 wib helikopter perusahaan membawa ku dan Dera ke Mandalika, Lombok, NTB. Salah satu destinasi wisata terbaik yang dimiliki negeri ini. Menempuh perjalanan udara selama hampir empat jam lamanya akhirnya kami tiba di kota Mataram. Dan di sini sebuah mobil telah disiapkan untuk membawaku dan Dera menuju Mandalika Resort.

Manager resort ini menyambut kedatangan kami dengan sangat ramah dan membawa kami menuju kamar.

Hebat, sepanjang perjalanan dari Jakarta hingga ke tempat ini tak sedikit pun aku mendengar Dera mengeluh, sepertinya ia sangat menikmati perjalanannya ini.

"Saya tunggu satu jam lagi di restoran..." kataku pada Dera sambil masuk ke dalam kamar. Kamar yang aku tempati letaknya berseberangan dengan kamar Dera.

Di kamar aku membongkar koper ku yang kemarin telah disiapkan oleh Dera. Wow, aku melihat isi koper tersusun begitu rapih, berbeda sekali jika aku yang menyiapkannya.

Sepertinya Dera cocok merangkap sebagai asisten pribadiku...

Aku membersihkan diriku dan mengenakan setelan tshirt hitam dipadu celana pendek berwarna cream. Siang ini aku hanya akan mempersiapkan bahan meeting untuk nanti malam bersama Dera. Aku berharap besar pada proyek ini, karna merupakan sebuah penghargaan untukku bisa bergabung dengan beberapa pengembang lainnya untuk mendirikan satu dari tujuh hotel yang akan dibangun di Mandalika Resort ini.

Aku menunggu Dera di restoran, hm, masih lima belas menit lagi. Aku langsung menbuka ponselku dan mengirimkan pesan pada Dera.

To : Dera Aninditha

Saya sudah di restoran, cepatlah!!

Send ⏩

Sambil menunggu Dera aku memutuskan memesan makanan dan minuman.

Tak sampai sepuluh menit aku melihat sekretaris ku itu memasuki restoran. Penampilan Dera kali ini membuatku terperangah, dress putih selutut lengan pendek bermotif bunga bunga kecil berwarna ungu terlihat begitu pas dikenakan olehnya saat ini. Sebuah sandal tali berwarna putih menghiasi kaki jenjangnya.

Rambut panjangnya di ikat tinggi dengan menyisakan beberapa helai di kanan kirinya.

Wow, she's look sexy...

Aku menelan salivaku melihat pemandangan indah itu, dengan cepat Dera menghampiriku ,kunciran rambutnya bergerak ke kanan dan ke kiri seirama dengan langkah kakinya.

"Maaf pak saya terlambat..." ucapnya sambil duduk dihadapanku.

"Hmm..." aku berdehem pelan hanya untuk menutupi rasa kagum ku barusan.

Dera meletakan laptop, tab dan beberapa map yang dibawanya di kursi yang ada di sampingnya. Tak lama pelayan datang membawakan makanan yang telah ku pesan...

"Saya tidak tau apa yang kamu suka, tapi saya harap kamu tidak menolak makanan yang saya pesan..." ucapku sekedar berbasa basi.

Dera hanya menganggukan kepalanya tanpa bersuara. Kami pun makan dalam diam, sesekali aku mencuri pandang ke arahnya memperhatikan Dera dengan penuh rasa kagum.

Dia benar benar cantik...

Entah mengapa pandangan mataku terfokus pada bibir tipis milik Dera. Memperhatikan bibir itu membuat dadaku berdetak cepat.

Ada apa ini??

Aku segera mengalihkan perhatianku dengan menatap pemandangan yang terhampar di luar resort ini. Di luar banyak sekali pengunjung yang sedang menikmati hamparan pasir putih pantai Mandalika. Mereka seakan tidak peduli dengan terpaan sinar matahari yang membakar kulit mereka siang ini.

Kupu Kupu Liarku (COMPLETED)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin