Bagian 29

4.9K 247 0
                                    

Author PoV
...

Velo berjalan memasuki lobby Wiratama Group dengan sedikit senyum tersungging di pipinya. Beberapa pegawai yang berpapasan dengannya menatapnya dengan heran tapi tak sedikit yang terkagum kagum. Selama ini Velo terkenal dingin dan tak tersentuh, ia tidak pernah menampakkan senyumnya kepada siapa pun. Dan merupakan suatu keajaiban melihat garis tipis yang tertarik di kedua sudut bibir ceo mereka.

Namun senyum Velo rupanya tak bertahan lama. Wajahnya langsung berubah menjadi dingin saat melihat sosok yang berdiri di depan meja resepsionis.

Lucky Chandra...

Ada keperluan apa pagi pagi begini dia sudah datang ke kantor ku...??

Sepertinya aku tidak ada janji apa pun dengannya...

Velo melewati Chandra tanpa berkata apa apa. Ia langsung berjalan menuju lift yang terletak di sudut lorong, lift khusus para direksi.

Ting

Velo menjejakkan kakinya di lantai 25. Dari depan pintu lift ia bisa melihat ruangan Dera yang berada di balik pintu kaca, senyum kembali terulas di wajahnya kala membayangkan sosok Dera pagi ini.

"Selamat pagi Dera..." sapa Velo pada sekretarisnya yang sedang sibuk merapihkan beberapa map yang berserakan di atas mejanya.

"Selamat pagi pak Velo..."

Kening Velo berkerut saat melihat kedua pipi Sera bersemu merah.

Ia blushing... mungkinkah karna kejadian semalam...??

"Sepertinya kau sedang sibuk pagi ini..."

"Tidak pak, saya hanya merapihkan beberapa berkas..."

Velo mengangguk mendengar jawaban Dera.

Untuk sesaat Velo terpesona pada penampilan Dera pagi ini. Sebuah kemeja fitbody lengan pendek berwarna biru dengan scraft putih motif bunga yang menggantung di lehernya dipadukan dengan celana panjang hitam.

Simple dan tetap terlihat sopan, begitulah style Dera jika ia sedang bekerja.

"Baiklah, segera ke ruangan ku jika kamu sudah selesai dengan pekerjaan mu..." ucap Velo sambil berjalan menuju ruangannya.

Dera langsung terduduk di kursinya, ia menarik nafas berkali kali untuk menetralkan kembali detak jantungnya yang tak beraturan.

Bertemu muka dengan Velo pagi ini membuat gadis itu nyaris tak mampu mengendalikan dirinya. Ia begitu gugup karna mengingat kejadian semalam saat Velo mengecup pipinya di depan pintu mansion.

"Oh, tenanglah Dera..." ucap Dera sambil menangkupkan kedua tangannya di pipinya.

Wajahnya kembali memanas saat membayangkan bibir merah Velo mendarat di pipinya.

"Hihihi..." Dera tertawa sendiri membayangkan dirinya saat ini seperti orang yang sedang jatuh cinta saja.

Jatuh cinta...??

Bolehkah...??

Pantaskah aku...??

Seketika wajah Sera berubah masam membayangkan hal itu. Jatuh cinta... pada seorang Marvelo Wiraditama, apakah itu diperbolehkan untuk dirinya??

Dengan membawa secangkir moccacino Dera memasuki ruangan Velo, nampak laki laki itu sedang berkutat dengan laptopnya.

"Silahkan pak..." ucap Dera pelan sambil meletakkan cangkir itu di meja Velo.

Kupu Kupu Liarku (COMPLETED)Where stories live. Discover now