Bagian 1

14.5K 511 4
                                    

Author POV

Ting tong

Dengan sedikit tergesa April berjalan menuju pintu, kandungannya yang sudah memasuki minggu ke 32 membuatnya cukup kesesusahan saat harus berjalan cepat.

Ceklek

"Hai..."

"Dera..." April memeluk wanita muda di depannya. "Ayo masuk... aku pikir kamu gak jadi datang... " katanya kemudian sambil menarik pelan tangan Dera.

"Tidak mungkin aku tidak jadi datang... aku merindukan si kecil ini. Apa kabarnya keponakan anty di dalam sini??" Dera mengusap pelan perut April.

"Baik anty..." ucap April sambil menirukan suara anak kecil.

Keduanya terkekeh pelan...

"Ke dapur yuuk... aku lagi masak buat makan siang mas Rangga..." April memberikan isyarat agar Dera mengikutinya ke belakang.

"Hari minggu gini mas Rangga kerja??" Tanya Dera sambil mengambil posisi duduk di bangku yang ada di meja bar.

"Yaa... mas Rangga lagi ada proyek dengan sebuah developer..." April mulai melanjutkan kembali kegiatan memasaknya yang tadi sempat tertunda.

"Sini aku bantu..." Dera mengambil alih pisau daging dari tangan April kemudian mengiris iris daging yang ada di atas papan.

"Bagaimana kabarmu, Ra??" Tanya April.

"Apa kamu masih tinggal di tempat itu??" Tanyanya lagi.

Dera menghembuskan nafasnya pelan. Ia manarik sudut bibirnya dengan terpaksa.

"Memang aku mau tinggal dimana lagi, Prill??"

Selalu saja seperti ini, Dera selalu membalas pertanyaan April dengan pertanyaan lagi.

"Aku kan sudah bilang, lebih baik ku tinggal di sini, hitung hitung menemani aku dan calon bayi ku ini..." mata April tak lepas menatap Dera.

"Aku tidak ingin merepotkan kamu dan mas Rangga, Prill..."

"Tapi Ra..."

"Tolong mengertilah Prill... aku tau maksudmu baik... aku juga tidak meragukan ketulusan mu dan mas Rangga. Tapi sungguh, aku tidak ingin berhutang budi apa pun lagi pada kalian berdua..." Dera langsung menyanggah kata kata April. Ia sudah bisa menebak arah pembicaraan ini.

"Dengarkan aku dulu Ra, tidak ada kata hutang budi diantara kita... kamu itu sudah seperti saudara kandungku sendiri..."

"Ya, aku tau..."

"Ra, tawaran ku ini akan tetap berlaku tanpa ada batas waktunya..."

April tersenyum menatap Dera, direngkuhnya Dera kedalam pelukannya.

"Trimakasih, Prill..."

Dera langsung menjauhkan tubuhnya dari April saat dirasanya bayi dalam perut April menendang nendang.

"Sepertinya bayi ini pun setuju denganku..." ucap April sambil tersenyum.

♠♠♠♠♠

Dera memasukan kunci untuk membuka pintu kamarnya. Ia langsung menyalakan lampu, dan seketika itu juga cahaya lampu menerangi ruangan bernuansa biru laut.

Dera segera mengganti pakaiannya, dan setelahnya ia menghabiskan waktu untuk melamun di atas ranjangnya.

Perlahan ia merebahkan tubuhnya, ia teringat kembali kunjungannya ke rumah April tadi.

Aprillia Kusuma, seorang perempuan berhati malaikat. April dulu adalah tetangganya, mereka sudah saling mengenal sejak kecil. Usia April terpaut tiga tahun diatas Dera, hubungan mereka sudah seperti layaknya saudara, April dan Dera sama sama anak tunggal di keluarga mereka. Sosok April sudah seperti seorang kakak bagi Dera begitupun sebaliknya.

Kupu Kupu Liarku (COMPLETED)Where stories live. Discover now