Bagian 41

4.7K 233 0
                                    

Velo PoV
...

Dera menangis...

"Hei, ada apa...?" Baru saja aku duduk di sampingnya, Dera langsung menjatuhkan dirinya di dadaku. Ia menangis tersedu sedu hingga bahunya berguncang.

Aahh, lagi lagi hatiku teriris melihatnya menangis.

Aku membiarkan gadisku ini menangis di pelukan ku, dengan lembut aku membelai belai rambutnya seketika aroma mint menyeruak indra penciuman ku. Aku menenggelamkan wajahku di puncak kepala Dera, menghirup dalam dalam rambutnya dan memberikan kecupan kecupan kecil di kepalanya.

Beberapa saat kemudian tangis Dera mulai mereda hanya terdengar isakan isakan kecil dari mulutnya.

"Sudah merasak baikan...??" Tanya ku.

Dera hanya mengangguk.

"Belum ingin bercerita...??"

Lama Dera terdiam... dan aku memahami diamnya.

"Ya sudah, beristirahatlah..." Aku melepaskan pelukan Dera dan membantunya berbaring di ranjangnya.

"Tidurlah Anin..." ucapku sambil menaikkan selimut hingga menutupi dadanya. Ku rasakan Dera menatapku dalam dalam.

"Aku pulang dulu yaa..." aku mencium kening Dera namun tiba tiba tangan Dera menahan ku saat aku akan menarik wajahku.

Tanpa ku duga Dera mengangkat sedikit kepalanya dan mencium bibir ku.

"Jangan marah Velo..." ucapnya pelan.

Aku tersenyum dan menundukkan lagi kepalaku. Dengan lembut aku mencium bibir ranumnya, melumatnya perlahan.

Dera membalas ciuman ku, ia membuka sedikit bibirnya hingga aku dengan bebas bisa mengulumnya dan mulai menjelajahi mulutnya dengan lidahku.

Ciuman kami menjadi lebih menuntut. Aku mengabsen satu per satu bagian dalam mulut Dera membiarkan lidah ku menari nari di dalam sana.

Dera mendesah pelan...

"Akh..."

Aku merasakan sesuatu di balik celana ku mulai mengeras, gairah mulai membakar diriku. Dengan cepat aku melepaskan pangutan di bibir Dera, aku harus bisa mengendalikan diriku.

Dera terengah engah, wajahnya memerah hingga ke telinganya membuatku menjadi ingin menciumnya lagi.

"Cobalah untuk tidur..." aku membelai wajahnya dan merapihkan helaian rambut yang menutupi wajahnya.

♠♠♠♠♠

Aku menatap Dera yang sedang melamun di balik mejanya. Lihat, bahkan ia tidak menyadari kehadiran ku di sini. Entah apa yang terjadi padanya, sejak makan malam itu Dera berubah... ia tidak banyak bicara, cenderung murung... ia juga sering melamun bahkan terkadang tidak fokus pada pekerjaannya.

"Kau melamun lagi hah...??" Dera tersentak saat aku menghadiahkan ciuman di pipinya.

"Velo..." aku melihat ia mencoba menyunggingkan sebuah senyuman.

See... hanya itu reaksinya. Biasanya Dera akan menekuk wajahnya bila aku menciumnya di kantor, dia akan menggerutu sambil memarahiku.

"Velo, jangan lupa pagi ini kau ada meeting dengan mr.Brand..." ucapnya sambil mengikutiku memasuki ruang kerja ku.

"Hhmm..." aku hanya menggumam sambil menyalakan laptop di mejaku.

"Semua bahan meeting nanti sudah ku siapkan, ruangan mana yang akan kau pakai...??"

Kupu Kupu Liarku (COMPLETED)Where stories live. Discover now