Bagian 10

6.7K 329 0
                                    

Author PoV

Velo akhirnya dapat tersenyum dengan lega saat kliennya menyetujui kesepakatan kerjasama  pembangun sebuah hotel di area Mandalika Resort. Pihak Sonny Andreas telah menyanggupi untuk menjadi penanggung jawab pembangunan Avelo Hotel.

Untuk merayakan terjalinnya kerjasama antara dua perusahaan itu Sonny mengajak Velo juga Dera menghabiskan malam di sebuah klub malam yang ada di Lombok.

Dera mengganti pakaiannya dengan sebuah jumpsuit berwarna nude yang memperlihatkan pundaknya yang indah dan juga kakinya.

Velo berdecak melihat penampilan sekretarisnya malam ini... ia sendiri hanya mengenakan polo shirt dan celana pendek berwarna putih.

Karna klub yang akan mereka datangi berada di tepi pantai maka Velo dan Dera memilih mengenakan pakaian yang lebih santai namun tetap nyaman.

Malam ini suasana klub terasa begitu riuh dengan hentakan musik yang dimainkan oleh dj. Sonny mengajak Velo dan Dera duduk di sebuah meja di ujung ruangan, mereka menikmati minuman dan beberapa snack yang tersaji di meja.

"Nona Dera, mengapa kau tidak menyentuh minuman mu??" Sonny melihat isi gelas Dera yang  masih penuh, belum berkurang sedikit pun.

"Maaf pak Sonny, tapi saya tidak minum..."

"Mau saya pesankan sesuatu??" Tanya Sonny lagi.

"Biar saya sendiri saja pak..." Dera berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menuju bartender untuk memesan minumannya.

"Wah, saya tidak menyangka anda mempunyai sekretaris yang cantik seperti nona Dera, pak Velo..." mata Sonny terus saja memperhatikan tubuh Dera yang tenggelam di tengah tengah kerumunan manusia di dalam klub ini.

Velo tersenyum sambil mengikuti arah pandangan Sonny.

"Kalo anda tidak keberatan, bolehkah saya menghabiskan malam ini bersamanya??"

Velo terkejut mendengar perkataan Sonny, ia melirik laki laki itu dengan sinis. Rupanya alkohol mulai menguasai tubuh Sonny.

"Bagaimana pak Velo, saya rasa anda tidak akan berkeberatan bukan?? Anggaplah ini sebagai salah satu perayaan kerjasama kita..."

Rahang Velo mengeras, tangannya mengepal di atas meja. Rasanya ingin sekali ia memukul pria mabuk di hadapannya ini. Kata kata Sonny barusan seakan akan menunjukkan bahwa Dera adalah wanita murahan. Ia tidak terima itu... Velo tidak mengerti mengapa ia merasa sangat marah sekarang.

"Saya rasa anda sudah mulai mabuk pak Sonny..." Velo berusaha menahan amarahnya dengan merendahkan suaranya.

"Hahahahaha, saya tidak mabuk pak Velo... anda lihatlah betapa sekretaris anda itu sangat menggairahkan... ia terlihat sexy dengan tubuh mungilnya itu..." Sonny tertawa tawa sendiri matanya tidak lepas memandangi Dera yang masih berdiri di depan meja bar.

"Saya percaya anda adalah laki laki normal pak Velo... anda pasti merasakan hal yang sama dengan yang saya rasakan..." pembicaraan Sonny mulai terdengar melantur.

"Jangan katakan bahwa anda lebih suka menikmati keindahan nona Dera sendirian tanpa berbagi dengan siapa pun..."

Braak

Velo memukul meja dengan keras, wajahnya memerah menahan amarah.

"Pak Sonny, sebaiknya anda kembali ke hotel dan beristirahat..." Velo merasakan emosinya sudah mencapai puncaknya. Ia benar benar tidak terima mendengar Dera di rendahkan seperti itu.

"Saya permisi kembali ke resort ..." Velo meninggalkan Sonny sendirian yang masih saja meracau tak jelas di mejanya.

Velo memilih meninggalkan laki laki itu untuk menghindari pertikaian karna ia sadar sebentar lagi tubuhnya tidak dapat menahan lagi amarah yang sudah membakar dadanya.

Kupu Kupu Liarku (COMPLETED)Where stories live. Discover now