Extra Part (End)

8.9K 318 9
                                    

Author PoV
...

"Kau tau, kau tidak perlu berangkat ke kantor..." Velo menatap Dera yang sedang sibuk memakaikan dasi di lehernya.

Enam bulan setelah pernikahan mereka... awalnya Velo dan Dera menetap di rumah Laura selama dua minggu sebelum mereka memutuskan tinggal di apartemen, namun akhirnya mereka kembali tinggal di kediaman Wiraditama setelah sebulan yang lalu Laura memaksa mereka pindah dari apartemen Velo.

Sebenarnya Velo enggan keluar dari apartemennya, kali ini ia ingin egois untuk hidup berdua saja dengan Dera di sana. Namun desakan Laura juga Amanda akhirnya meluluhkan hatinya. Apalagi setelah Dera menyatakan bersedia tinggal di rumah ibu mertuanya itu. Dera tidak ingin Laura merasa kesepian setelah Velo menikah apalagi kini Amanda telah kembali ke Amerika. Dera sangat memahami alasan Laura memaksanya dan Velo kembali ke rumah itu.

"Aku masih ingin bekerja... apa kau keberatan...??" Tangan Dera dengan lihai merapihkan kemeja yang dipakai suaminya dan membantu Velo mengenakan jas hitamnya.

"Apa kau takut jika di kantor nanti ada wanita yang mencoba menggoda ku hah...??"

"Siapa yang berani menggoda seorang ceo yang kaku dan dingin seperti mu...??" Dera balik bertanya dengan sakartis.

Velo tertawa mendengar jawaban Dera. Sebelah tangannya langsung menarik pinggang Dera dan memberikan ciuman ciuman kecil di bibir ranumnya.

"Kau jangan merusak dandanan ku..." Dera mendorong pelan dada Velo dan melepaskan dirinya dari pelukan suaminya itu. Ia berjalan menuju lemari mengeluarkan pakaian yang akan dipakainya ke kantor pagi ini.

"Keluarlah dulu, aku akan ganti baju... nanti aku menyusul mu ke bawah..."

Seperti tidak menggubris perkataan Dera, Velo malah duduk di atas sofa sambil mengangkat sebelah kakinya.

"Aku akan menunggu mu... kita turun sama sama..."

Sambil menghela nafasnya Dera membawa pakaian di tangannya menuju walk in closet.

Dera keluar dari walk in closet menggenakan sebuah dress selutut berwarna nude dengan sebuah ikat pinggang kecil hitam yang melingkar di bawah dadanya.

Pakaian yang dikenakannya itu memperlihatkan perut nya yang mulai membuncit di kehamilannya yang memasuki usia 17 minggu.

"Ah, kau terlihat sangat seksi..." Velo tertawa sumringah melihat penampilan istrinya. Sedangkan yang di puji hanya tersenyum simpul dan bergegas merapihkan rambutnya.

Setelah semuanya siap Dera bergegas keluar dari kamar di ikuti Velo di belakangnya. Seperti seorang suami yang posesif, Velo langsung merangkul pinggang Dera menuruni tangga besar di rumahnya itu.

"Selamat pagi..." ucap mereka bersamaan pada Laura yang sudah duduk di meja makan.

"Oh, selamat pagi... bagaimana keadaan mu Dera...??"

"Aku baik baik saja mam..."

"Apa kau masih merasa mual...??"

"Tidak... sepertinya bayi ini sangat senang di ajak ke kantor..." Dera tertawa sambil melirik Velo di sampingnya yang mulai memasukan sesendok penuh salad buah ke dalam mulutnya.

Dera memang mengalami mual mual yang hebat pada beberapa bulan kemarin. Bahkan ketika kandungannya sudah melewati trisemester pertama rasa mual itu tidak kunjung berkurang. Hingga akhirnya Dera memutuskan kembali ke kantor tiga hari yang lalu. Rasa mual yang ia rasakan sebelumnya seolah menghilang begitu saja.

Awalnya Velo memang tidak setuju dengan keputusan Dera, ia ingin istrinya itu beristirahat di rumah mengingat kondisinya yang lemah. Namun Dera tak kehabisan akal membujuk suaminya. Dan terbukti, setelah dua hari ia masuk kerja keadaannya langsung membaik. Tidak ada lagi rasa mual bahkan ia dapat mengerjakan pekerjaannya dengan baik seolah tidak pernah terjadi apa pun pada dirinya.

Kupu Kupu Liarku (COMPLETED)Where stories live. Discover now