Bagian 2

8.6K 425 1
                                    

Velo POV

Pembicaraan ini sungguh membosankan... aku tidak bisa menyimak dengan baik apa yang mr  Aaron sampaikan. Malam ini konsentrasiku terpecah, pikiranku tertuju pada mama yang saat ini sedang terbaring di rumah sakit.

Erlangga, sahabat sekaligus tangan kananku, ia yang melakukan negosiasi dengan pihak mr Aaron. Sedangkan aku, hanya sesekali menganggukan kepala saat mendengar namaku di sebut.

"Baiklah, saya rasa kita telah sepakat. Dan besok pagi asisten saya akan mengirimkan berkas berkasnya pada anda tuan Velo..."

Perkataan mr Aaron itu membuyarkan lamunanku.

"Oh, ya... tentu... saya akan menunggunya..." ucap ku basa basi, padahal sesungguhnya aku tidak tau kesepakatan apa yang telah di buat Erlangga dan  mr Aaron. Tapi aku mempercayakan sepenuhnya keputusan di tangan sahabatku itu.

"Mari, untuk merayakan kerjasama yang terjalin, kita nikmati minuman yang telah disediakan..."

Mr Aaron memberi kode kepada Rafael, asistennya untuk mengambil botol botol minuman di sudut ruangan ini.

Aku memutar mataku jengah, ini yang tidak aku suka jika mengadakan pertemuan di hotel atau club, pasti tidak jauh jauh dari yang namanya minuman beralkohol.

Aku lebih suka mengadakan pertemuan di restoran atau kafe. Tapi berhubung klien ku kali ini mempunyai andil yang cukup besar dalam perusahaan maka aku memenuhi undangan mr Aaron untuk bertemu di Sunshine Hotel ini.

Bukan munafik, dunia bisnis yang aku geluti ini memang selalu lekat dengan minuman beralkohol, tapi untunglah aku masih bisa membatasi diriku tidak semua minuman itu berhasil masuk ke dalam tubuh ku, hanya beberapa kali dan pada kesempatan tertentu saja aku menengaknya.

"Minuman ini terasa kurang nikmatnya tanpa pemanis..."

Aku mincingkan mataku menatap mr Aaron, laki laki yang baru berusia 37 tahun itu membisikan sesuatu kepada Rafael.

Rafael kemudian berjalan menuju pintu, tak lama kemudian beberapa orang berjalan di belakang Rafael.

What the fuck !!!

Tiga wanita cantik dan seorang laki laki muda bergabung bersama kami didalam ruangan ini. Melihat pakaian yang dikenakan wanita wanita itu aku langsung bisa menebak apa maksud mr Aaron.

"Kemarilah..." ucap mr Aaron.

Ketiga wanita itu berjalan mendekati meja dan berdiri tepat dihadapan kami. Sedangkan laki laki muda yang menemani mereka mengambil posisi berdiri di dekat pintu.

Seperti bodyguard saja...

Dari jarak sedekat ini aku bisa melihat jelas wajah mereka. Aku akui ketiganya sangat cantik dan mempunyai bentuk tubuh yang sangat menggiurkan. Itu yang dikatakan naluri kelelakianku.

"Duduklah, dan temani kami..." perintah mr Aaron.

Ketiga wanita itu duduk bersama kami...

Seorang wanita yang mengenakan dress ketat berwarna biru metalik dengan bagian punggung yang terbuka duduk di samping Erlangga, Nancy namanya.

Wanita berikutnya, Angel, berambut blonde dengan tank top merah dan rok A-line hitam setengah paha langsung menjatuhkan dirinya dipelukan mr Aaron.

Aku menatap wanita terakhir yang masih berdiri...

Wajah wanita ini sangat cantik, bibirnya yang merah menyala membuatnya terlihat menonjol dibandingkan kedua temannya. Entah mengapa aku tidak dapat memalingkan mataku darinya.

Kupu Kupu Liarku (COMPLETED)Место, где живут истории. Откройте их для себя