Bagian 19

5.1K 266 1
                                    

Author PoV

"Terimakasih pak atas tumpangannya..." ujar Dera sambil bersiap turun dari mobil Velo.

"Jam berapa kau selesai...??" Pertanyaan Velo itu menghentikan gerakan Dera.

"Hm, saya belum tau..."

"Aku akan menunggumu..."

Dera langsung membalikkan tubuhnya mendengar perkataan Velo.

"Maksud bapak...??" Pertanyaan yang bodoh, namun Dera harus menanyakan itu untuk meyakinkan telinganya.

"Aku akan menunggu mu hingga urusan mu dengan dosen pembimbing mu selesai..." Velo menatap Dera yang terlihat kebingungan.

"Tidak pak... tidak perlu.. pak Velo tidak perlu menunggu saya... saya akan langsung kembali ke kantor jika memang masih ada pekerjaan yang harus saya selesaikan..." ucap Dera cepat.

Kali ini Dera harus bisa memastikan bosnya itu untuk tidak menunggunya. Ia sudah cukup merasa tidak enak karna Velo mengantarnya sampai ke kampus.

"Tidak ada penolakkan Dera..." ucap Velo tegas.

"Tapi pak... saya tidak tau akan selesai jam berapa... saya tidak mau nanti bapak terlalu lama menunggu..."

"Tidak ada penolakkan Dera..." Velo mengulang kembali ucapannya.

"Tapi pak... nanti bapak akan jenuh jika menunggu saya di sini..."

Velo merasa frustasi karna Dera mengajaknya berdebat. Velo tidak mengerti, apakah gadis ini tidak memahami maksudnya?? Saat ini Velo hanya ingin berada di dekat Dera, ia merindukan Dera setelah kebekuan yang tercipta diantara mereka selama beberapa minggu ini. Velo ingin mencairkan kebekuan itu, ia ingin kembali akrab dengan sekretaris cantiknya itu.

"Pergilah Dera..." Velo menghembuskan nafasnya kasar, "Aku akan meninggalkan mu di sini... nanti aku akan kembali untuk menjemputmu..."

Dera tersentak...

"Pak Velo... saya-..."

"Dera..." Velo langsung memotong kalimat Dera, "Kamu akan terlambat jika terus berdebat seperti ini..."

Kini Velo memajukan tubuhnya mendekati Dera yang terpojok di kursinya.

Ceklek

Tangan Velo membuka seatbelt di kursi Dera , "Pergilah..." kali ini Velo merendahkan suaranya.

Dera hanya mengerjapkan matanya, ia tidak tau harus berkata apa. Ia melihat Velo bersungguh sungguh dengan perkataannya.

"Baiklah... terserah bapak saja..." Akhirnya Dera mengalah. Ia melepaskan setbelt nya dan membuka pintu mobil.

"Tapi jika bapak..."

"Dera...!!!"

Belum sempat Dera menyelesaikan kalimatnya Velo sudah menyentak gadis itu.

Tanpa berkata apa apa lagi Dera bergegas turun dari mobil Velo dan berjalan menyusuri parkiran di kampusnya tanpa menengok ke belakang.

Di dalam mobilnya Velo tersenyum melihat kelakuan Dera barusan. Ia tidak menyangka Dera akan berani mendebatnya. Dera pasti sangat kesal padanya sekarang.

Gadis yang keras kepala...

Velo menjalankan kembali mobilnya setelah memastikan Dera telah masuk ke dalam kampusnya.

Drrrtt

Velo melirik ponselnya... dengan cepat ia menjawab panggilan itu setelah sebelumnya menepikan mobilnya.

Kupu Kupu Liarku (COMPLETED)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz