Bagian 51

5K 237 0
                                    

Author PoV

"Saat itu usia ku 12 tahun... waktu sudah menjelang sore saat aku pulang dari mansion keluarga Aprill. Rumah Aprill berada beberapa blok dari mansion keluarga ku setelah sebelumnya kami tinggal bersebelahan..."

"Aku melihat langit sudah mulai menggelap karna itulah aku memutuskan melewati taman untuk mempersingkat perjalananku..."

"Namun di tengah taman- ..."

Dengan suara parau dan tersendat sendat mengalirlah cerita menyedihkan itu dari mulut Dera. Bahkan beberapa kali ia harus mencengkram erat lengan Velo saat ingatan itu melintas di kepalanya.

Sunggu demi apa pun juga, bukan perkara yang mudah untuk Dera membuka lagi kenangan buruk itu. Ia merasa seperti tersedot kembali ke masa delapan tahun yang lalu.

Tubuhnya menegang dalam pangkuan Velo.

Betapa sakitnya saat luka itu dipaksa untuk di buka kembali.

Velo menyimak setiap kata yang Dera ucapkan sambil menahan nafasnya. Ia tidak menyangka Dera dulu hampir saja di perkosa dan mengalami pelecehan seksual seperti itu.

Saat Dera menceritakan hal itu Velo dapat melihat mata gadisnya diliputi ketakutan yang luar biasa bahkan sesekali tubuhnya bergetar.

Velo tidak ingin menyela sedikit pun perkataan Dera, ia merasa ini waktunya Dera mengeluarkan semua beban penderitaan yang selama ini di simpannya sendiri.

Dan Velo merasa ini adalah saat dimana Dera membutuhkan seseorang untuk mendengarkan ceritanya bukan untuk menghakiminya.

"Aku tidak menceritakan kejadian itu pada siapa pun, termasuk pada papa. Aku menyimpannya rapat rapat jauh di sudut hatiku yang terdalam bukan karna aku takut tapi aku tidak ingin membebani pikiran papa yang telah menjadi orang tua tunggal sejak aku berusia tujuh tahun..."
"Papa ku, Moreno Bhaksana adalah seorang pengusaha yang sukses dan terpandang. Namun perceraian dengan mama membuatnya sangat terpukul. Hingga akhirnya papa meninggalkan ku untuk selama lamanya tiga tahun kemudian, ia meninggalkan ku sendirian, tanpa sanak saudara..."

"Seumur hidupnya papa melimpahi ku dengan kasih sayang yang utuh. Dia selalu berusaha menjadikan dirinya seorang ayah dan ibu di saat yang bersamaan..."

"Sepeninggal papa hidup ku semakin hancur, entah bagaimana caranya mama mengambil semua harta peninggalan papa tanpa menyisakan sedikit pun untukku. Aku terlunta lunta di jalanan selama beberapa waktu hingga akhirnya Aprill menemukan ku dan mengajakku tinggal di sebuah yayasan sosial milik pamannya. Disana akhirnya aku bisa melanjutkan sekolahku dengan dibiayai oleh Aprill dari uang hasil warisan mendiang kedua orang tuanya..."

"Hanya sebentar aku tinggal di sana, aku bertemu kak Sarah dan mami saat aku sedang menjual kue buatan bibi Aprill. Beberapa waktu kemudian kak Sarah dan mami mengajakku tinggal bersama mereka..."

"Untuk membiayai hidupku, aku memutuskan bekerja di cafe Verizza sebagai pelayan hingga cafe itu berkembang menjadi sebuah klub seperti sekarang ini..."

Masih dalam pangkuan Velo, Dera menghentikan ceritanya, pandangannya merewang entah kemana hingga tiba tiba ia menempelkan keningnya di kening Velo membuat hidung mereka berdua saling bersentuhan. Velo dapat merasakan nafas Dera berhembus pelan.

"Tidak usah dilanjutkan..." ucap Velo dengan suara serak.

Dera memejamkan kedua matanya, dan kedua tangannya langsung melingkar di leher Velo.

Ia menggeleng pelan, "Aku harus menceritakan semuanya... aku tidak ingin ada rahasia lagi..."

Dera menarik nafasnya panjang, "Aku menjadi pelayan hingga aku menyelesaikan sekolah menengah atas, saat itu Aprill menawarkan padaku untuk melanjutkan kuliah, lagi lagi dengan di biayai olehnya..."

Kupu Kupu Liarku (COMPLETED)Where stories live. Discover now