Bagian 4

7.7K 390 1
                                    

Author PoV
...

Drrrtt drrrtt drrrtt

April is calling...

"Iya, Prill..." Dera mengapit ponselnya diantara pundak dan telinga kanannya, sedangkan tangannya sibuk membawa laptop dan buku buku kuliah.

"Apa aku mengganggumu Ra??"

Kening Dera berkerut, tidak biasanya April bertanya to the point seperti ini, bahkan wanita itu tidak membalas sapaannya terlebih dahulu.

"Tida Prill, kebetulan aku baru saja keluar kelas..."

"Oh syukurlah kalo begitu... bisakah kita bertemu sekarang??"

"Tentu..."

"Cafe Oliver yaa Ra, aku tunggu sekarang..."

Klik

"O..." Dera menatap ponselnya dengan heran, "Okee, Prill..." ia kemudian tertawa kecil menyadari apa yang dilakukannya barusan. Aprill menutup ponselnya sepihak sebelum ia berkata apa apa.

Dera segera melangkahkan kakinya menuju halte yang berada di seberang kampusnya. Ia memberhentikan sebuah taksi dan menyebutkan alamat yang dituju.

Empat puluh menit kemudian taksi yang ditumpangi Dera sudah tiba di depan cafe Oliver.

"Ra..."

Dera melihat Aprill melambaikan tangannya dari meja yang terletak di pojok dekat bartender.

"Duduk Ra..."

Dera menarik kursi di depannya.

"Kamu mau pesan apa??" Tanya Aprill.

"Minum aja Prill..."

April memanggil pelayan dan memesankan ice lemon tea dengan sedikit gula untuk Dera. Belasan tahun berteman dengan gadis itu membuat Aprill hafal di luar kepala tentang segala kebiasaan yang melekat pada diri Dera.

"Sepertinya ada sesuatu penting yang mau kamu bicarakan??"

"Hahahaaa, kamu memang cerdas Ra..." Aprill tertawa mendengar pertanyaan Dera.

"Sebenarnya aku mau minta tolong sesuatu sama kamu, dan kamu gak boleh menolak permintaan aku ini..." kini wajah Aprill terlihat serius.

"Kalo aku bisa pasti aku kabulkan..."

"Kamu pasti bisa, Ra..."

Percakapan mereka terhenti saat pelayan membawakan minuman pesanan Dera.

"Aku ingin kamu menggantikan aku di tempatku bekerja sekarang..."

Uhuk uhuk...

Dera menyemburkan ice lemon tea yang baru saja diseruputnya.

"Ish... jorok Ra..." Aprill terlihat kesal saat minuman itu sedikit mengenai tangannya. Dengan wajah berkerut ia membersihkan tangannya dengan tissue.

"Apa maksud kamu Prill??" Tanya Dera mengabaikan wajah April yang masih terlihat kesal.

"Aprill..." Dera menaikkan sedikit suaranya.

"Seperti yang kamu dengar tadi, aku meminta kamu untuk menggantikan aku... sebagai sekretaris di tempat aku bekerja Ra..."

"Beberapa hari lagi aku akan segera melahirkan Ra dan setelah itu aku tidak akan bekerja lagi. Aku sudah mengajukan surat pengunduran diriku sebulan yang lalu..."

"Tapi bos ku ingin aku menemukan penggantiku sebelum aku melahirkan... ia menginginkan sekretaris yang sesuai kriterianya..."

"Dan kamu pikir aku masuk dalam kriteria itu??" Dera langsung menyela perkataan Aprill.

Kupu Kupu Liarku (COMPLETED)Where stories live. Discover now