Bagian 11 (republish)

6.3K 316 1
                                    

Dera PoV

Aku terbangun pagi ini dengan rasa sakit di kepalaku... Pertengkaranku dengan pak Velo semalam melintas kembali di ingatanku.

Pak Velo membelaku... dia tidak suka jika ada yang berkata buruk tentangku...

Benarkah itu??

Aku menyesali perkataan yang kuucapkan pada pak Velo semalam, aku masih ingat jelas saat aku berkata bahwa bertemu kembali dengannya seharusnya adalah hal yang harus ku hindari.

Aarrrgghh... mengapa jadi rumit seperti ini??

Semoga pak Velo tidak tersinggung dengan kata kataku itu...

Dera bodoh...

Perlahan aku menuruni ranjang dan berjalan dengan gontai menuju kamar mandi. Berendam dengan air hangat mungkin bisa sedikit mengurangi sakit di kepalaku.

Tiga puluh menit kemudian aku sudah berdiri di depan cermin menatap bayangan ku sendiri... hah, aku melihat mataku sedikit membengkak pasti akibat aku menangis semalaman, aku mencoba menutupinya dengan make up tipis. Ku lirik ponselku di atas meja yang sedari tadi malam belum ku sentuh...

Tidak ada pesan dari pak Velo...

Apakah dia marah padaku??

Pak Velo belum mengatakan padaku tentang planning kami hari ini, oleh karna itu aku memutuskan untuk berjalan jalan saja di sekitar resort sambil mencari sarapan.

Mungkin aku dan pak Velo butuh waktu untuk sendiri...

Mengenakan sebuah dress berwarna cerah dan sebuah topi untuk menutupi wajahku dari sinar matahari aku menapakan kaki ku di hamparan pasir putih pantai Mandalika ini.

Kondisi pantai pagi ini terlihat cukup ramai oleh para wisatawan yang sedang menimati liburan di tempat indah ini. Beberapa anak kecil terlihat berlarian bermain main di bibir pantai.

Kaki ku terus berjalan hingga aku menemukan beberapa penjual makanan khas Lombok yang menjajakan dagangannya. Aku mencoba seporsi nasi balap puyung, nasi yang berisi suwiran daging ayam yang diolah bersama cabai, kacang kedelai, taburan udang kering, abon dan juga belut goreng.

Makanan ini benar benar menggugah selera makan ku, di temani secangkir teh tawar hangat membuat nasi balap puyung itu dalam seketika berpindah tempat ke dalam perut ku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Makanan ini benar benar menggugah selera makan ku, di temani secangkir teh tawar hangat membuat nasi balap puyung itu dalam seketika berpindah tempat ke dalam perut ku.

Aku melirik jam tangan ku, pukul 10.23... Tak terasa sudah tiga jam lebih aku menghabiskan waktu di pantai ini. Sinar matahari mulai terasa menyengat kulit ku, segera aku melangkahkan kaki kembali menuju resort sambil menenteng sandal tali dengan kedua tanganku.

Tubuh ku tersentak saat melihat pak Velo berdiri di depan pintu kamarku dengan kedua tangannya dimasukan ke dalam saku celananya.

Wajahnya terlihat tak bersahabat...

Kupu Kupu Liarku (COMPLETED)Where stories live. Discover now