Bagian 31

5K 235 0
                                    

Dera PoV

Entah bagaimana caranya, pak Velo akhirnya bisa membuat ketegangan antara kami mencair. Mau tak mau sudut bibirku tertarik melihat pak Velo seperti berusaha membuat ku tersenyum.

Banyak hal yang kami bicarakan di luar kehidupan pribadi kami. Aku baru tau kalau ternyata pak Velo adalah tipe laki laki yang menyukai kuliner. Pantas saja dia tidak pernah menolak makan siang yang kupesan kan untuknya. Setiap ada perjalanan bisnis ke luar kota atau pun luar negri, makanan adalah hal pertama yang akan di cari olehnya.

Ada rasa nyaman menggelayuti hati ku saat berada sedekat ini dengan pak Velo. Aku menyukai caranya berbicara dan tertawa, ia terlihat luar biasa tampan. Dan katakanlah aku sudah gila, aku menikmati caranya memandang ku... tatapan matanya seperti menghipnotis ku...

14.55

Tak terasa sudah hampit tiga jam aku dan pak Velo menghabiskan waktu di cafe ini.

Sungguh, aku sangat menyukai suasana di tempat ini. Apalagi dengan adanya hamparan hijau yang terbentang di luar cafe membuat ku betah duduk berlama lama di sini.

"Kita pergi sekarang..." ucap pak Velo mengagetkan ku. "Next time kita bisa datang lagi ke sini..." lanjut pak Velo seolah bisa membaca apa yang sedang ku pikirkan.

Aku mengangguk dan mengambil tas ku yang tergeletak di atas meja.

"May i...??" Mata ku membelak melihat pak Velo mengulurkan tangannya sesaat sebelum aku berdiri dari dudukku.

Lihatlah, wanita mana yang tidak akan luluh dan jatuh cinta padanya jika diperlakukan semanis ini. 
Dan saat ini bisa kupastikan wajahku sudah memerah seperti kepeting rebus. Namun kali ini aku mencoba tidak memperdulikannya, aku lebih memilih membalas tatapan mata pak Velo yang terasa seperti menusuk jantungku.

Deg deg deg deg deg

Astaga, jantungku ini sepertinya sedang tidak bisa diajak berkompromi...

Aku tersenyum dan membalas uluran tangan pak Velo.

Untuk pertama kalinya aku merasakan kehangatan luar biasa dari genggaman tangan pak Velo. Tangan ku yang kecil terasa pas berada di dalam genggaman tangannya.

"Aku suka saat wajahmu memerah seperti ini..." Bisik pak Velo tepat di telinga ku hingga membuatku bergidik saat hembusan nafasnya menerpa leherku.

Oh Tuhan...

♠♠♠♠♠

Velo PoV

Kami keluar dari cafe ini dengan bergandengan tangan. Hatiku seperti melambung ke langit tinggi saat Dera menerima uluran tangan ku.

Jatuh cinta telah merubahku menjadi laki laki romantis seperti ini...

Dera terus saja menundukkan kepalanya saat kami berjalan menuju mobil.

Ia blushing...

Terlihat sangat menggemaskan, membuatku ingin mendaratkan sebuah ciuman di wajahnya itu.

"Aku suka saat wajahmu memerah seperti ini..." bisikku tepat di telinga Dera saat aku membukakan pintu mobil untuknya.

Tubuhnya sedikit tersentak saat aku membisikan kalimat itu. Dan dari jarak sedekat ini aku bisa mencium aroma mint yang menyeruak dari rambutnya.

Sungguh memabukkan... aku menyukai aroma ini, ingin rasanya aku menenggelamkan wajahku di curuk lehernya yang putih jenjang dan menghirup aromanya dalam dalam.

Sial... Dera sepertinya sudah menjadi candu untukku...

Kini aku menginginkannya lebih...

Kupu Kupu Liarku (COMPLETED)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt