Bagian 43

4.4K 220 0
                                    

Velo PoV
...

Aku memutuskan menerima ajakan Erlangga untuk mengunjungi Verizza Club malam ini.

Flashback on

"Oh come on Velo, akhir akhir ini kau terlihat seperti orang sinting... kau butuh hiburan..."

Sudah hampir satu jam Erlangga menceramahi ku atas perubahan sikap ku belakangan ini.

"Kau sudah seperti anak remaja yang sedang patah hati, kau tau itu..."

Aku mendengus pelan mendengar kenyataan yang terucap dari mulut sahabatku itu.

"Aku sudah menyakiti hatinya Lang... kata kata ku membuat Dera terluka... Seharusnya saat itu aku tidak terpancing menanggapi perkataannya..."

"Kalian sudah bicara...??" Tanya Erlangga.

"Belum... Dera terlihat menjauhiku..." jawabku lemas.

"Velo... Velo... kau ini laki laki yang pintar, terpelajar dan hebat dalam memimpin perusahaan... tapi sayang kau terlalu bodoh dalam hal percintaan, kau payah dalam menghadapi perempuan..." cibir Erlangga.

"Untung saja akal sehat mu masih bisa kau gunakan... kalau tidak aku yakin perusahaan ini pasti akan menghadapi masa kritis karna di pimpin oleh seorang ceo labil seperti mu..."

"Sudahlah Lang, aku sedang tidak ingin mendengar ceramah dari mu..." ucap ku sambil mengusir Erlangga keluar dari ruangan ku.

"Hei, kau tidak bisa mengusirku sebelum kau menyetujui ajakan ku tadi... ayolah..."

Aku menimbang kembali ajakan Erlangga...

Ya, mungkin tidak ada salahnya jika aku ikut dengannya ke klub. Ini malam Kamis, tidak mungkin Dera ada di sana.

"Okee, aku ikut dengan mu..."

Flashback off

♠♠♠♠♠

Aku tertegun melihat keramaian di Verizza Club. Padahal hari ini bukan weekend namun mobil mobil mewah sudah terparkir rapih di pelataran parkir klub ini.

Menginjakkan kaki di dalam, suara musik yang dimainkan oleh DJ terdengar memekakkan telinga ku.

"Ayo... kita ke bartender saja..." ajak Erlangga.

Erlangga memesan segelas red wine untuknya dan sekaleng minuman soda untukku.

"Kau tidak ingin mencoba yang lain...??" Erlangga menawarkan gelasnya padaku.

"Tidak..." ucapku sambil meneguk minuman di tangan ku. Seorang wanita dengan dress ketat berwarna hitam mendekati Erlangga.

Mereka berbincang bincang hingga kemudian keduanya mulai terlihat semakin intim. Wanita itu duduk di pangkuan Erlangga, mereka berbicara sambil berbisik entah apa yang mereka bicarakan, aku tidak terlalu peduli.

Tangan Erlangga mulai terlihat bermain pada tubuh wanita yang ada di pangkuannya itu hingga membuat wanita itu semakin merapatkan dadanya di badan Erlangga.

Beberapa kali aku mendapati keduanya sedang berciuman dengan panasnya. Dan ditengah bisingnya suara di klub ini aku masih bisa mendengar dengan jelas desahan yang keluar dari mulut wanita itu saat Erlangga mejelajahi leher dan bagian dada wanitanya dengan bibirnya.

Tak ingin terlalu lama melihat adegan dewasa yang sedang dimainkan Erlangga itu aku pun memutuskan meninggalkan meja bartender sambil membawa minumanku.

Kupu Kupu Liarku (COMPLETED)Where stories live. Discover now