Bagian 21

5.2K 278 2
                                    

Dera PoV

Cahaya matahari terasa begitu menyilaukan, perlahan aku membuka mataku... dan hal pertama yang tertangkap di penglihatan ku adalah sebuah balkon besar yang kacanya berkilauan tertimpa sinar mentari.

"Dimana ini...?"

Aku mencoba bangun dari tidur ku namun kepala ku terasa berputar putar.

Astaga... pak Velo...

Aku mengingat kembali peristiwa kemarin...

Aku sedikit berdebat dengan pak Velo...

Pak Velo pernah melihat ku di club mami...

Pak Velo marah...

Aku histeris... aku ketakutan...

Oh Tuhan...

Yang aku lihat di depan ku saat itu adalah bayang laki laki kurus yang dulu pernah berbuat tidak senonoh padaku di taman, bukan pak Velo.

Aku bergidik ngeri...

Entah kenapa sentuhan pak Velo kemarin membangkitkan lagi kenangan buruk itu.

"Sudah bangun rupanya..."

Jantung ku berdegup kencang mendengar suara yang sangat familiar itu.

Pak Velo...

Mata ku menangkap siluet tubuhnya yang muncul dari balkon.

Deg

Deg

Deg

"Kau baik baik saja Dera...?? Bagaimana keadaan mu...??"

Pak Velo berjalan mendekati ku...

Aku menarik kembali selimut ku hingga menutupi seluruh tubuhku sampai leher walau pun saat ini aku masih mengenakan pakaian lengkap.

"Tenang lah Dera... aku tidak akan melakukan apa pun padamu..." pak Velo duduk di hadapan ku.

"Maaf kan saya pak... maafkan saya..."

Dera bodoh...

Pak Velo terlihat terkejut mendengar kata kata ku.

"Hei, seharusnya aku yang minta maaf padamu..."

Oh astaga... pak Velo tersenyum...

Selama ini aku belum pernah melihat senyum terukir di wajah tampan bosku ini. Wajahnya selalu terlihat datar dan dingin. Tapi pagi ini, senyuman itu membuat pak Velo terlihat sangat menawan.

"Saya ada dimana pak...??" Tanya ku pelan.

"Maaf Dera, kemarin aku terpaksa membawa mu ke sini, ke rumah orang tua ku..."

Mata ku membelak mendengar kata kata pak Velo...

Rumah orang tuanya...??

Kediaman keluarga Wiraditama...

Aku mengusap wajah ku pelan.

"Aku tidak tau harus membawa mu kemana... kemarin kau terlihat begitu... ketakutan... " suara pak Velo terdengar merendah.

"Maaf saya sudah merepotkan bapak..."

"Oh tidak, jam berapa sekarang pak...?? Saya pasti terlambat datang ke kantor..." ucap ku panik. Aku bergegas turun dari ranjang.

"Tenang lah Dera... hei, mau kemana kamu...??"

Pak Velo mengikuti ku langkah ku menuju pintu kamarnya.

Kupu Kupu Liarku (COMPLETED)Where stories live. Discover now