Bagian 7

6.5K 357 0
                                    

[ Dera PoV ]

Aku masih sibuk menyusun jadwal pak Velo saat ponsel putihku bergetar dan menampilkan nama mas Rangga disana.

Mas Rangga??

"Hallo mas..."

"Ra, Aprill akan segera melahirkan... sekarang dia sudah ada di rumah sakit..."

Suara mas Rangga terdengar tergesa dan menyiratkan kekhawatiran, jantungku berdegup kencang mendengar kabar itu.

"Dimana April sekarang mas??"

"Central Medika..."

"Baik mas, aku usahakan kesana sekarang..."

Tuutt

Dengan cepat aku merapihkan mejaku, memasukan tab juga ponsel dan notebook kedalam tas. Aku melirik jam tanganku...

10.47

Masih pagi, semoga pak Velo mengijinkanku keluar sebentar...

Tok tok tok

"Masuk..."

Pak Velo terlihat sedang duduk di kursinya dengan menghadap ke jendela besar dibelakangnya.

"Maaf pak..."

"Ada apa Dera??"

"Hm,bolehkah... hm... itu..."

"Katakan dengan benar Dera..." tiba tiba suara beratnya terdengar sedikit menghentak dan ternyata cukup mengagetkan buat ku.

"Maaf pak, hm bolehkah saya ijin keluar sebentar??"

"Ada keperluan apa??" Tanyanya masih dengan posisi membelakangiku.

"Hm itu pak... Aprill akan melahirkan... saya harus ada di sana karna hanya saya satu satunya keluarga dekat yang Aprill miliki..."

Aku memelankan suaraku, sungguh saat ini aku sangat takut menyampaikan keinginanku itu.

Cukup lama pak Velo terdiam hingga tiba tiba kursi besarnya berbalik dan ia berdiri sambil menyambar ponselnya.

"Biar saya antar..."

"Billy, siapkan mobil saya sekarang..." pak Velo menghubungi Billy lewat telfon yang ada di mejanya. Pak Velo lalu berjalan mendahului ku yang masih mematung di tempat ku berdiri sekarang.

"Dera, apa kamu mau terus berdiri disana??"

"Eh, iya pak... eh tidak..."

Dengan cepat aku mengikuti pak Velo dan mengambil tasku yang sudah ku persiapkan tadi. Aku tergesa mengimbangi langkah kaki pak Velo yang besar dan cepat hingga membuatku beberapa kali tersandung. Aku sedikit berlari ketika kulihat pak Velo sudah berdiri di depan lift dengan tatapan tajamnya.

"Jalanmu lama sekali Dera..." ucapnya dingin sambil masuk ke dalam lift yang telah terbuka.

Aku hanya mendengus pelan dibelakang tubuh pak Velo...

Rasanya lift ini bergerak sangat lambat sekali, aku merasa kurang nyaman berada di dalam sini hanya berdua bersama pak Velo.

Akhirnya aku mencoba mencuri pandang menatap pak Velo melalui pantulan bayangannya di dinding lift.

Astaga, dia benar benar luar biasa... bagaimana caranya Tuhan menciptakan makhluk yang nyaris sempurna seperti ini??

Tubuh pak Velo menjulang tinggi di depanku, aku merasa sangat pendek jika sedang berada di dekatnya padahal saat ini aku sedang menggunakan heels, tinggiku mungkin hanya sebatas bahu pak Velo.

Kupu Kupu Liarku (COMPLETED)Where stories live. Discover now