Bagian 35

4.6K 249 0
                                    

Velo PoV

"Jangan... jangan..."

"Tolong... jangan lakukan..."

Aku membuka mataku dan melihat Dera mengigau dalam tidurnya. Matanya masih terpejam, keringat membasahi dahinya padahal ac dalam kamar ini menyala. Dera meracau, ia terus saja mengulang ulang kata kata itu, ia seperti ketakutan dalam tidurnya.

"Pergi... pergi..." teriaknya sambil mengibaskan  tangannya di udara.

"Astaga, Dera..." dengan cepat aku bangun dari tidurku dan duduk bersila di sampingnya. Aku mencoba menahan tangannya, mencengkram pelan lengannya agar tidak sampai menyakitinya.

Haruskah aku membangunkannya...??

Sial... bagaimana ini...

"Dera..."

Insting ku menyuruhku membangunkan Dera dari mimpi buruknya. Hatiku ikut menjerit melihat ia seperti ini.

"Dera, bangunlah... Dera..." aku menahan kedua pergelangan tangan Dera dengan satu tanganku, sebelah tangan ku menepuk pelan pipinya.

"Pergi... jangan..."

Tanpa aku duga Dera merespon suara ku, namun bukannya membuka matanya ia malah berontak menghentak hentakkan tubuhnya.

"Oh God, Dera please..." dengan sedikit tenaga aku berusaha menahan tubuh Dera.

"Lepaskan aku... jangan..." kini sebulir air mata menetes dari kedua sudut matanya yang terpejam.

Dera mulai terisak, "Jangan lakukan ini... tidak... papa, tolong... aku takut..."

Melihat Dera menangis dalam tidurnya hatiku benar benar terasa sakit. Aku membaringkan diri di sebelah Dera dan menarik tubuhnya ke dalam pelukan ku. Untuk sesaat aku merasakan tubuh Dera begitu kaku dalam pelukan ku.

"Dera bangunlah, aku mohon... jangan seperti ini..." bisikku tepat di telingannya.

"Dera, ini aku Velo... bukalah matamu... bangunlah, Ra..."

Tuhan tolong dia...

Aku semakin mengeratkan pelukan ku, "Bangun Dera..."

Perlahan tubuh Dera mulai melemas namun ia masih terisak pelan. "Dera, bangunlah..." aku terus mengulang kalimat itu di telinga Dera berharap ia segera membuka matanya.

"Eugh..." Dera meleguh, perlahan matanya mulai terbuka.

"Ra..."

Mata Dera membelak sempurna, ia langsung mendorong tubuhku dengan kencang. "Apa yang pak Velo lakukan...??"

Tubuh Dera bergetar, ia menarik paksa selimut yang tergeletak di kakinya.

"Tidak Ra, jangan salah paham..." ucapku berusaha menenangkannya.

"Jangan... jangan mendekat..." Aku dapat melihat nafas Dera mulai memburu.

Oh tidak... jangan... jangan terjadi lagi...

Tenangkan dia Velo... cepat...

"Tenanglah Dera biar aku jelaskan... jangan salah paham..."

Mata Dera menyiratkan sebuah ketakutan yang luar biasa besar. Dan sungguh aku takut jika ia tidak dapat mengendalikan dirinya sendiri. Dalam keadaan tertekan seperti sekarang ini Dera bisa kehilangan kesadarannya lagi.

"Dengar, tidak ada yang terjadi... aku tidak berbuat apa apa padamu... bukankah aku sudah berjanji..." aku berusaha merendahkan suaraku.

"Dera, kau tadi mengalami mimpi buruk... kau mengigau, bahkan kau... kau terlihat ketakutan..."

Kupu Kupu Liarku (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang