Bagian 14

5.6K 313 0
                                    

Dera PoV

"Ra, sini..." aku melihat Aprill melambaikan tangannya ke arah ku. Ia duduk di sebuah sofa hitam sambil memangku Kanaya.

"Udah lama Prill??" aku memberikan pelukan pada sahabatku itu dan memberi kecupan kecil di kedua pipi Kanaya. "Hallo Kanaya sayang..." Kanaya tertawa tawa menanggapi sapaan ku.

"Belum terlalu lama Ra... kamu lagi banyak pekerjaan ya??"

"Nggak kok... hanya saja tadi aku sedikit tertahan di ruangan pak Velo karna sedang ada pak Erlangga di sana..."

"Ada pak Elang??" Tanya Aprill antusias.

"Ya... kau terlihat sangat bersemangat Prill saat mendengar namanya... ngomong ngomong pak Erlangga itu siapa Prill?? Tiga bulan aku bekerja di sana baru kali ini aku melihatnya di kantor. Pak Velo bilang dia salah satu direksi perusahaan..."

"Hmm..." Aprill mengangguk angguk sambil meminum juice nya.

"Pak Elang memang memiliki saham di perusahaan pak Velo, ia ikut merintis perusahaan itu dari awal bersama sama dengan pak Velo. Dia adalah sahabat pak Velo sejak mereka di high school... Pak Elang adalah tangan kanan pak Velo, orang kepercayaan pak Velo, ia lebih banyak memegang proyek di luar negri makanya pak Elang jarang sekali terlihat berada di kantor..."

"Ooo... lalu hm, bagaimana dengan... hm, nona Amanda??"

Sebenarnya aku tidak ingin menanyakan hal ini, tapi entah kenapa mulut ku seperti berbicara sendiri tanpa ku perintah.

"Owh, kau sudah bertemu dengannya??"

"Yaa.. hm, di hari pertama ku bekerja... nona Amanda datang ke ruangan pak Velo..."

Ada sedikit rasa nyeri di dadaku saat mengatakan hal ini...

Perasaan apa ini??

Mengapa dada ku terasa sakit seperti di cubit??

"Nona Amanda... dia wanita yang sangat baik, lemah lembut juga ramah... semua karyawan di perusahaan pak Velo menyukainya... ia sangat low profile dan mudah bergaul dengan siapa saja... sangat bertolak belakang dengan pak Velo..."

Aku menyimak perkataan Aprill dengan seksama dan mengakui sebagian apa yang di ucapkannya itu, walau pun aku baru sekali bertemu dengan nona Amanda tapi aku bisa melihat bahwa ia adalah wanita yang berkelas, tutur bicaranya sopan dan lembut. Ah, benar benar wanita idaman...

"Disini rupanya kalian..."

Aku dan Aprill serentak menoleh ke asal suara itu, kami sama sama terkejut melihat sosok yang berdiri tak jauh dari meja kami.

♠♠♠♠♠

Velo PoV

Entah apa yang membawaku ke tempat ini...

Sepertinya aku sudah mulai gila karna untuk pertama kalinya aku menguntit seorang wanita, dan itu adalah sekretarisku sendiri.

Ada rasa penasaran yang menggebu gebu dalam diriku saat mendengar Dera meminta ijin untuk makan siang di luar. Hal yang selama ini tidak pernah dilakukan olehnya. Selama ini Dera selalu menghabiskan waktu makan siangnya di caffetaria kantor atau memilih delivery makanan saat pekerjaannya memaksanya untuk tetap di tempat.

Padahal Dera sudah mengatakan bahwa ia akan makan siang bersama Aprill yang notabene adalah sahabatnya sendiri dimana aku pun sudah sangat mengenal perempuan itu.

Tapi entah mengapa seperti ada yang mengganjal di hatiku...

Yang aku tau saat ini aku ingin melihat apa yang dilakukan oleh Dera dan Aprill...

Kupu Kupu Liarku (COMPLETED)Where stories live. Discover now