Genta.
Laki-laki tua itu mati terbakar dalam mobil saat mereka sedang bepergian.
"Dia beneran mati, kan?"
Adras meraup kasar wajahnya; tak ada titik temu yang laki-laki itu temukan. Bahkan jika Genta masih hidup, ia tak akan bisa mengendalikan Yudis yang membenci Jarot hingga laki-laki itu amnesia, kan?
Lalu, untuk apa Nadin memata-matainya?
Sial, terlalu banyak masalah yang membuat pikiran Adras runyam sampai tak menyadari kehadiran Harver di depannya.
Gadis itu menggunakan tank top berwarna hitam dengan celana pendek. "Lo butuh hiburan nggak?" tanya Harver. Gadis itu bersandar di tembok.
Adras menoleh lalu terkekeh sinis. Ia bersandar di sandaran sofa sembari menepuk pangkuannya.
Harver diam mematung saat Adras dengan sukarela disentuh oleh gadis lain selain Aluna. Gadis itu berjalan perlahan sebelum duduk di pangkuan Adras.
Aneh.
Rasanya sangat aneh saat menghirup aroma parfum Adras dari jarak sedekat ini. "Kapan lo masuk?" tanya Adras. Tangan kekarnya menyelipkan anak rambut Harver ke belakang telinga; bibirnya menyeringai.
"Pas cewe tadi keluar dari apart lo gue ada kesempatan buat masuk," jelas Harver pelan.
Adras menganggukkan kepalanya, tatapan tajamnya masih tertuju pada Harver.
"Tante Elisa bilang kalau lo bakalan setuju nikah sama gue, Dras..."
"Lo harusnya sadar, betapa gue mencintai Aluna. Bahkan kalau Aluna mati gue bakal awetin mayatnya terus ngesex bareng dia tiap hari."
Ya, setidaknya itulah yang Adras pikirkan saat ketakutan menyelimuti dirinya akan kehilangan Aluna.
Harver diam, tangannya bergetar saat mendengar ucapan kejam Adras.
"Tapi... akhir-akhir ini sikapnya bikin gue muak, gue muak sama dia tapi karena gue cinta dia, gue nggak bisa apa-apain dia." Bisik Adras pelan, tangannya merambat naik ke dada Harver.
"Lo tau? Setiap gue pengen nyiksa dia seperti Mahen dan Yudis yang jari-jarinya gue potong pake alat tumpul terus matanya yang gue tekan pake puting rokok, gue nggak bisa.... kalau dia sakit dada gue seperti diremas, sakit dan nyeri gue nggak menyukainya... tapi dia nggak pernah sadar, berkali-kali dia nyenggol ego gue dan gue ga bisa apa-apa."
Mulut Harver terbuka matanya berkaca-kaca saat merasakan tangan Adras meremas dadanya sembari mengucapkan hal-hal gila yang semakin membuat Harver ketakutan. Tubuhnya kaku, tangannya berkeringat dingin.
"Berkali-kali gue bayangin, gue cekik leher dia kayak gini," tangan Adras pindah mencekik leher Harver. Tidak kuat namun mampu membuat Harver kesulitan bernapas.
"Terus gue bilang ke dia 'harusnya lo patuh ke gue, bersikap seperti biasanya ke gue. nyenengin gue, jangan nangis yang semakin membuat dada gue terasa sakit' tapi itu cuma sekedar bayangan sampah gue."
Adras menyeringai sebelum menjambak rambut Harver, laki-laki itu berdiri lalu menyeret Harver memasuki kamarnya.
Adras membuka sabuknya yang membuat Harver menggeleng hebat, air matanya bercucuran meminta belas kasihan laki-laki itu.
Apakah Adras akan memerkosanya dengan kasar?
Adras mendorong Harver ke atas ranjang lalu menindihi gadis itu sembari mengikat kedua tangan Harver menggunakan sabuk miliknya.
Adras bangkit dari atas Harver lalu mengambil tali guna mengikat kedua kaki Harver di masing-masing sisi ranjang hingga gadis itu mengangkang.
"Dras, gue mohon lo jangan gini.... Dras gue mohon...gue janji nggak bakal gangguin lo lagi... please gue mohon." Harver menyadari sesuatu saat Adras membuka lacinya lalu mengambil silet tajam.
"Lo sebenarnya ga punya salah apa-apa, tapi karena gue lagi dalam keadaan suasana hati yang buruk lo jadi ga beruntung."
Alih-alih menyentuh tubuh Harver, Adras memilih menyiksa gadis itu menggunakan benda-benda yang berada di kamar apartemennya.
Adras memaksa mulut Harver terbuka lalu memotong lidah gadis itu agar tak berisik saat Adras menyiksa Harver.
Adras lebih menyukai ketenangan.
Harver berteriak namun teriakan nya tak terdengar jelas karena potongan lidah itu telah Adras letakan ke atas nakas.
Adras menatap tangannya yang berlumuran darah serta air liur milik Harver, Adras menatap jijik sebelum melangkahkan kakinya menuju kamar mandi dan mencuci tangannya.
Laki-laki itu kembali memasuki kamar lalu memakai sarung tangan miliknya, lanjut menyiksa Harver seperti yang ia bayangkan pada Aluna.
Tidak, Adras tak akan sanggup jika ia melakukan ini semua pada Aluna. Gadis itu sangat keras kepala dan penuh emosi hingga berkali-kali membuat ego Adras tersentuh namun lagi dan lagi Adras tak bisa apa-apa.
Adras menikmati semua perlakuan kejamnya, Adras kembali teringat saat ia masih berada di Australia.
Tak ada satu hari pun yang terlewat untuk Adras siksa, karena banyaknya musuh yang ditangkap atau pengkhianat yang mencoba membunuh dirinya sebagai penerus Lucian.
Hanya dengan menggunakan silet kecil ditangannya Adras membelah dada Harver yang telah Adras lucuti pakaiannya. Laki-laki itu penasaran apa isi dada seorang perempuan sampai membesar?
Adras memiringkan kepalanya saat tak menemukan apa-apa, ia kecewa hingga menginjak perut Harver yang sudah tak bernafas itu.
"Harus gue apakan dia?" Tanya Adras pada dirinya sendiri. Laki-laki itu melihat ranjangnya yang dipenuhi oleh darah.
Brak!
Damian yang baru saja menengok ke kamar Adras mematung saat menyaksikan pemandangan yang membuatnya hampir jantungan. Tas ditangannya jatuh ke lantai membuat perhatian Adras teralihkan.
Adras menyeringai saat mendapati Damian datang ke apartemennya, "Bereskan mayatnya." Perintah Adras sebelum melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.
Damian menghela nafas panjang sebelum merogoh ponselnya.
"Huft..." Hanya itu yang keluar dari mulut Damian saat panggilan tersambung.
******
IM SORRYY kalau ketikan nya masih berantakan ya brader, soalnya belum gua baca ulang dan belum gua perbaki.
Jika ada Kesalahan kalian bisa tandain.
Jika suka jangan lupa tinggalkan jejak ya brader.
YOU ARE READING
ADRAS V.A [ DAILY UPDATE ]
Mystery / ThrillerAdras Valtores-putra tunggal dari dua keluarga berbeda profesi. Dingin, berbahaya, dan nyaris tak memiliki belas kasihan. Tapi hidupnya berubah ketika sebuah insiden kecil di sekolah mempertemukannya dengan Aluna-gadis biasa yang tanpa sadar menarik...
ADRAS V.A 35
Start from the beginning
![ADRAS V.A [ DAILY UPDATE ]](https://img.wattpad.com/cover/403641579-64-k393895.jpg)