ADRAS V.A 20

2.2K 65 0
                                        

Flashback on.

Beberapa hari yang lalu, sebelum Aluna diculik...

"Ayah tau? Beberapa hari lalu banyak masalah yang menimpa Om Yudis."

"Bahkan sekolah elitenya terbakar!"

"Sekarang sebagian murid SMA Yudistira pindah ke sekolah baru..."

"Termasuk aku..."

"Tapi beberapa minggu ini Adras jarang terlihat, bagaimana caranya aku bisa membuatnya jatuh cinta?"

Alicia terus mengocehkan hal-hal random sambil berjalan di samping ayahnya—Dirto. Dirto baru saja kembali dari tugasnya sebagai anggota mafia di Las Vegas.

"Biarkan saja. Kita hanya akan fokus pada pembunuhan Aluna," ucap Dirto pelan.

"Tapi Aluna menghilang bersama Adras."

"Aku tahu lokasinya, besok aku akan ditugaskan untuk menjaga gadis itu." Dirto tersenyum licik.

Alicia menghentikan langkahnya, ekspresinya kaget. "Bagaimana bisa!?" tanya Alicia dengan antusias.

Tanpa mereka sadari, seorang pria dengan penampilan berantakan menguping semua pembicaraan mereka di balik pohon besar. Belum sempat Dirto menjawab, pria itu keluar mengejutkan Alicia dan Dirto.

"Kau ingin menghabisi Aluna? Aku bisa membantu dan mengenalkan kalian pada bosku," ucap pria itu dengan napas berat.

"Siapa kau?" Dirto mendekat lalu mencekik leher pria itu.

"A-aku ditugaskan untuk menculik Aluna," pria itu berusaha melepaskan tangan Dirto dari lehernya.

Alicia dan Dirto saling pandang sebelum Dirto melepaskan pria itu.

"A-aku berhasil melarikan diri saat teman-temanku yang lain dibantai habis oleh anggota Lucian," jelas pria itu. Tubuhnya terduduk lemas di aspal dingin pada malam hari itu.

"Jadi, Tuan Alexander adalah musuh keluarga Valtores dan dia mengirim kami untuk..."

Sepuluh menit lamanya pria itu menjelaskan semuanya pada Dirto.

Dirto menganggukkan kepalanya saat pria itu selesai menjelaskan. Alicia terdiam kaku di samping Dirto saat mendengar kekejaman keluarga Valtores.

Bukannya takut, Alicia justru semakin terobsesi untuk membuat Adras takluk di bawah kakinya.

"Baiklah, aku akan membantumu," ucap Dirto. Tangannya mengeluarkan ponsel dari saku celananya.

"Hubungi Alexander, aku ingin bicara dengannya."

Flashback Off

Adras keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk yang menutupi bagian bawahnya.

Sisa-sisa air menetes dari rambutnya. Saat Adras hendak meraih ponselnya, tiba-tiba saja Damian datang ke kamarnya tanpa mengetuk pintu.

Wajah Damian terlihat panik, napasnya memburu. Jantungnya berdetak lebih cepat saat menyadari kelalaiannya.

"Kenapa?" tanya Adras sedikit menoleh ke samping. Tubuhnya membelakangi Damian yang terlihat ketakutan.

"A-Aluna..." ucap Damian terbata. "Aluna menghilang dari mansion," sambung Damian dengan suara pelan.
Hening.

Damian mengambil satu langkah mundur ke belakang saat menyadari atmosfer berubah drastis.

Rahang Adras mengeras. Netranya menunjukkan amarah besar, tangan kekarnya mengambil iPad lalu memeriksa pelacak yang ia letakkan di cincin Aluna.

ADRAS V.A [ DAILY UPDATE ] Where stories live. Discover now