WARNING ❗❗
ADA BEBERAPA ADEGAN EKSPLISIT DI BAB INI! YANG NGGA TAHAN GORE ATAU KEKEJAMAN SKIP BRADER !
BOCIL-BOCIL MENJAUH YA!
******
Nadin—atau yang kita kenal sebagai ibu kandung Aluna sekaligus dokter pribadi keluarga Guntur—duduk dengan tenang di seberang Adras.
Wanita itu menyilangkan kakinya; punggungnya bersandar pada sandaran sofa dengan kedua tangan yang menyilang pula di depan dada.
Wanita itu menatap Adras yang duduk di single sofa sembari membaca dokumen kelahiran Aluna dan tes DNA mereka. Hasilnya cocok, semua bukti yang Nadin berikan memang menunjukkan bahwa wanita itu adalah ibu kandung Aluna.
"Kamu pasti bertanya-tanya pada diri kamu sendiri, siapa yang pertama kali memotret kejadian di koridor sekolah. Sampai kamu harus mendekati anak saya," ucap Nadin membuka obrolan.
Nadin mencondongkan tubuhnya mendekati Adras; wanita itu berbisik pelan seolah takut ada yang menguping. "Saya... saya yang melakukannya."
Nadin tersenyum licik sebelum kembali pada posisinya. Matanya menelusuri penampilan Adras yang mengenakan pakaian serba mahal.
"Seharusnya kamu berterima kasih kepada saya, Adras. Jika bukan karena saya, kamu tidak akan bisa mendekati Aluna. Saya meninggalkan Aluna saat dia berusia enam tahun karena menikah dengan Jarot membuat saya terjebak dalam kemiskinan struktural. Padahal saya wanita yang berpendidikan, saya menyesal karena menikah dengan Jarot daripada ayahnya, Guntur."
Nadin dapat melihat ekspresi datar Adras berubah saat dirinya menyebut tentang ayah Guntur; laki-laki itu langsung mengerutkan keningnya.
"Berterima kasih? Buktinya Anda sendiri yang datang pada saya dan meminta uang." Adras tersenyum tipis, ia bangkit dari duduknya lalu berdiri di samping Nadin. Punggung tegapnya membungkuk, lalu berbisik pelan di sana. "Kenapa? Anda masih merasa miskin?"
"Kamu terlalu kurang ajar pada ibu gadis yang kamu cintai, Adras!" Geram Nadin penuh emosi yang ia coba tahan.
Adras terkekeh sinis, kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku, lalu berjalan pelan menjauh dari sana, kembali pada posisinya. "Anda keliru karena mengira saya bodoh," ucap Adras.
Matanya menatap Nadin dengan tajam sebelum melemparkan cek yang telah diisi sesuai angka yang Nadin minta.
Nadin tersenyum puas sebelum mengambil cek itu lalu meninggalkan apartemen Adras saat laki-laki itu tengah memejamkan matanya dengan kepala mendongak.
Tidak, semua ini jelas bersangkutan.
Tak ada yang kebetulan di dunia ini, Adras yakin ada seseorang yang mengatur semua langkahnya di belakang layar.
Mata Adras terpejam berbanding terbalik dengan otaknya yang menyusun ulang permasalahan dari awal.
Dari Lucian dan Alexander.
Tidak, jauh sebelum Lucian dan Alexander. Keluarga Alexander memang membenci dan dendam pada bisnis sukses keluarga Valtores sejak Genta, yaitu kakeknya memimpin.
YOU ARE READING
ADRAS V.A [ DAILY UPDATE ]
Mystery / ThrillerAdras Valtores-putra tunggal dari dua keluarga berbeda profesi. Dingin, berbahaya, dan nyaris tak memiliki belas kasihan. Tapi hidupnya berubah ketika sebuah insiden kecil di sekolah mempertemukannya dengan Aluna-gadis biasa yang tanpa sadar menarik...
![ADRAS V.A [ DAILY UPDATE ]](https://img.wattpad.com/cover/403641579-64-k393895.jpg)