Semakin larut

193 18 7
                                    

Selamat membaca
-
-
-

Malam sudah mulai larut, mata Farah pun sudah terpejam sedari tadi menyelam ke dalam mimpinya.
Hanya sepasang mata Amber yang masih setia terjaga menatap langit langit kamar.
Rasa kantuknya sirna entah kenapa.

Saat sedang berusaha tertidur dengan memejamkan matanya tiba-tiba terdengar suara pintu yang sontak membuat mata nya kembali terbuka.

Ceklek

Amber melongok ke arah pintu, ternyata itu Juan dengan wajah memelas nya, ia menghampiri Amber dengan selimut yang ia bawa.

" Sayang.... boleh tidur bareng kamu ya, aku gak bisa tidur tanpa kamu"

Amber berdecak kecil tapi ia tetap menggeser tubuhnya merapat ke Farah dengan hati hati agar gadis itu tak terbangun.
Tapi rupanya pergerakan Amber cukup mengusik sang gadis.

Eungghh

Amber terdiam menatap wajah Farah. Tangannya terulur mengusap punggung gadis itu agar kembali pulas dan rupanya perlakuan Amber berhasil membuat ia kembali tertidur pulas seperti bayi yang meringkuk di pelukan ibunya.
Amber beralih menatap Juan yang hanya diam.

" Yaudah tidur sini...tapi sempit, gak apa-apa kan? Kasihan kalo di geser lagi nih anak... bisa kebangun dianya!" Lirih amber agar tak mengganggu tidur farah yang setia memeluk nya.

" Iya..." Juan segera naik ke kasur tepat di samping Amber.
Tangan Juna ingin memeluk Amber tapi urung saat ia mendengar suara isakan keluar dari mulut Farah yang terlelap.

" Dia kenapa nangis...?" Lirih Juan.

Amber menyingkap rambut Farah yang tengah memeluknya, dan ternyata benar gadis itu menangis dalam tidurnya. Air mata nya bahkan membasahi pakaian Amber.

Farah sesegukan dengan mata terpejam, pemandangan itu tentu saja membuat Amber dan Juan kasihan.

" Dia emang selalu gini ju..."
Amber membelai wajah Farah yang basah.

" Farah kayak gini kalo lagi kangen banget sama kakak nya... biasanya dia akan sembunyiin lukanya dengan candaan nya dan juga ulah nya yang senang mengganggu orang lain,  supaya kita gak tau kalau dia lagi gak baik baik aja...tapi gimana pun ia sembunyiin duka nya tetap aja batinnya sekarang lagi sakit ju....dan kamu bisa liat sendiri, bahkan dalam tidur pun dia nangis gini...." Lirih amber.

Juan menatap wajah Farah yang terlelap dengan sesegukan kecil dari mulut nya.

" Juan... makanya aku selalu ingetin kamu buat gak terlalu Ketus sama Farah... kasihan anak ini ju...dia cuma mau rasain kasih sayang kakak nya lewat aku ju... jadi please biarin dia manja sama aku, jangan kesel Mulu!"

Juan tersenyum dengan anggukan kecil. Tangannya mengusap kepala Farah di pelukan Amber.

" Iya maaf deh, aku janji mulai sekarang ga akan Ketus lagi sama adek kamu itu.... janji deh!" Ujar Juan.

" Kasihan juga sih nih anak, tapi ga apa apa, mulai sekarang kita bisa jadi kakak buat dia, aku akan jadi Abang yang baik buat dia....dan manjain dia gimana?"

" Nah gitu dong...kan enak kalo kalian akur, gak bikin pusing aku melulu!"

" Hehe iya maaf! Habisnya Emang agak ngeselin sih nih bocah tapi gemesin juga sih dia..."

" Iya lah gemesin, adek gue!."

" Iya deh yang punya adek!"

" Udah malem, tidur yuk... besok kamu ngantor kan?"

Juan mengangguk dan kemudian menutup matanya, Amber pun sama ia juga sudah terpejam dan tak lama kemudian ia ikut terlelap dengan tangan memeluk Farah.

*****

Twins (Lengkap) Belum Revisi Where stories live. Discover now