don't leave me

206 15 2
                                    

Selamat membaca....

Keesokan harinya....

  Cahaya keemasan mentari pagi perlahan muncul dan menerobos masuk ke jendela kaca tinggi dengan gorden yang terbuka.

Seorang pemuda berdiri di depan pintu yang terbuka, matanya menatap lembut pada gadis yang Kini tertidur di tengah tengah gadis lainnya. Tubuhnya seakan tenggelam karena pelukan dari orang di sekelilingnya tapi gadis itu tidak terlihat terganggu sedikit pun.

Pemuda itu adalah Al, saat melewati pintu kamar Giselle ia melihat pintu itu tidak tertutup rapat dan saat ia menengok ke dalam, matanya di suguhkan pemandangan para gadis yang tertidur pulas memeluk satu gadis lainnya, yup Vero berada di tengah tengah mereka dengan Farah di pelukan nya dan yang lainnya juga memeluknya seperti seorang anak yang tidak ingin lepas dari ibunya.

Al sempat tersenyum geli dengan pemandangan itu, tapi yang menarik perhatiannya adalah wajah teduh dan penuh kelembutan dari wajah Vero. Gadis itu terlihat sangat manis dengan mata terpejam berhiaskan bulu mata panjang nan lentik.

' cantik !'

Cukup lama Al berdiri memandangi gadis itu hingga...

  Eungghh....  Aishh....

Suara lenguhan yang berasal dari mulut Vero terdengar, Sontak Al menutup pintu perlahan dan berlalu sebelum gadis itu terbangun dan melihatnya.

Vero membuka matanya dan yang pertama kali ia lihat adalah teman teman nya yang kini menempel di tubuhnya seperti cicak.
Gadis itu berdecak kecil.

   " Astaga nih orang orang!! Masih pada nemplok aja? Pantes badan gue kebas, aarggh!!" Teriak Vero frustasi.
Badan nya kaku, ingin bangun tapi tidak bisa.

Vero pun mencari akal dan tercetus sebuah ide brilian....
Pertama Tama gadis itu berusaha membebaskan tangannya yang tertindih oleh Farah dan Giselle, agak susah tapi setelah berjuang akhirnya berhasil.

Dan sekarang tinggal menjalankan idenya agar bisa terbebas dari para parasit parasit yang melekat di tubuhnya ini.

Vero meregangkan tangannya dan dua tangan itu melayang ke telinga dua orang yang berada di sampingnya.

   Aaaaa

Pekikan terdengar dari mulut Giselle dan Farah. Sontak semua nya terbangun dengan kaget.

  " Asshhh....sa.. sakit! Lepas Vee!!" Giselle memegangi telinga nya.

" Kaakk!! Lepas ih!! Sakit tau!!" Rengek Farah.

" Sikit tau!! Bodo amat!! Siapa suruh kalian nindih gue semalaman?!! Lo gak liat nih badan gue udah pada remuk!! Bangun gak Lo pada?!!"

Sontak semua langsung bangun dan menjauhi Vero yang mulai naik pitam.

  " Hehe, sorry!!" Cicit Mereka tak berdosa.

Vero menghela nafas panjang, dia sedang istighfar dalam hati, moga aja dia gak kelepasan nonjok muka mereka satu persatu.

  " Sorry, sorry! Sakit badan gue!! Shhhh...." Vero bangkit dan duduk di kasur. Badannya benar benar pegal, bagaimana tidak pegal semalaman dia tidak mengubah posisinya gara gara ulah mereka berlima. Udahlah pegal-pegal ditambah lagi punggung nya juga masih nyeri.

Farah menghampiri Vero dengan wajah bersalah.

   " Kak maaf yaa! Please maafin ya kak! Jangan marah!" Farah mulai berkaca-kaca karena merasa bersalah.

Vero selalu tidak tega jika Farah memasang wajah seperti itu, rasa kesal itu perlahan berganti dengan gemas dengan raut wajah Farah yang polos.

   " Nggak apa-apa! Gue gak marah kok! Cuma kesel dikit doang! Tapi udah nggak kok" Vero mencubit pipi Farah yang sontak membuat pipi cubby itu bersemu merah karena malu.

Twins (Lengkap) Belum Revisi Where stories live. Discover now