Anderson (end)

182 15 0
                                    

Selamat membaca....

💢💢💢

Vero diam di tempatnya, sementara itu ia dikelilingi teman teman nya dengan wajah yang beragam. Ada yang menahan tawa ada yang bingung ada juga yang menatap seolah minta penjelasan.
Vero sampai jengah dengan tingkah laku mereka. Padahal dia lagi capek capeknya malah mau di interogasi segala.

   " Vee...ayo jelasin kenapa Lo harus kayak gitu ke tua Bangka tadi?" Itu suara dingin Revan, wajahnya terlihat tidak senang, yah sepanjang yang ia tahu Vero sangat membatasi interaksi dengan orang lain terlebih lelaki asing. Tapi ini dia bahkan sampai di rangkul .

   " Ck, emang nih curut curut nggak ngomong sama kalian?" Tunjuk Vero pada tiga temannya yang sedang memasang wajah ternistakan.

' ganteng gini di katain curut? Ck nasib nasib '

   " Ok deh. Gue ceritain! Tapi kalian berdua jangan ada yang ember ya? Awas!" Ancam Vero pada Al Rere.
Dua orang itu lantas mengangguk.

  " Jadi gini, gue lakuin ini semua karena misi menumbangkan Anderson company, untuk kalian yang gak tau, Anderson company itu bukan perusahaan baik baik. Dia ada bisnis ilegal yang kalian tau mereka ngapain? Menjual gadis gadis dan juga organ tubuh manusia! Dan tujuan gue mau bongkar semuanya dengan berpura pura sebagai investor di perusahaan itu, niat gue cuma satu hancurin perusahaan itu dan juga gue mau ngungkapin sebuah rahasia besar yang pastinya akan buat kalian terkejut!! Jadi tunggu aja, gue mau main main bentar sama tuh orang!"

Vero meraih laptop milik Mike. Dia akan meretas sendiri cctv kantor Anderson, malas dia minta bantuan Jack nanti yang ada dia di ketawain lagi, lagipula dia juga handal.

Gadis itu tersenyum senang saat mendapat rekaman yang ia mau.
Dia lalu mengirim langsung ke nyonya Anderson tentunya.
Setelah itu ia merebahkan tubuhnya ke sandaran kursi dengan senyum misterius.

Semua menatap tidak mengerti pada gadis itu terlebih Al dan Rere yang sama sekali tidak tahu apa-apa.

***

  Braakk

Seorang wanita paruh baya melempar vas bunga ke lantai hingga hancur berkeping keping.

   " Siapa perempuan itu? Beraninya dia merayu suamiku!" Marahnya dengan mata merah.

Ting

( Alan terlihat sangat menawan, dan sepertinya dia sudah bosan dengan anda nyonya, boleh saya bantu menghilangkan rasa bosannya?' )

" KURANG AJAR!!! ALAANN!! BERANINYA KAMU BERMAIN DI BELAKANG AKU?!!" wanita itu berteriak penuh emosi.

****

  " PERFECT!!" Gumam Vero dengan mata terpejam.

Semua mata masih menatap lekat pada Vero, dan saat netra hazel itu terbuka mereka semua semakin penasaran saja.

  " Misi kali ini adalah menculik keluarga Anderson! Kalian paham?" Titah Vero dengan nada dingin.

Mereka yang di sana mengangguk tak terkecuali Farah.

  " Termasuk gladis kak?" Tanya Farah.

  " Iya, bukan cuma gladis tapi Giselle juga!!" Ujar Vero dengan seringai.

  " Paham Vee, besok dia akan ada di markas kita!"

   " Jangan disini? Gue gak mau markas gue di injak sama tua Bangka itu! Jijik gue!" Vero bergidik membayangkan wajah keriputnya.

Juna kembali mengulum bibir nya.

  " Tapi Vee....Lo kayaknya bakat jadi pelakor deh?! Hehe" Goda Juna.

Twins (Lengkap) Belum Revisi Where stories live. Discover now