Malam Dan Luka

191 17 3
                                    

Selamat membaca

***
*****

Hening malam ini terasa sangat mencekam, hanya terdengar suara suara hewan malam di selingi suara desiran angin bersamaan dengan Lirihnya isakan yang terdengar dari mulut Farah yang tengah memeluk erat Vero, wajahnya ia tenggelam kan di pelukan hangat kakaknya.

' seenggaknya gue bisa berakhir di pelukan hangat kak Vero....gue... siap!'
Senyuman mungil muncul meskipun masih dengan suara sesegukan sisa dari tangisnya tadi.

Farah menatap ke atas, wajah Vero terpejam dengan darah mengucur di pelipisnya.
Desisan halus tertahan terdengar dari mulut Vero, kepalanya sakit akibat luka pukulan tadi, ditambah lagi dengan luka sabetan di punggungnya. Gadis itu meringis tertahan.

Farah menutup matanya kembali saat pedang panjang itu mulai di ayunkan ke arah mereka, tangannya memeluk erat Vero dengan kepalanya ia sejajarkan dengan sang kakak, setidaknya jika senjata itu menghantam leher maka mereka akan berakhir di detik yang sama.

Swishh

Suara pedang berayun memecah keheningan. Dua gadis itu sudah terduduk pasrah hingga....

Zraakk

Suara tebasan pedang terdengar namun dua gadis itu tidak merasakan apapun, bukankah seharusnya pedang itu menebas leher mereka? Lalu? Siapa yang menjadi korban dari tajamnya benda itu.

Keduanya membuka mata dan yang pertama kali tersuguh di depan mereka adalah tubuh tanpa kepala yang masih berdiri, namun sedetik kemudian tubuh itu ambruk ke depan, jatuh tepat di samping Farah, gadis itu hampir histeris namun urung saat melihat wajah wajah yang mereka kenali.

Tubuh Vero sempat bergetar, gambaran trauma masa kecil nya kembali segar di ingatan nya. Kepala terpenggal, suara tebasan dan darah yang terciprat ke wajah nya, semua persis sama saat kejadian itu terjadi bertahun-tahun silam.

Ia kemudian menggelengkan kepalanya mengusir bayangan mengerikan itu sembari mengangkat wajahnya menatap sosok yang tengah berdiri.

" Al...." Lirih Vero menatap lelaki yang masih menggenggam pedang di tangan nya, pedang yang tadinya berkilau kini sudah berubah warna menjadi merah.

" Kak Al..." Farah berucap lemah, gadis itu tersenyum, ada sedikit rasa lega, terlebih lagi bukan hanya Al yang ada di sana tapi... jack dan yang lainnya juga datang. Namun meskipun begitu, para bajingan itu masih lebih banyak jumlahnya dari mereka.

Revan menghampiri dengan senjata di tangannya. Juna juga siap dengan pistol nya. mereka berdiri melindungi dua gadis yang sudah terluka.

" Kalian nggak apa-apa kan?" Al membantu dua gadis itu bangun, mata Amber nya berubah dingin saat melihat luka luka di tubuh gadis kembar itu.

Tak ada jawaban dari mulut mereka baik Farah maupun Vero, keduanya hanya menggeleng saja.
Lagipula penampilan mereka sudah menjawab pertanyaan Al bukan?.

" Kalian cepet pergi dari sini! Lari ke arah sana! Kalian bakal ketemu jalan yang biasa dilalui kendaraan! Biar mereka kita yang urus!" Ujar Jack seraya menunjuk ke arah mereka datang tadi, jika gadis itu berjalan ke sana sudah pasti mereka akan sampai ke jalanan yang sama tempat Rafael terluka.

Farah dan Vero lalu mengangguk lalu berlari lagi dengan sisa tenaga mereka.
Sementara yang lain Kembali bertarung.

" KEJAR DUA GADIS ITU!!" Teriak salah satu laki laki bertopeng. Beberapa dari mereka pun kembali mengejar Gadis yang
Perlahan menghilang di kegelapan.
Rimbunnya pepohonan dan semak belukar membuat cahaya bulan sukar menembus.

Twins (Lengkap) Belum Revisi Where stories live. Discover now