Tanding basket

291 28 0
                                    

Selamat membaca....

Vero menatap wajah Sarah dengan senyum smirk nya yang berhasil membuat bulu kuduk wanita itu meremang.

Keduanya saling menatap tajam hingga Vero akhirnya beranjak dan meninggalkan tempat itu. Ia berjalan cepat menaiki tangga menuju lantai atas.
Farah yang melihat kepergian Vero ikut mengejarnya tanpa memperdulikan teriakan Omanya yang memanggilnya kembali.

Sepeninggal kedua gadis itu Diana juga beranjak tanpa sepatah kata pun, kini tinggal ada Devan dan juga kedua orangtuanya dan ya masih ada Gavin dan juga dela istrinya yang sejak tadi hanya jadi penonton.

Devan menghembuskan nafas berat. Ia menatap kedua orangtuanya.

   " Sebaiknya kalian istirahat dulu! Saya permisi ke kamar!!" Ujar Devan dengan suara rendah lalu pergi menyusul Diana.

Adam dan Sarah juga menuju kamar mereka.
Hanya tinggal Gavin dan dela yang duduk dengan wajah serius.

   " Sayang! Aku mau gadis itu!" Ujar wanita bernama dela itu. Ia bersandar di bahu Gavin yang sedang memainkan rambutnya.

  " Apapun untuk kamu sayang! Apa yang kamu mau dari gadis itu,hm?" Ujar Gavin lembut.

Wanita yang tadinya bersandar di bahu nya, perlahan mengangkat wajahnya lalu berbisik lirih.

   " Aku mau nyawa gadis itu! Secepatnya!!"

Gavin tersenyum saat mendengar permintaan sang istri.

  " Kamu tunggu aja sayang! Nikmatin permainan yang aku buat dulu!! Mengenai gadis itu, akan aku berikan nyawanya padamu di saat yang tepat!" Ucapnya dengan seringai.

Dela tersenyum senang, nyawa gadis itu adalah sesuatu yang paling ia inginkan di dunia ini.
Sejak dulu dia terobsesi menjadikan Vero sebagai putri nya namun karena gadis itu tidak bersedia ikut dan tinggal dengan mereka, alhasil rasa ingin memiliki gadis itu sebagai anak berubah menjadi hasrat untuk merenggut nyawa nya.

Dela adalah seorang wanita mandul itu sebabnya ia tidak bisa mendapatkan keturunan namun kekurangan yang ia miliki justru membuat nya berambisi gila untuk mendapatkan anak apapun yang terjadi, dan sayang nya wanita itu hanya menginginkan Vero bukan anak lain untuk ia adopsi.

Setelah penolakan Vero kala itu yang bahkan usianya masih sangat kecil, membuat dela geram dan justru memiliki pemikiran gila terhadap gadis kecil itu.

Menurut nya jika gadis itu tidak bisa menjadi miliknya maka Diana juga seharusnya kehilangan Vero jadi mereka akan impas, tidak ada yang akan memiliki gadis itu. Wanita mana yang memiliki pemikiran semacam itu?! Ck, Hanya wanita gila!.

Bertahun-tahun lamanya mereka berusaha menyakiti gadis itu secara fisik maupun mental.
Hingga suatu hari Vero di bawa oleh opanya ke Amerika, di sana gadis itu didik menjadi seorang mafia di usia yang masih sangat belia, setelah di latih beberapa waktu Vero kembali dikirim pulang ke Indonesia dengan bermodal keberanian yang sudah di tanamkan oleh Denis padanya.

Gadis itu berubah drastis, Vero yang awalnya adalah gadis kecil yang penakut dan cengeng berubah menjadi gadis kecil yang berani dan juga terlihat dewasa di usianya. Bukan hanya itu Vero yang periang berubah tertutup dan enggan untuk bersosialisasi dengan orang lain. Bagi Vero selain keluarga dan sahabatnya semua orang di luar sana adalah musuh yang patut dia hindari.

Vero kembali dengan versi yang berbeda namun meski begitu gadis itu tetaplah gadis dengan hati lembut dan sangat peka terhadap apa yang orang lain alami.

Di kamar Vero

Gadis itu duduk di meja belajar dengan wajah bertumpu pada satu tangannya. Matanya menatap kosong dengan pikiran yang entah berkelana kemana.

Twins (Lengkap) Belum Revisi Where stories live. Discover now