perhatian

656 35 5
                                    

Mansion Wilson

   Vero sedang duduk di hadapan laptop, jari jari nya menari di atas keyboard mengetikkan sesuatu di sana. Dia terlihat sangat fokus mengamati layar di hadapannya sambil sesekali merajut alisnya, konsentrasi nya sedikit terganggu saat mendengar suara notifikasi masuk ke ponsel nya.
Ia segera meraih benda pipih yang tergeletak di sisi tempat tidur.

" Bang Jack?" Serunya saat melihat nama yang tertera.
'video?" Gumam Vero lalu menekan tombol play. Itu adalah Sebuah rekaman video yang memperlihatkan farah mengendap endap meninggalkan kafe beberapa hari yang lalu, vero terlihat mengamati dengan seksama.
  
" Siapa mereka? Kenapa Fara kayak ketakutan pas mereka datang?" Ujar vero saat melihat 3 gadis menuju ke arah kafe, sementara di sisi lain terlihat Farah yang mengendap endap berusaha menghindari ketiganya.
  
" Ada yang aneh!! Sepertinya gue harus cari tahu tentang mereka!" Vero meletakkan kembali handphone miliknya.

....
 
Di sekolah pelajaran telah usai, saat nya para siswa pulang begitu pun dengan farah, setelah pemit dengan rere ia pun segera masuk ke mobilnya dan mulai mengemudi kembali ke mansion Wilson.

    " ASSALAMUALAIKUM, mama...papa... Farah pulang!!" Teriak farah saat kakinya melangkah masuk le mansion.
Para maid tersenyum melihat nona mereka pulang, dari arah dapur mamanya datang dengan wajah senang dan menyambut hangat putrinya itu.

    " Waalaikumussalam sayangg!! " Mencium kening Fara dengan lembut.

   " Papa mana?" Tanyanya.

  " Lagi keluar kota sayang! Kenapa? Kangen ya?" Tanyanya mengelus rambut Fara.

   " Iyalah ma...baru juga kemarin papa balik, eh! Udah pergi lagi aja!!" Ucap nya merengut manja.
  
    " Sabar! Papa gak lama kok! Kan cuma ke luar kota, bukan keluar negeri!" Hibur mama diana.

     " Ok, oh iya...kak vero mana ma??" Tanay Fara lagi.
    
      " Paling dikamar, kamu liat aja sendiri...mama mau masak dulu buat dua princess mama yang cantik imut ini..." Ucapnya sambil mencubit gemas pipi farah lalu berlalu, kembali ke dapur.
Sementara Fara ia menuju lantai dua kemudian masuk ke kamarnya.

Di kamar farah, dia sedang berganti pakaian.
Saat akan melepaskan almamaternya dia sedikit kesulitan karena rasa perih di lengannya itu.

Sebenarnya rere sudah melarangnya untuk memakai almamater mya tadi, karena pasti akan menyulitkan Fara jika ingin melepas nya kembali, tapi farah kekeh ingin memakainya alhasil dia sendiri yang kesulitan membuka pakaiannya.

Saat sedang memakai pakaian nya tiba-tiba vero masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, sontak farah panik dan segera memakai sweater miliknya.

Vero yang duduk di sofa sejak tadi mengamati kembaran nya itu, dia melihat farah seperti sedang menahan rasa sakit.

Vero bangkit dari duduknya dan berjalan mendekati farah, matanya menatap tajam farah yang sedang berdiri dengan perasaan gugup yang terlihat jelas di wajahnya, ia coba melihat ke arah lain agar tidak bertatapan dengan sang kakak.

    " Lo kenapa?" Vero bertanya dengan tatapan selidik.

   " E-e-nggak, g-gue gak kenapa Napa!!" Bohong farah.

   " Serius!?" Vero bertanya lagi, tangan nya menyentuh lengan farah. Sontak gadis itu meringis kesakitan.

   " Awss" ringis tertahan farah.

Vero segera menjauhkan tangannya, kali ini tatapan nya jatuh ke lengan adiknya.

    " Tangan lo sakit!?"

    " Gak kok, gak apa-apa kak, farah ok!!" Kilah farah berusaha menyembunyikan lengannya.
Tapi vero dengan cepat meraih lengannya, farah berusaha menghindar tapi setelah mendapat pelototan dari vero nyalinya pun menciut seketika, jadilah dia pasrah saat Vero berusaha menyingkap lengan bajunya sambil sesekali ia meringis karena perih, meskipun sudah di perban tapi tetap saja rasanya masih sangat sakit.

Mata vero membola saat melihat luka farah.
  
" Lo kenapa bisa luka kayak gini?" Wajah vero terlihat cemas, tangannya menyentuh pelan perban yang membungkus lengan saudarinya itu.
  
" E- em, itu kak, ketumpahan kuah bakso di kantin!!" Ucap farah, dia berkata yang sebenarnya.
  
" Siapa yang numpahin??" Tanya vero, nadanya terdengar sangat dingin dengan tatapan mata yang tajam.
   
" I-itu, punya farah sendiri kak, gak sengaja tumpah ke tangan farah... hehe" ucap nya gugup, dia takut mengatakan yang sebenarnya.

    
" Gila lo ya?!! Lo numpahin kuah bakso ke lengan lo sendiri? Sampai Dua duanya kayak gini?"

     " Gak sengaja kak!!" Bohongnya lagi.
    
" Emang dasar lo ANEH!!" Umpat vero kesal, tapi walaupun begitu dia tetap khawatir dengan keadaan kembarnya itu.

     " Sini duduk!!" Pinta vero. Farah menurut dan duduk di samping vero.

      " lepas sweater lo!!" Farah pun melepaskan sweater nya.

      " Kakak mau apain tangan gue?" Tanya farah saat vero melepas perbannya.
 
  " Mau gue potong tangan lo!!"
 
   " HAH!!? Kak vero mau motong tangan farah?? Kak vero tega??" Ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

     " Gue bakalan tega kalo lo gak diem!! Makanya diem dulu!! Gue mau ngobatin tangan lo!!" Ketus Vero, farah pun diam daripada kehilangan tangannya lebih baik dia menelan dulu kata kata yang tadi ingin ia keluarkan.

Vero mengobati luka bakar farah dengan lembut dan telaten, sementara farah memperhatikan dengan baik, dia tidak berkomentar apa-apa karena takut dengan ancaman kakak nya. Jangan sampai vero jadi psikopat cuma gara gara mulut cerewet farah, kan gak lucu?

Setelah selesai vero kembali memakaikan perban yang baru ke luka farah.

    " Jangan pakai baju ketat! Ntar lukanya gak sembuh²!!"
Farah mengangguk.

   " Tapi kalo mama liat gimana?" Cemas farah. Dia tidak ingin mamanya khawatir.
 
  " Emang kenapa? Lo takut dimarahin gegara gak becus makan bakso? " Tanya vero.
   
" Ishh bukan gitu kak! Gue gak mau aja mama khawatir!! Lagian siapa yang gak becus makan bakso?" Farah mengerucutkan bibirnya kesal.
   
" Tuh buktinya! Kuahnya aja Lo kasih ke lengan lo! Udah mendingan lo makan nasi goreng aja yang gak punya kuah, !!" Ucap vero kesal.
  
" Ishh namanya juga gak sengaja!! Gue juga gak mau kali ketumpahan kuah bakso!! Kakak mah nyebelin!! Gak asik" Sambil memalingkan wajahnya sebal.
Vero tersenyum tipis.
  
" Dasar kembaran gak tau diuntung!! Udah diobatin juga!!" Kesal vero, ia berbalik hendak keluar kamar farah. Tapi pergerakan nya terhenti saat tiba tiba tubuhnya dipeluk farah dari belakang.

     " MAKAASSIIIHHH...KAK VERO KU SAYAAANGG" farah memeluk vero dengan erat, dia bahkan lupa lengan nya sedang sakit.

" Hmm... Sama sama!! Lain kali tuangin lagi kuah bakso ke tangan lo!!" Sewot vero.
    
" Dihhh...kok sewot sih, ya udah maaf deh udah ngerepotin lo kak!!" Ucap farah masih memeluk vero.
 
" Lepasin FAR!! Emang tangan lo gak sakit apa, meluk gue kencang gini!!?" Ucap vero, seketika farah melepaskan pelukannya dan meringis.
   
  " Udah mendingan lo istirahat! Kalo lo emang gak mau mama tau? Lo bisa pake baju lengan panjang tapi jangan yang ngetat! Ok?" Ucap Vero lalu menutup pintu kamar Farah.

Hai teman-teman👋👋

Buat yang nyempetin mampir di cerita aku yang gak jelas ini, aku ucapin makasih sebanyak banyaknya.
Dan mohon dukungan atau saran kalian ya...
Aku butuh bgt sama masukan dari teman teman semua, karena aku baru nyoba dunia tulis menulis
Kalau menurut kalian jelek, please kasih saran yaaa...

Terimakasih, assalamualaikum 🙏

  

Twins (Lengkap) Belum Revisi حيث تعيش القصص. اكتشف الآن