Rapuh

186 17 4
                                    

Selamat membaca

🤧❤️

" Farah....Lo pernah bilang... hiks...kalo Lo gak bisa tidur nyenyak tanpa pelukan gue.... tapi. Hiks... kenapa sekarang.... kenapa Lo malah tidur senyenyak ini far?!! Please bangun Yaa....hiks... Gue pengen peluk Lo... sekali aja far... bangun deekk! Kakak di sini...kakak mohon bangun...hiks... hiks, kakak mau peluk Lo..." Pintanya pilu. gadis itu menjatuhkan kepalanya ke gundukan tanah dengan isakan tangis yang terus terdengar dari bibir pucatnya.

Giselle ikut duduk di samping Vero, mengusap pelan punggung yang bergetar itu.

"  Vee...Lo harus kuat demi mata yang udah Farah kasih buat lo! lanjutin hidup Lo lagi Vee... jangan sampai Lo terus larut dalam kesedihan kayak gini! "

Vero mengangkat wajahnya menatap tajam pada Gisele.

" Lanjutin hidup? Lo pikir gue bisa? Gak selle, gue gak bisa! Tanpa Farah gue gak kuat! Alasan gue bertahan selama ini itu karena farah tapi sekarang?...Hiks....gue gak mau matanya...hiks...yang gue mau itu Farah ada di sini...hiks... temanin gue,..hiks... Farah... bangun Yaa... kita pulang sama sama," Vero meremas tanah merah itu. Pakaiannya sudah penuh dengan noda tanah tempat terakhir sang adik.

Giselle mengelus punggung Vero.

" Gue tau dan ngerti perasaan Lo Vee...tapi...ini udah takdir tuhan! Harus Lo terima!"

Vero tidak mengindahkan nasihat Giselle, matanya hanya menatap nisan dengan ukiran nama adik kesayangannya. Dunia nya seakan runtuh seketika. Kenapa harus Farah? Kenapa harus seseorang yang begitu Vero sayangi?.

' kenapa harus Lo Farah.... kenapa?'

Soraya yang ikut bersimpuh di makam juga ikut terisak melihat Vero yang begitu terpukul. Tangannya merangkul bahu Vero berusaha menenangkan gadis itu tapi sepertinya sia sia saja, tangis nya tak kunjung berhenti bahkan kini tanpa suara sama sekali, hanya air mata yang terus meleleh di wajahnya yang sayu.

" Vee....kita mau pamitan!" Ujar Giselle kemudian.
Vero yang mendengar lantas mengangkat wajahnya yang basah.

" Kalian mau kemana?" Lirihnya dengan suara serak.

Giselle dan Soraya saling pandang lalu menghela nafas berat.

" Gue sama raya mau balik ke Kanada Vee...gue udah putusin mau sekolah di sana, dan tinggal di mansion pribadi gue!"

Vero menatap serius.

" Kenapa tiba-tiba Selle? Dan raya juga?"

" Iya Vee...Lo tau kan? gue juga ketua mafia, dan kelompok gue itu juga butuh gue sebagai ketua mereka! Jadi gue harus kesana!" Tutur Gisele sedikit ragu.

Vero beralih menatap Jack yang hanya diam.

" Terus keluarga Lo gimana? Jack, ayah sama bunda?"

" Mereka udah kasih ijin Vee...." Jawab Jack dengan melirik sekilas wajah Giselle. Ia tersenyum hangat.

Vero menatap kedua gadis itu bergantian lalu terdengar ia menghembuskan nafas berat.

" Ya udah... terserah kalian" ujar Vero lesu.

" Bye Vee...kita pergi!" Gisele menepuk bahu Vero lalu beranjak pergi bersama Soraya, rencananya mereka akan langsung terbang ke Kanada dengan jet pribadi hari ini juga.

Sepeninggal kedua gadis itu Vero kembali menatap gundukan tanah dengan tatapan sayu.

Gadis itu kembali menelungkupkan kepalanya. Dadanya sakit sekali.

Twins (Lengkap) Belum Revisi Where stories live. Discover now