TRAUMA?

537 26 0
                                    

  
   Farah tiba di mansion Wilson dengan wajah pucat, lengannya terasa sangat nyeri karena luka yang cukup dalam akibat kejadian tadi.

Gadis itu tidak mengerti kenapa ada orang yang seolah memang menargetkan dirinya, padahal ia merasa tidak pernah mencari masalah dengan siapapun selama ini.

Saat kaki nya melangkah masuk menuju ruang keluarga, vero yang memang menunggu sejak tadi langsung mendekati farah dengan wajah cemas, terlebih saat melihat seragam sekolah farah yang putih kini sudah berubah warna menjadi merah karena darah yang terus merembes keluar.

    " Kenapa lo bisa luka? Hah?" Vero menarik Farah duduk di sofa.

Vero segera mengambil kotak p3k, ia mengeluarkan obat obatan dan juga perban untuk merawat luka farah.

   " Lo tau siapa yang lakuin ini?" Tanya vero. Gadis itu membantu farah membuka seragamnya agar lebih mudah merawat luka yang tersembunyi di balik lengan bajunya.

Farah menggeleng.
   " Gue gak tau! Mungkin cuma orang iseng kak!!"

' beraninya bajingan sialan itu nyakitin farah!!' geram vero.

    " Gak mungkin orang iseng!! Lo liat aja! Gue bakal kasih dia pelajaran!!"

    " Bisa ajakan kak? Lagian gue gak apa-apa kok, gak terlalu sakit juga!!" Ujar farah

   " Iya gak sakit! Tapi kalo keseringan lo luka? Lo mau tangan mulus lo ini jadi burik selamanya?!!" Gerutu vero sembari melilitkan perban setelah mengoleskan obat merah terlebih dahulu ke luka farah.

     " Nah! Udah selesai!!"

Farah tersenyum manis lalu memeluk vero erat. Vero pun ikut tersenyum dan membalas pelukan farah dengan sayang.

Dua gadis kembar itu berpelukan dengan hangat.

    " Makasih ya kak vero!"

     " Iya sama-sama! Udah mendingan lo naik dan istirahat...gue mau keluar bentar ada urusan!!" Ujar vero.

    " Okay kak! Gue naik dulu ya...oh iya, kak vero hati hati ya!!" Ujar Farah lalu menuju lift.

Vero memandang nanar ke saudara kembar nya itu, tanpa sadar matanya berkaca-kaca menahan rasa sesak di dadanya.

Kenapa rasanya begitu sakit saat melihat luka dari saudarinya itu.

Kilatan peristiwa bertahun-tahun lalu kemudian muncul tanpa diundang memenuhi kepala veronika, gadis itu bahkan memukul kepala nya untuk mengusir ingatan yang selama ini berupaya ia redam namun nyatanya kejadian itu berhasil melukai mentalnya dan  meninggalkan trauma hingga ia dewasa.

Entah kejadian apa?

Vero tidak pernah membagi apapun pada keluarganya, dia tidak jauh berbeda dengan kembarnya yang sama sama suka menelan sendiri setiap luka yang terjadi di kehidupan keduanya.

Gadis itu menghapus air mata yang lolos begitu saja membasahi pipinya.

   " Jangan ingat itu ver!! Lo udah sembuh!! Itu gak akan buat lo lemah lagi!!" Ujar nya tegas.

Gadis itu lalu melangkah meninggalkan mansion.

Vero mengendarai mobil nya dengan kecepatan tinggi menuju ke sebuah tempat yang terletak di sudut kota.

Saat ia tiba diri nya langsung di sambut layaknya seorang ratu yang baru tiba di istana setelah sekian lama.

Ada banyak pria berjejer di sepanjang jalan masuk ke bangunan tua namun masih terlihat kokoh itu, gadis itu tidak menoleh sedikitpun dia berjalan dengan wajah yang terlihat dingin dan mencekam membuat siapapun yang menatapnya hanya bisa menahan nafas takut.

Twins (Lengkap) Belum Revisi Where stories live. Discover now