Part 38 - The Power of Claw

60 19 1
                                    

Bagi Archie, keberadaannya saat ini lebih mirip seperti sedang mengurus seorang anak bayi. Sejak perjalanan dari Oklahoma bersama Justin McTavis, ia selalu diusik oleh pertanyaan-pertanyaan dan gerutuan pria yang berlagak seperti perempuan itu. Jika Justin tidak mencari masalah dengannya saat di perbatasan, maka ia bisa melanjutkan perjalanan dengan tenang.

"Hei, Bung."kali ini Justin memanggilnya lagi. Dalam waktu satu jam lagi mereka akan tiba di pusat kota, yaitu Little Rock. Archie ingin secepatnya melihat timnya apakah masih di Arkansas atau tidak. Walaupun berisikan orang-orang dengan sifat dan sikap yang berbeda, Archie merasa mereka adalah grup yang lebih baik ketimbang saat ia bersama anggota-anggota tentaranya.

"Kalau kau sekali lagi menggerutu, aku tidak segan-segan langsung menurunkanmu di tengah jalan."Archie dengan suara baritonnya membuat Justin menghela napas.

"Aku kali ini serius. Lagi pula, kau berharap apa dengan manusia yang badannya terikat begini?"

Benar juga, pikir Archie. Berbeda dengannya yang dalam satu tarikan napas bisa melepas ikatan seperti itu. Justin bertubuh kurus dan tidak sebesar Archie walau mereka memiliki tinggi yang sama. Apalagi Archie sekarang adalah hybrid, memiliki kekuatan di atas rata-rata.

"Kalau kau kemarin mati, kenapa kau bisa hidup lagi? Apa kau memalsukan kematianmu agar kepalamu tidak diincar?"

"Mike Maven sudah mati di tanganku. Tidak ada lagi yang bisa membawa kepalaku."

"Kau yakin?"

Archie tiba-tiba rem mendadak dan membuat Justin terjungkal untuk kedua kalinya. "Apa-apaan denganmu?!"seru Justin, kepalanya mengenai lantai mobil.

"Kau tidak lihat ada zombi di depan kita?"Archie menunjuk ke depan. Ada empat Walker yang melihat ke arah mereka. Keempat zombi itu tidak bergerak, hanya berdiri dengan tampang bodoh.

"Kenapa tidak ditabrak saja? Bukannya kau ini brutal?"Justin menyeringai namun langsung diberi tatapan mematikan dari Archie.

"Sebentar."Archie melepas sabuk pengamannya lalu turun dari mobil, meninggalkan Justin yang masih terperosok di depan kursi.

"Archie!!!"seru Justin saat Archie sudah menutup pintu mobil.

Pria bertubuh besar itu perlahan mendekati empat zombi yang menyadari ada manusia yang mendekat. Dalam jarak satu meter, Archie memperhatikan zombi itu lamat-lamat. Alisnya bertaut, ia sadar ada yang tidak beres dengan keempat zombi ini.

Ia memutari zombi yang terdiam itu dan tercengang mendapati sebuah kayu di belakang kedua kaki setiap zombi. Archie pun mengamatinya lebih dekat.

"Tampaknya ada yang usil di sini."

Archie berjalan ke arah mobil lalu membuka pintu belakang. "Aku menemukan sesuatu yang janggal."ucapnya pada Justin yang masih dengan posisi terjungkal.

Archie langsung menarik keluar Justin dengan satu tangannya. Pria kurus itu hampir berteriak namun Archie langsung menyuruhnya diam. Justin teringat bahwa teriakan bisa mengundang zombi berdatangan. Namun yang ia takutkan sebenarnya bukan zombi yang berdatangan. Rahang Archie yang mengeras saja sudah membuat Justin bungkam.

"Kau bodoh sekali. Kau mau kita diserang hanya karena teriakanmu yang jelek itu?"omel Archie tak sabaran.

"Akan lebih baik kalau kau melepas tali berengsek ini, Bung."ucap Justin kesal.

"Hanya ada dua pilihan. Pertama, kau diam saja dengan tali itu dan ikut aku memeriksa, atau kedua, kau kulepaskan tapi kutinggal setelah itu."

Tentu saja Justin akan memilih pilihan pertama. Ia mendengus kesal walau ia tahu Archie akan terpancing dan ikut kesal dengan perkataannya. Ia juga tidak mau mati muda di wilayah antah-berantah.

The Meliorism: Land of Survivor [END]Where stories live. Discover now