Part 6 - Double Trouble

200 32 0
                                    

Lucien meringis kesal sekaligus bingung mau berbuat apa. Di depan sana Archibald sedang bertarung melawan kumpulan zombi yang kini mengepungnya hanya dengan berbekal pisau kecil. Walau baru mengenal pria itu dalam satu jam dan awal pertemuan mereka benar-benar buruk, pria berkacamata itu tidak ingin Archibald bertarung seorang diri di depan sana, sedangkan mereka di sini hanya bisa diam.

Archibald tidak terlihat lelah walau sudah membunuh dua lusin zombi yang mengepungnya, padahal zombi-zombi itu terlihat ganas dan gerakannya lumayan cepat. Gerombolan zombi baru pun datang dari arah kota, kali ini lebih banyak dari gerombolan sebelumnya. Pria berbadan besar itu bahkan sama sekali tidak berhenti menyerang, tangannya terus mengayun pisau di tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya menghajar langsung musuh di depannya. Ia juga melakukan beberapa kali gerakan melompat dan memutar dengan tendangan yang berhasil menumbangkan zombi di sekelilingnya. Pisau kecil di tangannya seakan hanya properti yang tidak terlalu ia gunakan, ia lebih sering menyerang dengan tangan kosong.

"..Maggie?"Lucien menoleh ke belakang, Maggie duduk memainkan ponselnya, kemudian mengangkat wajahnya. "..kau yakin tidak ada informasi lain tentang pria itu?"Lucien memalingkan wajah ke depan. Pertanyaan penuh keraguan di tengah situasi yang sulit. Beberapa meter di depan sana Archibald masih menikmati permainan bersama para zombi. Sudah lebih 20 zombi yang kini jatuh ke tanah dengan bersimbah darah, bahkan ada beberapa zombi yang kepalanya sudah terlepas dari tubuhnya.

Maggie menukikkan alisnya, lalu membuka laptop yang ia letakkan di sampingnya. Ia kembali meretas situs yang menyimpan data rahasia beberapa tentara termasuk Archibald. Ia tidak bisa mengunduh informasi tersebut karena flashdisk milik Carlos tidak kompatibel dengan perangkat lunak di laptopnya, hanya bisa membacanya dalam sekali waktu.

"Aku perlu waktu. Jaringan sedang tidak stabil."pinta gadis itu. Lucien mengangguk paham di kursi depan. Ada sekitar 15 menit mereka diam di mobil menunggu Archibald menyelesaikan urusannya dengan para mayat hidup itu. Walau hanya berdiam di mobil, tetap saja jantung mereka berdetak cepat karena rasa takut yang menjalar. Mereka juga tidak bisa ikut menyerang bersama Archibald karena tidak memiliki senjata.

Asterin mengalihkan ketakutannya dengan membaca sebuah majalah yang dibawanya dari markas angkatan udara, sementara Lucien mencoba untuk tetap memantau pergerakan Archibald, berjaga-jaga jika pria besar di sana memerlukan bantuan.

Atensi Lucien seketika buyar saat matanya menangkap sosok zombi dari kaca spion tengah yang kini berjalan ke arah mobil. Mereka berjalan tidak terlalu lambat dan jumlah mereka tidak lebih dari 10. Lucien mencoba untuk tenang dan mengunci pintu mobil tanpa memberi tahu Asterin dan Maggie.

"Ada apa?"Maggie tersentak saat mendengar pintu mobil terkunci, ia hampir ketiduran karena menunggu proses pemuatan untuk meretas di salah satu situs militer yang dilindungi di laptopnya belum kunjung selesai. Batang berwarna abu-abu itu masih berada di angka 72%, butuh waktu sekitar 10 menit lagi untuk mendapatkan informasi di dalamnya.

"Err, tidak apa-apa."ucap Lucien mencoba santai agar Maggie tidak menyadari apa yang ia lihat sekarang. "Aku lupa mengunci pintu."

Maggie terdiam sebentar, kemudian mengalihkan pandangannya ke layar laptop. Namun tanpa diketahui Lucien, gadis dengan iris berwarna cokelat gelap itu dapat melihat mata Lucien yang beberapa kali melirik ke spion tengah, dan Maggie juga merasa janggal dengan wajah Lucien yang tiba-tiba pucat. Karena merasa risi dan curiga, Maggie pun berbalik untuk melihat ke belakang. Lucien terkejut karena Maggie tanpa ia sadari sudah menyadari ada apa di belakang mereka.

"Tch sial, mereka menghindari Archibald."decaknya kesal dengan ekspresi wajah menahan amarah. "Kenapa kau diam saja Len?!"seru Maggie membuat Asterin terperanjat dan hilang konsentrasi untuk tetap rileks dengan bacaannya.

The Meliorism: Land of Survivor [END]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora