Part 23 - The Man Behind the Conflict

95 25 0
                                    

Perjalanan kembali berlanjut. Ford Raptor milik Savan serta SUV milik Lucien melaju dengan kecepatan konstan di tengah gurun pasir yang sepi dan kering. Di kanan dan kiri mereka hanya terdapat tumbuhan-tumbuhan gurun seperti kaktus dan tumbleweed yang menggelinding mengikuti arah angin. Karena sedang berada di musim panas, maka matahari akan tenggelam sekitar pukul 9 malam.

Selagi dalam perjalanan, Maggie berusaha untuk tidak merasa bosan. Gadis itu sesekali menguap lebar di kursi belakang sembari berbaring. Asterin duduk di kursi depan bersama dengan Lucien yang menyetir. Keduanya berbincang mengenai hal yang Maggie tidak tertarik, sehingga ia memilih untuk membaca buku-buku yang ia bawa dari apartemennya.

"Lucu, aku baru saja menonton serial zombi favoritku beberapa hari yang lalu dan ternyata malah menjadi kenyataan."ucapnya sembari membolak-balik lembaran buku bacaan bertema pertahanan diri. "Kira-kira apalagi setelah ini?"sambungnya dengan nada malas.

"Entah, tapi sepertinya lebih buruk lagi."sahut Lucien. "Lihat saja sekarang, sambungan komunikasi tidak dapat diakses, begitu juga dengan internet, listrik padam, dan bahan makanan yang mulai sulit didapat."

Asterin menoleh saat mendengar intonasi suara Lucien yang berbeda. Perasaannya ikut berantakan karena mereka harus bertahan hidup di situasi yang berisiko tinggi kematian. Beruntung mereka masih dapat bertahan walau harus mengorbankan stamina dan mental mereka. Jika mereka tidak dapat menyinkronkan diri, maka sudah pasti mereka akan mati lebih awal tepat saat invasi dimulai.

"Ngomong-ngomong, aku penasaran dengan berkas palsu yang didapat Archie."celetuk Lucien. "Aneh, aku baru saja masuk untuk magang dan tiba-tiba namaku ditulis di berkas itu. Asterin, menurutmu bagaimana?"Lucien menoleh sebentar ke arah Asterin.

Gadis itu mengangkat kepalanya yang sedikit tertunduk dan wajahnya tertutupi helaian rambutnya. Gadis itu berpikir sejenak, merangkai kalimat untuk menjawab pertanyaan spontan dari Lucien.

"Sudah pasti ada seseorang, atau mungkin sekelompok orang, yang merencanakan berkas tersebut jauh-jauh hari. Pikirkan saja, kau baru memasuki masa magang di minggu kedua dan berkas tersebut tiba-tiba saja sudah ada di ruang laporan, yang mana berarti berkas tersebut telah menjadi arsip, benar bukan?"jawab Asterin dengan sepengetahuan dirinya.

"Itu benar, proyek ini pasti sudah jauh-jauh hari direncanakan oleh sekelompok orang, dan kemungkinan besar mereka pekerja di laboratorium WHO."celetuk Maggie dari kursi belakang. "Namun ini masih dugaan saja, kita sendiri juga kekurangan informasi, lebih baik kita diskusikan nanti dengan Archie."

Perjalanan kembali berlanjut dengan suara deru mesin dan roda yang bergesekan dengan jalanan aspal. Debu-debu serta pasir beterbangan di sekeliling mereka, disertai dengan embusan angin yang lumayan kencang. Karena berada di kawasan gurun yang sepi, maka mereka dapat berkendara dengan kecepatan di atas 100 km.

Hari sudah mulai gelap dan yang menjadi penerang jalan hanyalah lampu dari kedua mobil mereka. Masih kurang puluhan mil lagi hingga mereka tiba di Midland. Sebenarnya saat ini masih belum ada tujuan pasti mereka harus mengarah ke mana. Kembali ke Tucson hanya akan memperlambat pergerakan mereka dalam mengungkap kejadian ini, dan juga tidak mungkin kembali ke Albuquerque, maka demi keselamatan mereka sendiri, mereka menyepakati untuk pergi ke Texas tepatnya Midland dan mencari tahu informasi-informasi dari siapa pun yang mereka temui.

Pukul 10 malam, mereka berhenti di sebuah tempat peristirahatan yang masih memiliki daya listrik walaupun lampu-lampunya terkadang kedap-kedip dan terlihat redup. Ford Raptor milik Savan dan SUV milik Lucien berhenti di lahan parkirnya yang tidak terlalu jauh dari tempat duduk rest area. Sebelumnya, Archie turun lebih dulu sembari mengarahkan senjatanya ke depan, jaga-jaga siapa tahu ada zombi atau orang jahat yang mau menyerang. Setelah dipastikan aman, Archie memberi kode kepada yang lainnya untuk segera turun dengan membawa masing-masing satu senjata utama.

The Meliorism: Land of Survivor [END]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ