Part 19 - No Time to Die

94 22 0
                                    

Suara dengung alarm darurat terdengar hingga penjuru kamp pengungsian. Suara tersebut berasal dari salah seorang prajurit yang telah diberi perintah untuk menyalakannya. Saat ini, keadaan di kamp bisa dikatakan sangat kacau. Warga kamp mulai panik dan saling menyikut untuk segera keluar dari markas. Beberapa ada yang hingga jatuh dan terinjak-injak, bahkan ada yang pingsan karena tidak dapat berdiri akibat terinjak. Dengan total lebih dari 1000 penghuni kamp, prajurit tidak dapat menangani kekacauan dengan cepat.

Archie berlari melewati kerumunan prajurit yang menghalanginya. Karena tubuhnya yang tinggi dan besar di antara rekan militernya, ia dapat dengan mudah menyingkirkan mereka di depannya. Langkahnya terus membawanya hingga sebuah tenda di mana seharusnya ia bermalam di situ. Archie pun menyingkap tirai tenda dan tidak menemukan Lucien. Seluruh barang-barang Lucien juga tidak tersentuh, seakan Lucien tidak berniat mengepak pakaiannya untuk segera melarikan diri dari kamp.

Archie kemudian beralih ke tenda satunya tidak jauh dari situ. Ia menyingkap tirai tenda dan sama saja, tenda tersebut kosong dan tidak berpenghuni. Barang-barang milik Maggie dan Asterin juga masih tertata rapi di dekat tempat tidur mereka. Pria itu lalu berdecak. Jantungnya berdegup cepat karena tidak menemukan ketiga temannya itu. Keadaan di luar begitu kacau dan ia tidak bisa menemukan ketiganya dengan cepat. Archie sendiri mulai curiga, biasanya ketiga temannya itu pasti akan menemuinya di tenda setelah keributan yang terjadi, namun kali ini tidak satu pun dari mereka yang menunjukkan batang hidungnya.

Pria itu memutuskan untuk keluar dari tenda. Di luar pagar pembatas markas darurat, warga pengungsian masih panik dan berusaha ditenangkan oleh beberapa prajurit. Sebagian warga pengungsian menuntut agar mereka masuk ke Tucson karena ingin tempat yang lebih aman, namun tidak dihiraukan oleh para tentara yang berjaga di depan portal gerbang Tucson. Kericuhan pun terjadi dan mereka memaksa agar mereka dapat tinggal di dalam kota untuk beberapa waktu.

Archie tidak bisa kembali ke tenda di mana Marcus masih dikurung, karena di sana ada zombi Kolonel Jeremy dan ia tidak mau melihatnya. Namun ego Archie ternyata lebih besar dari hatinya, ia pun berlari kecil menuju tenda tempat Marcus berada. Saat langkah kakinya hampir mendekati pintu masuk, keahlian ekolokasinya tiba-tiba menangkap suara yang bahkan tidak semua orang dapat mendengarnya. Tidak hanya itu, ia bahkan merasakan kakinya seakan menangkap sensor dari sebuah getaran.

Archie memastikan bahwa ia tidak salah menyimpulkan semuanya. Ia pun berkonsentrasi kembali agar mengetahui dari mana asal suara serta getaran yang ia rasakan.

Alisnya bertaut saat ia mendapat dari mana sumber suara serta getaran tersebut. Kedua matanya seketika membulat dan ia langsung membawa langkahnya menjauh dari tenda di dekatnya. Perasaannya begitu campur aduk karena ia mengetahui suara yang ia dengar tersebut adalah suara benda semacam besi baja yang jatuh dan getaran yang ia rasakan adalah seperti seonggok tubuh yang dibanting ke tanah.

Kemampuan ekolokasinya membawanya lumayan jauh dari kamp, tepatnya di sebuah tenda berwarna hijau serupa dengan tenda militer. Tenda tersebut tidak terlalu kecil dan besar. Archie tidak tahu kalau ada prajurit yang mendirikan tenda di luar kawasan markas darurat.

Saat berjarak kurang dari lima meter, ia mendengar seperti suara pekikan seorang perempuan yang ditahan. Tidak hanya satu, ada dua pekikan perempuan yang ditahan, lalu satu erangan seorang pria yang juga tertahan. Archie spontan berlari ke pintu masuk tenda dan ia begitu terkejut mendapati Maggie dan Asterin yang mulutnya telah diikat kain, diikuti dengan kaki dan tangan mereka yang diikat, terbaring di atas tanah sembari memberontak, begitu juga dengan Lucien yang kini duduk dalam keadaan terikat di pojok tenda.

Satu hal yang membuat hati Archie panas dan marah adalah, ia tepat waktu datang sebelum kedua perempuan itu diperkosa oleh dua orang pria yang wajahnya ditutupi kain, sehingga menyisakan matanya saja yang terlihat. Kedatangannya yang dadakan bahkan membuat beberapa pria bersenjata di dalam tenda itu tidak sempat bergerak, karena saat itu juga Archie langsung menghampiri kedua pria yang akan memerkosa Maggie dan Asterin.

The Meliorism: Land of Survivor [END]Where stories live. Discover now