Part 34 - Archibald Winter

66 21 3
                                    

Archibald Moran Winter, sosok kapten tentara yang kerap dinilai mengerikan oleh prajurit berpangkat di bawahnya maupun di atasnya. Sifatnya yang tegas itu membuat orang-orang di kemiliteran menyeganinya, apalagi setelah ia baru saja mendapatkan medali atas dedikasinya dalam melawan pimpinan dari organisasi teroris paling ditakuti.

Nahas, pria bertubuh besar itu harus meregang nyawa setelah tubuhnya tertembak puluhan peluru saat dirinya dalam masa mutasi menuju zombi. Bisa dikatakan imun Archie begitu kuat sehingga saat ia diserang oleh Marcus, virus tersebut tidak bisa mengambil alih tubuhnya, sehingga ia pun menjadi hybrid, bisa bermutasi menjadi zombi lalu kembali ke bentuk manusia.

Satu minggu setelah kematian Archie, entah apa yang terjadi, pria itu saat ini tengah duduk di atas kuburannya sendiri dengan keadaan tubuh yang terlihat tidak membusuk.

"A-aku hidup kembali?"ucapnya tidak percaya. Ia memperhatikan kedua tangannya, lalu kakinya, bersih dari luka-luka. Ia terdiam selama 10 menit, merasakan hal aneh yang ada pada dirinya. Ia pun teringat bahwa sebenarnya ia adalah makhluk mutasi, sehingga ia menarik kesimpulan bahwa ia dapat hidup kembali berkat virus zombi yang ada pada dirinya.

"Ini bahkan lebih mengerikan daripada mutasi Marcus."katanya lalu segera beranjak dari liang lahatnya. Ia sedikit tercengang saat mendapati beberapa benda di sekitar kayu salib serta beberapa puntung rokok yang sudah terkena panas dan air hujan. Ia mengusap pelan kayu salib yang tadinya menjadi pertanda bahwa ia pernah mati. Ia menghitung jumlah puntung rokok yang tergeletak di situ, terdapat tujuh puntung rokok dan dipastikan teman-teman satu timnya pasti memberi penghormatan dengan cara merokok di depan pusaranya.

Ia meraih satu puntung rokok terdekat. Rokok tersebut tidak diisap sampai habis, dan menjadi satu-satunya yang terlihat lumayan utuh. Archie menyunggingkan senyum tipis, ia tahu siapa pemilik puntung rokok itu, yaitu seorang gadis yang menggunakan belati kesayangannya.

Di sekelilingnya tidak ada apa-apa selain lahan kosong serta sebuah gudang tua yang ia ingat sebagai medan pertarungan sengit dengan Mike Maven dan anak buahnya. Saat ia beranjak dari situ, matanya menangkap sesuatu yang ditanam di dekat kayu salib. Ia pun menggalinya dan hatinya tersentak saat melihat bilah belati miliknya yang sudah patah.

Ini pasti ulah Maggie, batinnya lalu berdecak. Ia segera mengambil belati yang patah itu lalu dikantonginya. Selama seminggu di dalam kubur, baju-baju yang ia kenakan masih sangat bagus walau ada beberapa yang telah robek.

Ia lalu memandang sekelilingnya, memikirkan cara apa yang harus ia lakukan, karena tidak mungkin jika ia harus bertemu mereka sambil menyapa riang.

Archie berjalan mendekati gudang di depan sana dan menemukan satu buah sepeda motor yang tampaknya ditinggal oleh sang pemiliknya. Motor itu bahkan sudah berdebu dan berpasir. Ia pun segera menyalakan mesinnya, lalu melesat begitu saja dengan tujuan ke pusat kota yang masih terdapat para zombi.

Setibanya di pusat kota, beberapa zombi terlihat menyadari keberadaannya lalu berusaha mengejarnya, namun Archie dengan gerakannya yang gesit dapat menghindari mereka dengan mudah. Ia menuju ke sebuah toko perlengkapan tentara serta perlengkapan senjata untuk perjalanan jauhnya. Ia mengganti pakaian tentara lamanya dengan pakaian berbeda. Sebuah turtle neck lengan panjang, celana panjang hitam, sebuah jubah panjang sepaha, sarung tangan tactical, sepatu boots tentara, serta rompi anti peluru dan ransel kecil di pinggangnya. Tidak lupa satu hal lagi, yaitu sebuah holster di pinggang serta pahanya. Ia juga mencukur rambutnya yang mulai sedikit panjang, dan kali ini ia tampak berbeda dari Archie biasanya.

Setelah mengisi peluru di toko senjata, ia mendapati beberapa zombi akan menyerangnya dari luar. Ia tidak ingin membuang-buang peluru, sehingga ia menggunakan belati miliknya untuk bertarung. Aksi bertarungnya tidak berkurang sama sekali walau ia pernah mati dalam seminggu. Bagi Archie sendiri, hal itu membuatnya sangat bingung tentang bagaimana bisa ia kembali bangkit dengan wujud yang sama.

The Meliorism: Land of Survivor [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang