Part 37 - Archie vs Stealth Walker

78 21 1
                                    

Archie sudah memasuki kawasan negara bagian Arkansas, salah satu tempat di mana ia harus sesegera mungkin bertemu dengan timnya. Sepanjang perjalanan, ia menduga-duga bahwa yang menulis pesan itu adalah Hope, karena hanya ia satu-satunya yang memiliki keturunan Jepang.

Jalanan di pagi itu terlihat sangat cerah. Di bagian kanan dan kiri jalan terdapat pepohonan rindang dengan rerumputan yang hijau. Karena Arkansas bukan daerah pegurunan, maka pemandangan satu ini menyegarkan mata Archie walau ia hanya tidur selama dua jam.

Di kursi penumpang belakang, Justin McTavis, si Pria Bertopeng yang sebelumnya ingin membunuh Oliver dan teman-temannya serta dirinya, kini hanya tinggal sebatang kara tanpa rekan-rekannya dan dalam kondisi tubuh terikat erat, sehingga ia sama sekali tidak bisa menggerakkan tangan dan kakinya.

Sepanjang perjalanan, mulut Justin tidak berhenti mengoceh hal-hal lain. Archie ingin saja membuangnya di pinggir jalan saat ini, namun ia masih memerlukan pria itu jika suatu saat ia harus meletakkan umpan saat terjadi penyerangan oleh para zombi.

"Aku mau buang air."ucapnya lagi setelah mengoceh panjang.

"Tidak ada pom bensin di sini."jawab Archie cuek.

Justin berdecak pelan, namun sorot mata Archie yang terpantul dari spion tengah membuatnya terdiam.

"Kalau kau tidak berhenti, aku akan buang air di sini."ancam Justin.

"Kalau begitu kau akan kulepas ke hutan di dalam sana agar kau langsung dimakan zombi. Itu yang kau mau?"Archie balas mengancam.

"Oh ayolah, berperikemanusiaan sedikit saja, kau ini manusia atau bukan?"rengek Justin.

"Manusia, tapi maaf aku berjiwa iblis."jawab Archie seraya meminum kopi kalengannya.

Dari kejauhan, Archie dapat melihat kepulan asap besar berwarna abu-abu. Ia pun memeriksa petanya dan menerka itu adalah sebuah asap dari stasiun pengisian bahan bakar. Ia pun tancap gas dengan kecepatan penuh, dan hampir membuat Justin terjungkang ke bagian depan.

"Pelan-pelan hei!"serunya kini dengan kepala berada di depan kursi, terjungkal.

"Kau bilang kau sudah tidak tahan ingin buang air?!"balas Archie tidak kalah keras. "Kalau kau bukan kakak dari Andrew, aku sudah mencincangmu sejak awal."lanjut Archie dengan kesal.

Justin tertawa menyahutinya. Benar-benar di luar dugaan bahwa Archie bertemu dengan sang kakak dari Andrew, anak buahnya sendiri.

"Adikku itu pasti banyak membuat onar di hidupmu."kata Justin tertawa kecil.

"Sama seperti kau yang akan aku buang di kerumunan zombi, sama-sama meresahkan saja, tidak kakaknya, tidak adiknya."Archie tampak seperti berbicara dengan Ricky, membuatnya kesal karena mulutnya yang tidak bisa dikontrol.

"Ayolah, adik kecilku akan menangis seperti bayi jika kakaknya tewas."kata Justin pelan.

"Ia tidak pernah membicarakan tentangmu sama sekali selama ia di dalam timku. Apa kau berbohong?"tanya Archie penuh curiga.

"Mana aku tahu, itu hak dia ingin menceritakan keluarganya atau tidak."

"Kau seperti sampah, Justin."ucapan Archie jelas membuat bulu kuduk Justin berdiri.

Mereka pun tiba di mana sumber kepulan asap itu berasal. Benar dugaan Archie, asap kelabu itu berasal dari sebuah restoran yang ada di pom bensin. Archie lega karena asap itu bukan dari tangki bahan bakarnya.

"Turun."kata Archie.

"Maksudmu?"Justin berbalik tanya.

"Aku bilang turun."

The Meliorism: Land of Survivor [END]Where stories live. Discover now