Part 28 - Assault

93 21 1
                                    

Keduanya kini saling berhadapan dengan jarak tidak lebih dari satu meter. Maggie dengan tatapan tajamnya membidik wanita misterius itu dengan pistolnya yang tinggal ia tarik pelatuknya, sementara lawannya itu tengah membidik Maggie dengan anak panah yang tengah ia tarik.

"Drop your bow."ucap Maggie dengan intonasi berat. Si wanita misterius hanya diam tanpa berucap apa-apa. Karena tidak mendapat respon positif darinya, Maggie pun mulai berjalan ke arah samping dengan perlahan, diikuti dengan wanita itu ke arah sebaliknya.

"You hurt my friend, drop yours, now!"seru Maggie hingga seisi ruang bawah tanah seakan bergetar, bahkan wanita di depannya pun terlihat terkejut mendengar suara Maggie yang begitu keras.

"Ka-Kapten, kau baik-baik saja?"tanya Andrew dan Ricky yang membantu Archie untuk bangun. Ini pertama kalinya mereka melihat ada seorang wanita yang dapat menjatuhkan Archie hanya dalam sekali banting.

"Ugh, sial.."gumam Archie memegang pergelangan tangannya. Ia pun mencoba untuk berdiri dibantu kedua anak buahnya.

Archie seketika tercengang melihat Maggie dan wanita yang membantingnya itu saling mengarahkan senjata masing-masing. Niat hati bukan ingin mencari keributan, namun karena melihat Archie yang tiba-tiba dibanting begitu saja, membuat Maggie geram dan bisa kapan saja menarik pelatuk pistolnya.

"Hei, hentikan kalian berdua!"seru Archie langsung bangkit berdiri. Wanita misterius itu langsung mengarahkan panahnya ke arah Archie dan ia berjalan mundur secara perlahan. Ia terlihat mengeraskan rahangnya sembari menahan rasa takut yang terlihat di wajahnya.

"Minggir Archie."ucap Maggie dengan suara berat. Archie yang mendengarnya langsung tertegun dan salivanya tertahan di kerongkongannya.

"Kau mencoba menantangku atau bagaimana?!"Archie kemudian ikut geram karena Maggie menyuruhnya untuk minggir. Karena terlalu serius dengan suasana, Maggie spontan menembak lantai di dekat kaki Archie hingga berlubang. Pria itu lantas terkejut karena Maggie melakukan hal yang tidak ia kira.

Merasakan adanya celah, wanita misterius itu lalu melepas tarikan anak panahnya. Untungnya Maggie dengan gesit dapat menghindar dan anak panah itu tertancap di dinding belakangnya, mengenai sebuah figura foto berukuran besar.

"So you choose to fight."Maggie merasa tertantang karena lawannya satu ini ternyata nekat untuk membunuhnya. Gadis itu lalu melemparkan pistolnya jauh-jauh dan memasang kuda-kuda, menantang untuk bertarung dengan tangan kosong. Wanita di depannya memahami maksud Maggie dan ia juga melemparkan busur dan panahnya dan memasang kuda-kudanya.

Archie yang melihat keduanya lantas mengamati dengan teliti bahwa kedua perempuan ini memasang kuda-kuda dengan baik, dan ia berpikir keduanya pernah menggeluti olahraga bela diri.

Dalam sekejap keduanya langsung maju dan saling melayangkan pukulan serta tendangan mereka. Menariknya lagi, keduanya bahkan sama-sama masih berdiri dan menguatkan kaki mereka jika ada serangan.

"Ayolah, hentikan itu!"seru Archie lalu berjalan maju, berniat untuk melerainya, namun nahas Archie malah masuk ke dalam pertarungan sengit itu dan ia menerima pukulan bertubi-tubi dari kedua perempuan itu. Sakitnya lagi, tendangan dari wanita misterius itu mengenai kemaluannya, sementara wajahnya menerima bogem dari Maggie yang wajahnya terlihat sangat marah.

"ARGHHHH!! Fuck dude!!"teriak Archie merasa ngilu di bagian bawahnya serta merasa perih di wajahnya.

"Kapten!"seru Andrew dan Ricky bersamaan sembari menahan tawa yang hampir pecah. Lucien yang melihat kejadian barusan sembari duduk di undakan tangga hanya bisa berdeham sembari memalingkan wajahnya sembari menahan nyeri di tubuhnya. Savan ternganga tanpa berkedip dan Asterin tertawa lebar melihat pemandangan memilukan itu.

The Meliorism: Land of Survivor [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang