#55 [ Back Story ]

427 68 12
                                    

"Apa yang barusan dia katakan?"

Bassan tidak begitu mendengar perkataan Randall, tetapi Oshun mendengar setiap kata yang Randall katakan dengan sangat jelas... 'Bunuhlah semua orang yang ada di dungeon ini.'

Naga itu kemudian langsung terbang tinggi ke atas langit dan mengeluarkan bola apinya ke semua arah.

"Woi Oshun! Apa yang Randall katakan?"

"Dia ingin membunuh kita semua..."

"....Hah!?"

Tidak lama kemudian suara teriakan dari orang-orang mulai terdengar. Mereka semua terkena serangan api dari Samael, api milik Samael ini merupakan api yang berbeda dari api biasanya. Api ini tidak bisa dipadamkan dengan air apapun dan api ini hanya bisa dipadamkan dengan cara membunuh atau menyegel naga itu kembali ke tempat awalnya.

Melihat teman-temannya terbakar di depannya, Bassan sudah tidak bisa lagi menahan amarahnya. Dia kemudian langsung pergi berlari ke arah Randall sambil membawa pedang esnya.

"Bajingan sialan itu.. Apa yang dia lakukan?!"

"Tahan Bassan.., dia sedang berjalan menuju ke arah kita."

Kata-kata Oshun tadi benar, Randall yang tadinya hanya diam sekarang sedang berjalan menuju ke arah mereka, di saat Oshun dan Bassan sudah bersiap untuk bertarung, Randall tetap saja terlihat santai dan dia bahkan tersenyum kepada mereka.

"Jadi bagaimana? Apakah kalian suka dengan hadiah 'surprise' yang aku siapkan?"

Mendengar itu Bassan langsung menaruh pedangnya di samping leher Randall.

"Hadiah? hadiah apa ini sialan?! Dasar kamu bajingan..  Apa yang kamu lakukan!"

Oshun yang biasanya melerai pertengkaran mereka, akhirnya memihak pada bagian Bassan. Karena tindakan Randall ini sudah melewati batas.

"Randall.. Mengapa kamu melakukan ini?"

"Hmmmm mengapa yaa...?? Aku hanya merasa sedikit bosan."

'Bosan..?'

Tes.

Tes.

Darah perlahan-lahan mulai menetes dari leher Randall. Bassan sudah tidak bisa menahan amarahnya dan menyeyet pedangnya ke leher Randall secara perlahan.

"Siapa kamu?"

Sejak awal Bassan sudah tahu bahwa orang ini bukanlah Randall yang dia kenal, orang ini memiliki sifat yang sangat berbeda darinya sejak beberapa hari yang lalu, Jadi dia berani untuk memotong lehernya kapanpun.

"Aku? Aku adalah sahabatmu. Randall Kartis."

Bassan menggertakan giginya dan menggeser pedangnya lebih dalam.

"Aku sedang tidak bermain-main, Sekarang dimana Randall?"

Randall tetap memiliki senyum di wajahnya meskipun dia tahu kalau kepalanya bisa terpenggal kapanpun, tetapi dia malah memegang pedang Bassan yang ada di lehernya dan menggesernya lebih dalam.

Sret*

Dengan cepat Bassan langsung menarik pedangnya agar Randall tidak bisa memenggal kepalanya sendiri.

"A-apa kau gila!?"

Melihat reaksi Bassan, Randall pun langsung tertawa terbahak-bahak.

"Hahahahahahh... Perutku sakit sekali.., jadi kalian mau membunuhku atau tidak sih?"

Bassan yakin bahwa dia bisa memenggal kepala orang menjengkelkan yang ada di depannya saat ini dengan mudah..... Dia tahu bahwa ini akan menjadi mudah, Tetapi.. mengapa? Mengapa tangannya tidak bisa bergerak saat ini?

Living In Another World As The Useless PrinceWhere stories live. Discover now