#37[Cursed]

707 110 7
                                    

Setelah waktu berlalu Randall tidak melihat perubahan pada tubuh orang itu, tetapi dia tidak menyerah begitu saja dan tetap memasukkan mana ke kekuatannya.

"Sialan.. Aku tidak bisa menahan ini lebih lama lagi."

Badan Randall rasanya sudah ingin langsung jatuh begitu saja tetapi dia tidak akan membiarkan orang yang menolongnya mati begitu saja. Sambil menunggu pertolongan datang dia menahan kutukan di tubuh orang itu menyebar.

"A-apakah ada yang bisa aku lakukan untuk membantu??" Tanya Gadis itu.

"Tolong panggilkan orang siapapun itu."

"Baiklah!"

Gadis tersebut pun langsung lari mencari bantuan kepada orang lain dan ketika ia berdiri, Ia melihat ada banyak sekali orang yang sedang menaiki kuda menuju ke arahnya.

"To-tolong!" Teriak gadis tersebut.

"Jangan takut kami bukanlah seorang penjahat." Kata teman Louis.

Ternyata orang yang datang itu adalah Louis dan teman serikatnya yang sedang mencari Randall.

"Ah.. Tuan kumohon tolong kami kakakku sedang dalam keadaan kritis." Kata gadis itu sambil menunjukkan arahnya.

Meskipun mereka sedang dalam pencarian Randall, hati mereka tetap tidak bisa mengabaikan orang yang sedang mengalami keadaan kritis.

'Hey Louis aku tidak merasakan ilusi yang tadi lagi dan aku bisa merasakan aura Randall di sekitar sini sekarang.' Bisik Natan ke Louis.

Tanpa pikir panjang Louis pun langsung menaiki kudanya dengan kecepatan penuh sambil berkata.
"Pimpin jalannya."

"Haha huft.. Baiklah."

***
Di hutan tempat Randall tadi.

"Ugh aku tidak bisa menahannya lagi badanku benar-benar mati rasa." Kata Randall sambil mengarahkan tangannya ke orang itu.

Orang itu tidak menunjukkan kondisi sadar jadi Randall tetap fokus mengeluarkan kekuatannya. Tetapi dia merasa tidak kuat untuk menahannya lagi jadi dia berpikir keras solusi apa yang bisa dilakukannya.

"Tunggu.. Mungkin jika aku melakukan ini aku bisa menyelamatkannya dari keadaan kritis ini."

Randall tahu bahwa ini perlakuan yang bodoh tetapi dia tetap akan melakukannya karena jika tidak dia akan kehilangan orang ini sebelum membalas kebaikannya.

"Baiklah akan aku coba saja."

Tanpa pikir lagi Randall langsung memegang tangan orang itu dan menyerap semua mananya.

'Ha! Sudah kuduga kutukan itu menempel di mananya.' Kata Randall dalam hati.

Tidak lama kemudian luka di tubuh orang itu pun langsung hilang.

"Akhirnyaaa berhasil juga."

Menghentikan kekuatan yang dikeluarkannya, Randall mengira bahwa dia akan jatuh pingsan lagi. Tetapi
tidak dan dia langsung bingung karena biasanya kekuatan ini memakan semua mananya.

"Randall!"

Karena panggilannya sangat keras Randall pun langsung menoleh dan melihat kakaknya Louis sedang menumpangi kudanya dengan kecepatan tinggi.

"Kaka-"

*Keugh*

Saat Randall berbahagia akhirnya bisa melihat kakaknya lagi, mulutnya mengeluarkan darah yang sangat banyak dan mata Randall pun memerah.

"RANDALL!" Teriak Louis dengan histeris.

'Ah jadi ini yang terjadi ke tubuhku..' Kata Randall dengan pelan sambil menutup matanya.

***

"Bagaimana Chayenne, apakah dia akan baik-baik saja?" Tanya Louis dengan wajah khawatir.

"Aku tidak yakin.. Mananya benar-benar terkuras habis melebihi apa yang dia punya. Aku juga memeriksa bahwa ternyata dia memiliki sebuah penyakit yang menyedot mananya perlahan tapi pasti."

Mendengar itu pun Louis langsung menutupi mulutnya dengan tangannya.

"Tetapi aku akan berusaha melakukan yang terbaik Pangeran Louis."

"Terimakasih Chayenne.."

*creak*

Louis pun keluar dari ruangan operasi itu dengan rasa bersalah yang sangat besar.

"Louis apakah Randall akan baik ba-"

Sebelum Brian menyelesaikan perkataannya Louis langsung mendobrak lantainya dengan tangannya.

"SIALAN AKU SEHARUSNYA BISA MENJADI KAKAK YANG MELINDUNGI SELURUH KELUARGAKU."

Ini adalah pertama kalinya Brian melihat Louis seperti ini jadi dia hanya menutup mulutnya.

"Jadi pelakunya benar Gavin ya." Kata Alina kakak Randall ke 3.

"Kurasa benar karena saat aku cari di kastil ini aku tidak menemukannya sama sekali." Jawab Brian.

"Tenanglah aku akan menemukannya malam ini juga dan kita akan menginterogasinya."

Mendengar perkataan Alina Brian pun langsung merinding sedikit. Melihat pemandangan keluarga Kartis yang saat ini sedang kacau orang yang menggunakan jubah hitam itu datang ke mereka dan berkata.

"Maaf ini semua salahku."

To Be Continued









Living In Another World As The Useless PrinceWhere stories live. Discover now