#49 [ Written ]

461 79 6
                                    

Hari pun berganti, hari ini Randall harus mengikuti ujian seleksinya agar dia bisa masuk ke dalam akademi itu.

Tiba-tiba Claron masuk ke dalam ruangan Randall untuk membangunkannya.

"Bangun Randall, hari ini anda harus bersiap-siap untuk pulang ke kerajaan Kartis."

Kata Claron sambil membuka tirai ruangan Randall. Sedangkan Randall masih terlalu lelah untuk bangun dari kasurnya, jadi dia hanya duduk sejenak.

'Tunggu-tunggu.. Apa kata Claron tadi?'

Randall masih belum sepenuhnya sadar jadi dia kurang mendengar kata-kata Claron tadi.

"Claron.. Apa yang tadi kamu bilang?"

"Hm? Pulang ke kerajaan Kartis?"

'Tunggu-tunggu ini tidak baik! Aku harus mengikuti seleksinya terlebih dahulu!'

Pikiran Randall langsung menjadi kacau, karena hal ini sangatlah tiba-tiba jadi dia belum merencanakannya.

"Claron aku baru ingat ada sesuatu yang harus aku lakukan, apakah kita bisa menunda tanggal pulangnya?"

"Aku bisa menundanya untuk beberapa hari tapi.. Ada apa Randall?? Bukankah anda ingin pulang?"

"Hah?"

"Anda bilang bahwa anda mau pulang saat kita datang ke akademi ini waktu itu, jadi setelah seleksimu selesai kita akan langsung kembali ke kerajaan Kartis."

Setelah mendengar perkataan Claron, Randall pun langsung tahu apa yang dimaksud oleh Claron.

Dia tahu bahwa "Randall" Yang ingin pulang adalah "Randall" Sebelum dia datang ke sini, jadi dia langsung memikirkan sebuah alasan agar tidak pulang terlebih dahulu.

"Oh.. Aku hanya merasa bahwa akademi ini cocok untukku jadi aku ingin mencoba mengikuti seleksi lainnya.."

Kata-kata tersebut membuat Claron sedikit kaget, karena sebelumnya Randall selalu membenci tempat-tempat yang ramai, dan sekarang? Dia malah mau mencoba masuk lagi untuk masuk ke dalam akademi itu.

"Seleksi lainnya...?"

"Benar, aku dengar ada sebuah seleksi tertulis dan praktik yang akan diadakan hari ini."

"Ohh jadi.. Anda ingin mendaftar seleksi itu?"

Claron sedikit curiga dengan tingkah laku Randall saat ini, meskipun Randall mencoba untuk merubah dirinya, tidak mungkin tingkah lakunya bisa berubah dalam kurun waktu yang secepat ini. Tetapi karena dia adalah butler yang baik, dia hanya akan mendengarkan kata-kata Randall.

"Tentu saja oh dan bisakah kamu daftarkan aku? Aku takut bila formulir daftarnya habis."

"Baiklah Randall.., akan saya daftarkan sekarang. Oh dan kereta kuda anda juga akan saya siapkan di bawah. Kalau begitu saya pamit dulu."

"Baiklah Terimakasih lagi Claron."

Setelah itu Claron langsung keluar dari ruangan Randall untuk mendaftarkan Randall ke ujian seleksi itu.

"Huft.. Hampir saja aku pulang ke Kerajaan Kartis."

Berbicara tentang Kartis, Randall jadi ingin tahu apa yang terjadi di dalam keluarganya 7 tahun ini. Apakah Louis masih menjadi anggota salah satu serikat terbesar? Apakah Brian sudah menjadi orang dewasa?

Pertanyaan mulai timbul satu per satu di pikiran Randall, tetapi Randall tetap harus fokus pada satu hal hari ini yaitu seleksi masuk akademi ini.

Jika dia sudah masuk ke akademi itu, dia tinggal mengikuti tokoh-tokoh yang ada di buku itu dan berharap bisa menghentikan kematian mereka. Karena hanya dengan cara itu... Dia bisa menyelamatkan dunia ini.

Living In Another World As The Useless PrinceWhere stories live. Discover now