#4 [ The Real One #1 ]

4.2K 484 2
                                    

Perpustakaan yang ada di akademi Asyndelim merupakan sebuah perpustakaan yang sangatlah besar, tempat ini merupakan perpustakaan terbesar dari seluruh kerajaan yang ada di dunia ini.

"Apakah ini benar-benar sebuah perpustakaan..?" Tanya Randall sambil melihat ruangan yang sangat besar tepat di depannya.

"Perpustakaan ini adalah hasil dari perdamaian 5 kerajaan yang ada di sekitar kita, semua biaya ditanggung oleh mereka, jadi tidak heran lagi kalau perpustakaan ini sangatlah besar." Kata Bassan.

"Hmm..." Di saat mereka sedang berjalan, perpustakaan itu sangatlah hening, jadi Randall berusaha untuk melelehkan suasananya,

"Kamu nampaknya sudah hafal dengan jalannya? Apakah kamu sering mengunjungi perpustakaan ini?"

Mendengar pertanyaan Randall, Bassan langsung tersenyum dan berkata,

"Tentu saja, karena perpustakaan ini sudah seperti rumahku sendiri."

Randall sudah menduga bahwa Bassan sering mengunjungi perpustakaan ini, karena ekspresi wajahnya yang berubah setelah memasuki perpustakaan ini. Menjadi... Lebih Bahagia?

Setelah beberapa menit berjalan, Randall ingat bahwa dia seharusnya mencari tahu tentang dunia ini lebih dalam, jadi dia bertanya kepada Bassan,

"Jadi apakah kamu tahu dimana bagian buku yang berisi tentang sejarah kerajaan-kerajaan ini?"

"Tentu saja, hmm.. Semua buku-buku sejarah seharusnya ada di lantai 2. Lantai 1 berisi buku tentang pahlawan-pahlawan yang sudah gugur sejak dahulu kala."

"Gugur? Sebanyak ini?"

Melihat satu lantai ini digunakan untuk memoria pahlawan yang sudah gugur, Randall menjadi bingung dengan apa yang pernah terjadi di zaman dulu.

"Satu lantai besar ini? Digunakan untuk para pahlawan yang telah gugur?"

"Yeah, tunggu.. Kamu benar-benar tidak tahu dengan apa yang pernah terjadi di masa lalu?"

Mendengar bahwa Randall tidak pernah mengetahui sejarah yang pernah terjadi di masa lalu langsung membuat Bassan menggelengkan kepalanya.

"Kamu tidak tahu apa yang dilakukan oleh kerajaan bagian selatan??"

Tanya Bassan dengan wajah yang tampak merendahkan Randall.

Randall mendorong wajah Bassan yang terlihat seperti sedang menghinanya dan berkata,

"Ya makanya aku bertanya, pintar."

Mendengar itu, Bassan hanya bisa tertawa. Ternyata selama ini, seorang pangeran yang menutup dirinya benar-benar tidak tahu apa-apa tentang dunia luar.

Setelah mengusap air matanya, Bassan membuka mulutnya.

"Haduh.. Perutku sakit sekali.. Jika kamu memang ingin tahu tentang apa yang dilakukan oleh mereka, lihat saja di lantai 2 nanti."

Melihat Bassan yang tertawa seperti itu, rasa malu Randall sudah melebihi batas, dan dia ingin segera pergi dari tempat itu secepat mungkin.

"Jadi apakah kamu mau membantuku atau tidak?"

"Ya ya tentu saja."

Setelah itu mereka langsung berjalan menuju ke lantai 2, tetapi saat mereka mau mencoba pergi ke lantai 2 sebuah tongkat kecil memanjang dan menghalangi jalan menuju ke lantai 2.

"Kartu Identitas siswa terlebih dahulu atau kalian tidak boleh naik."

Tiba-tiba ada seorang penjaga perpustakaan yang berdiri di samping jalan ke lantai 2 itu.

Living In Another World As The Useless PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang