#16 [The Book]

1.7K 262 0
                                    

Mereka berdua mungkin tidak tahu Randall sang pangeran termuda dari keluarga Kartis. Karena seumur hidup mereka, mereka hanya disuruh untuk menambang tetapi Randall tetap mengambil langkah aman agar tidak ada rumor aneh lagi tentangnya. Setelah itu Mereka berbincang-bincang tentang apa yang terjadi selama perbudakan itu, setelah waktu berlalu hujan mulai berhenti.

"Hujannya sudah berhenti aku pergi dulu ya." Kata Randall sambil naik ke kudanya.

"Baiklah Rahel selamat tinggal, hati-hati."

***

Setelah beberapa saat Randall akhirnya sampai di pohon tersebut.

"Huft jauh juga ya."

Saat dia sampai di tempat itu dia melihat sebuah pohon silver di atas bukit.

"Cantiknya..."

*Benar kan itu sangat indah.*

Randall terkejut karena orb tiba-tiba muncul di depannya.

"Jadi kamu sering membaca buku di sini karena pohon silver ini?"

°Hm... Tidak juga aku membaca buku di sini karena tempat ini jarang didatangi oleh orang.°

Setelah itu Randall mulai menaiki bukit itu dengan sekop di tangannya.

"Jadi bagian mana yang harus kugali?"

*Di sini.*

Randall mulai menggali bagian yang ditunjuk orb tersebut.

"Ah."

Sebuah peti coklat muncul saat tanah itu digali. Randall menarik peti tersebut tetapi dia tidak memiliki kekuatan yang cukup.

"Tubuh sialan ini."

*hehe.*

Mendengar tawa kecil orb tersebut Randall langsung memelototi orb tersebut. Setelah beberapa saat dia menggali seluruh tanah yang menyelimuti peti tersebut, sebuah peti besar terlihat.

"Huft...huft..." Randall kehabisan nafas karena dia menggali selama 1 jam.

*Nah cara membukanya kamu tinggal letakan telapak tanganmu di gembok itu.*

"Sebentar aku sangat lelah."

Saat Randall meletakkan telapak tangannya di gembok itu, sebuah lingkaran muncul di pergelangan tangannya dan gembok tersebut terbuka.

Creak...

Saat dibuka dia melihat banyak sekali barang di dalamnya.

"Kenapa banyak sekali benda di dalamnya?"

*Tentu saja ini adalah kumpulan harta karunku.* Kata orb tersebut dengan bangga.

Setelah dia melewati banyak barang, dia melihat sebuah buku dengan kristal berwarna putih.

"Apakah ini bukunya?"

*Benar!*

Randall mengeluarkan buku itu dari peti itu dan meletakkannya di tanah.

"Apa yang harus kulakukan sekarang?" Tanya Randall dengan wajah serius.

*Ah letakkan tanganmu.*

Randall meletakkan tangannya di buku itu.

Kristal yang tadinya berwarna putih mulai berubah warna menjadi hijau.

"Randall?" Rahel yang berada di tubuh Randall melihat sekeliling dan tidak melihat siapapun.

Kemudian dia mencoba menekan kristal itu, tiba-tiba.

Fwoosh..

Angin kencang mulai berhembus.

"Apa-apaan!"

Sebuah asap yang menyerupai Randall muncul di depan Randall.
Randall kaget karena dia tidak tahu siapa itu saat dia mendapatkan pikirannya kembali, dia tahu siapa asap itu.

"Randall kamu berhasil!"

*Meskipun aku hanya menjadi hantu aku tetap bisa menggunakan kekuatanku jika aku mau.*

Buku yang berada di tanah itu melayang di atas udara.

"Woahhh."

Saat buku tersebut terbuka dia melihat sebuah data tentang dirinya sendiri.

"Hm? Kekuatan apa ini."

Saat dia melihat kekuatan yang ada di buku itu dia melihat 4 kekuatan yang masih belum terbuka.

"Apakah itu artinya aku bisa memiliki sebuah jurus baru?!" Tanya Randall sambil mengambil buku itu dan melihatnya lagi.

*Kemungkinan besar begitu.*

"Bagaimana kamu bisa tahu tentang semua ini!?" Tanya Randall dengan takjub.

*Karena aku pemilik buku itu?*

"Ah benar juga, Jadi aku bisa membawa buku ini kemanapun?"

*Ya bisa dibilang begitu.*

Randall mulai tersenyum karena dia tidak hanya membuat Randall yang asli bisa mengeluarkan kekuatannya tetapi dia juga mendapatkan sebuah benda yang penting.

"Jadi aku harus memanggilmu apa?"
Tanya Rahel yang berada di tubuh Randall.

Rahel berpikir bahwa jika dia memanggil Randall dengan nama Randall akan terasa aneh meskipun seharusnya itu yang benar.

*Kamu boleh memanggilku apapun kan aku sudah bukan manusia lagi.*

Setelah beberapa saat Randall berpikir dengan keras nama yang cocok untuk sebuah hantu.

"Ah! Bagaimana dengan Eral?"

*Terserah kamu, nama itu juga tidak buruk.*

Randall tersenyum karena melihat Eral tampak senang dengan nama barunya.

"Hm apa ini?"

Dia melihat sebuah pedang panjang dia dalam peti tersebut.

To Be Continued.

Living In Another World As The Useless PrinceHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin