#45[Meal]

491 81 8
                                    

Randall pun langsung duduk di kasurnya setelah bertemu dengan Bassan dan Oshun.

"Ah sialan aku ingin bertanya kepada mereka tentang dungeon itu."

Dia tidak bertanya kepada mereka karena jika semua hal ini tidak tertulis di buku itu, mungkin ada alur cerita yang terganti, jadi dia tidak ingin mengambil resikonya sebelum dia menemukan buku itu.

Setelah beberapa saat akhirnya dia mendinginkan otaknya untuk berpikir cara mendapatkan buku itu.

"Apakah buku itu masih berada di ruanganku di kerajaan Kartis?"

'Tidak, itu tidak mungkin.. Jika aku pergi ke asrama ini aku seharusnya membawa semua barang milikku.' kata Randall dalam hatinya.

Randall berusaha mengingat dimana pertama kali dia menemukan buku itu, 'apakah itu di perpustakaan Asyndelim? Tidak.. Aku bertemu dengan Eral di sana tapi itu bukan buku ini.. Lalu.. Dimana aku mendapatkan buku ini.'

Setelah berpikir lama akhirnya dia mengingat sebuah tempat.

"Ah! Di pohon kesukaan Eral."

Randall pun berdiri untuk langsung pergi ke sana. Sampai akhirnya Randall teringat bahwa dia tidak tahu dimana letak pohon itu sekarang.

Tok.. Tok..

Tiba-tiba terdengar suara ketukan di ruangan Randall.

"Ah silahkan masuk"

Pintu ruangan Randall pun terbuka dan terlihat Claron sedang membawa makanan Randall yang baru saja dimasak.

"Ini semua..?"

Makanan yang dimasak bukan hanya 1 atau 2 saja, tetapi ada seperti 10 jenis makanan yang berbeda.

"Saya minta maaf Pangeran Randall.. Saya tidak tahu bahwa makanan malam anda tadi jatuh.. Dan untuk pelayan yang menjatuhkannya.. Dia meminta maaf dan mengatakan padaku bahwa anda belum makan daritadi..."

"Ahhh baiklah kalau begitu, terimakasih Claron aku benar-benar lapar daritadi."

Melihat senyuman di wajah Randall, Claron merasa kasihan terhadap Randall, Karena meskipun dia tidak lolos seleksi masuk akademi, dia terlihat lebih bahagia dari biasanya.

"Claron"

"Ya pangeran Randall?"

"Bisakah kamu membagikan makanan-makanan ini kepada seluruh pelayan di sini? Karena aku yakin aku tidak akan bisa menghabiskan semua ini.."

Kata-kata Randall barusan membuat Claron kaget, karena ini adalah pertama kalinya dia meminta Claron untuk membagikan makanannya. Dulu disaat dia tidak dapat menghabiskan makanannya, dia hanya akan duduk diam memandang jendela di ruangannya, dan sekarang? Randall benar-benar sudah berubah drastis.

"Apakah kamu yakin Pangeran?"

"Oh makanan ini sangatlah enak, Tentu saja."

"Baiklah Pangeran kalau begitu aku akan membagikan beberapa makanan ini. Terimakasih Pangeran Randall."

Claron pun akhirnya keluar dengan hati yang senang mengetahui bahwa Pangerannya sekarang sudah menjadi orang yang normal.

***

Di dapur asrama tersebut.

"Halo semuanya."

"Ah ketua butler Claron, apakah ada lagi yang bisa kami bantu?"

Para pelayan pun melihat makanan yang mereka masak untuk Randall sedang dibawa oleh Claron.

"Ah... Apakah.. pangeran Randall tidak menyukai makanannya?" Tanya salah satu pelayan itu dengan wajah sedih.

"Hm? Oh tentu saja tidak. Dia sangat menyukai makanan kalian."

"Lalu..?"

"Pangeran Randall ingin membagikan makanannya agar kita semua dapat makan bersama."

"Hah.."

Para pelayan pun hanya bisa terdiam melihat aksi Randall yang sangat beda dari biasanya. Suasana di dapur itu langsung menjadi rusuh.

"Apa yang terjadi???"

"Apakah Pangeran kita benar-benar sudah kehilangan akalnya?"

"Kuharap seleksi itu tidak berdampak pada kesehatan mentalnya.."

Mendengar pembicaraan para pelayan itu, Claron pun langsung mengatakan Diam dengan nada yang tegas.

"Apakah kalian sudah kenyang dari gossip-gossip itu? Pangeran Randall tidak menjadi gila setelah kalah dari seleksi itu! Dia menjadi orang yang lebih kuat dari sebelumnya."

Perkataan Claron tadi membuat para pelayan menganggukan kepala mereka. Mereka merasa senang bahwa Pangeran mereka saat ini sudah menjadi orang yang baik hati.

"Maafkan kami atas pemikiran dangkal kami, baiklah kalau begitu ayo kita semua makan bersama."

Mereka semua langsung mengambil makanannya satu persatu hingga makanan itu habis.

"Wow.. Apakah makanan kita benar-benar seenak ini?"

"Ini pertama kali aku mencoba makanan yang aku masak sendiri.."

"Bahan-bahan kualitas tinggi dari Kartis memang benar-benar hebat."

Suasana di dapur pun mulai menjadi ceria dan ramai, melihat ini semua.. Claron pun juga ikut makan.

***

Di ruangan Randall.

"Bukankah waktu itu aku menyimpannya di sini?"

Saat ini dia sedang mencari keberadaan peta itu. Karena dia ingat bahwa terakhir kali dia menyimpannya di tasnya.

"Aha ketemu juga."

Di peta itu asrama akademinya saat ini tidak tergambar di petanya. Karena akademi ini baru dibangun 6 tahun yang lalu. Tetapi dia tahu letak dimana akademi itu karena di petanya terdapat sebuah lahan kosong yang sangat besar.

"Ho.. Kalau dari sini dekat juga. Baiklah kalau begitu aku akan pergi ke sana besok saja."

To Be Continued

AN : HALO SEMUAAAAAA, ga nyangka udah nyampek chapter 45(≧∇≦)/ semoga semua enjoy baca chapter iniiii.(*°∀°)=3 oya maaf juga ya karena uploadnya jadi sabtu (-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩___-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩) karena thor sibuk banget di minggu kedepan jadi thor nyesuaiin waktu biar bisa nuliss jadi updatenya mungkin sabtu atau minggu yaa atau mungkin jumat jugaᐠ( ᐛ )ᐟ sekali lagi Terimakasihhhヾ(❀╹◡╹)ノ゙

Living In Another World As The Useless PrinceWhere stories live. Discover now