#48 [Light]

475 81 13
                                    

Setelah Randall berjalan cukup lama, dia akhirnya sampai di asramanya. Di sana dia masuk melalui gerbang belakang karena dia tidak ingin dilihat oleh banyak orang.

"Huft.. Akhirnya sampai juga."

Saat dia sudah mau naik ke lantai 2, dia melihat orang dengan aura yang tidak mengenakan hati sedang duduk di salah satu anak tangga itu.

Randall lalu mendekati orang itu untuk mengetahui identitasnya. Setelah dia mendekat, dia melihat bahwa orang tersebut adalah butlernya, Claron.

"Claron..?"

"Randall!"

Claron langsung berdiri dari tangga itu dan berjalan menuju Randall. Di saat itu juga Randall tidak merasakan aura gelap itu lagi.

'Hm? Apa yang barusan itu?'

"Randall.. Apakah anda baik-baik saja?"

"Hah..? Oh.. Aku baik-baik saja memang ada apa?"

"Anda pergi keluar dari siang tadi dan baru saja pulang tanpa pengawal sama sekali.. Tentu saja aku akan merasa khawatir."

Claron menceritakan semua hal yang bisa terjadi jika Randall pergi keluar tanpa pengawal lagi, di situ Randall tampak seperti anak yang sedang dimarahi oleh orang tuanya karena main terlalu lama diluar, kasian sekali.

Setelah mendengar semua ceramah Claron, Randall memberikannya sekop yang tadi dia gunakan.

"Baiklah kalau begitu aku naik dulu ya."

"Tentu saja, apakah anda butuh sesuatu untuk diminum sebelum tidur?"

"Tidak, terimakasih. Selamat malam Claron."

"Selamat Malam juga Randall."

Randall lalu langsung pergi ke ruangannya untuk beristirahat setelah perjalanannya yang panjang tadi. Sedangkan Claron hanya melihat sekop yang dibawa oleh Randall tadi.

"Tunggu... Bukankah ini sekopku?"

* * *

Di ruangan Randall*

"Baiklah sekarang aku sudah mendapatkan buku ini. Akhirnya aku bisa membaca semuanya."

Randall langsung mengeluarkan buku itu dari tasnya dan menaruhnya di meja sebelah kasurnya.

Pertama-tama dia melihat kondisi buku itu, setelah itu dia membukanya dengan perlahan agar tidak ada yang rusak.

[First Chapter]

...

[....Kameron memenangkan seleksinya dengan sangat mudah. Dia bahkan tidak perlu menggunakan pedangnya...]

"Eh.. Bukankah sebelumnya dia mengalahkan lawannya menggunakan pedangnya?"

Dia merasakan ada sesuatu yang berbeda dari buku ini dengan yang sebelumnya, tetapi saat dia membaca lanjutan chapter pertama, semuanya tetap sama dengan yang dia baca saat itu.

"Aneh.. Ya sudah lah ya."

Lalu dia membalikkan halaman bukunya ke lembar pertama, dimana semua hal yang penting tertulis disitu.

"Ho...? Ini baru."

[Randall Kartis]

[Power : Leaf]

Living In Another World As The Useless PrinceWhere stories live. Discover now