ARCS PART 62

15K 638 6
                                    

Thesa merebahkan tubuhnya kearah kasur dengan disertai helaan nafas panjang yang ia hembuskan. Hari menjelang petang, tubuhnya terasa remuk setelah seharian ini menjalani serangkaian acara di kampus.

Waktunya terasa tidak lagi senggang seperti dulu, bahkan kini di setiap harinya ia merasa senantiasa di kejar deadline yang selalu menunggu untuk di garap.

Angin segar datang dari jendela kamar yang terbuka. Merasakan kesegaran itu, tanpa sadar mata Thesa ikut terpejam karena rasa kantuk yang tiba-tiba datang menyerangnya.

Namun belum lama ia menutup mata, Thesa harus kembali membuka matanya lagi karena mendengar pintu kamarnya yang di ketuk dari luar.

"Thes-"

Ucapan yang akan Yana lontarkan menggantung di udara begitu saja tat kala melihat putrinya itu yang malah bermalas-malasan di tempat tidur, padahal tadi dirinya sudah menyuruhnya untuk mandi.

"Kok malah tidur, sih? Mandi dulu sana, jangan jorok. Badan keringetan gitu" omel Yana, melupakan tujuannya datang kesana.

"Iya bu, lima menit lagi. Habis itu mandi" balas Thesa sembari berniat menutup matanya kembali.

"Gimana toh iki, anak gadis kok gini" celoteh Yana yang sama sekali tak diindahkan oleh Thesa.

"Oh iya, tadi ada panggilan tak terjawab entah dari siapa. Kamu cek aja, siapa tau penting"

"Palingan dari Bella, bu. Udah biarin aja" tanggap Thesa acuh.

Merasa gemas dengan tingkah putrinya ini, Yana pun langsung mencubit kaki gadis itu yang sontak saja membuatnya bangun dengan disertai ringisan kecil.

"Sakit ibu, ih. Mau tidur sebentar aja nggak boleh" keluh Thesa sebal.

"Jangan tidur sekarang, bentar lagi maghrib. Pamali"

"Nih, lihat dulu siapa yang barusan telepon" lanjut Yana lagi.

"Kenapa ponselnya tiba-tiba ada sama ibu" heran Thesa seraya menerima ponsel yang barusan di sodorkan Yana padanya.

"Umur masih muda tapi pelupa, kan kamu sendiri yang ninggalin di dapur tadi" jawab Yana tak habis pikir.

Thesa diam tak menjawab. Ah, dirinya lupa jikalau tadi sempat ke dapur terlebih dulu untuk mengambil air minum.

Mata yang awalnya tampak sayu itu kini sontak terbuka lebar tat kala dirinya selesai membaca satu notifikasi yang muncul, dan itu ternyata dari Aldi.

Oh astaga, dirinya lupa jikalau hari ini sudah memiliki janji temu dengan pria itu karena ingin  mencari kado untuk Syena.

Sialnya Thesa melupakan hal itu, padahal seharusnya tiga puluh menit yang lalu mereka sudah bertemu di cafe sesuai kesepakatan yang telah disetujui.

Dan sekarang? Pasti pria itu sudah menunggunya  disana.

Mampus. Batin Thesa panik.

"Kenapa ibu nggak bilang kalau ada telepon daritadi, sih?" Protes Thesa yang kini mulai berlari mengambil handuk untuk menuju kamar mandi.

"Lah, orang yang teleponnya baru aja kok. Kenapa emangnya?" Tanya Yana bingung tat kala melihat putrinya itu yang tengah kelimpungan seperti sekarang.

"Urgent bu" teriak Thesa yang kini sudah masuk ke dalam kamar mandi.

Yana geleng-geleng kepala melihat hal itu, satu yang ia yakini. Pasti ada sesuatu yang putrinya itu lupakan dan ia pun memilih untuk berlalu saja darisana.

Mari kita tinggalkan saja Thesa dengan segala kerusuhannya.

***

Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, at-

After Rain Comes Sunshine | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang